teror?

20 4 1
                                    

"Woongki menginap disini aja ya, temenin nenek".

"Tidak bisa nek, besok kita ada kerjaan diluar kantor dan dia ikut serta" ucap seunghwan.

"Iya nek lain kali aja saya nginepnya kalo ada libur".

"Baiklah kalo gitu, kamu hati-hati ya bawa mobilnya kalo seunghwan ketiduran saat kamu nyetir pukul aja tangannya yg luka".

"Nenek kejam sama cucu sendiri".

"Biarin nenek mau tukar cucu aja sama woongki" ucap nenek sambil memeluk lengan woongki.

Diperjalanan.
Suasana mobil sangat hening, baik dia Maupun seunghwan saling diam akhirnya dia memulai percakapan.

"Kamu bilang nggak kenal sama cowok yang di Kantor tadi, kok dia ada dirumah nenek kamu tadi?".

"Jianyu?".

"Emm..Iya".

"Dia anak tiri ayah saya".

"Oh saudara tiri kamu, dia kayaknya sayang sama kamu tapi kenapa kamu kelihatan benci sama dia?".

"Dia dulu mantan sahabat dekat saya, tapi semua berubah" ucap seunghwan sambil bersender dan memejamkan mata.

Woongki melihat seunghwan dan memilih berhenti bertanya.

"Dia juga mantan kekasih saya dulu" lanjut seunghwan.

Tiba-tiba Woongki ngerem mendadak dan membuat seunghwan mengaduh kesakitan.

"Anda bisa nyetir dengan baik tidak sih".

"Maaf ya Lagian aku kaget sama perkataan kamu".

"Memangnya ada yang salah sama perkataan saya?".

"Ya nggak ada yang salah, cuma segampang itu kamu bilang kalo dia mantan kamu di depan karyawan kamu".

"Ya saya kan menjawab pertanyaan anda".

Woongki memicingkan mata menatap seunghwan.

"Ada apa kenapa anda menatap saya seperti itu?".

"Bisa nggak sih kalo diluar kantor jangan pake saya anda, aku ini tetangga apartemen kamu loh".

"Ini bahasa saya".

"Tapi terlalu kaku, kamu ini generasi berapa sih seunghwan" ucap woongki yang lelah mendengar Gaya bicara seunghwan yang kaku.

"Akan saya usahakan".

"Aku, pake aku kamu mulai saat ini saat diluar kantor".

"Kenapa aku kamu, kita bukan sepasang kekasih".

"Emangnya hanya sepasang kekasih doang yang boleh pake aku kamu, sesama teman juga bisa".

"Baiklah aku usahakan" ucap Seunghwan pada woongki sambil tersenyum tipis, dan itu membuat woongki jantungnya berdegup kencang.

Sesampainya di gedung apartemen mereka berjalan berdampingan sampai ke depan apartemen masing-masing, didepan pintu mereka Masih-masih ada sebuah kotak.

"Kotak apa ini, mungkin dari pemilik gedung" pikir woongki lalu mengambil kotak tersebut.

Seunghwan melihat woongki mengambil kotak itu, dia pun ikut membawa kotak itu masuk ke apartemennya.

Saat membuka kotak tersebut tiba-tiba cairan berwarna merah menyembur ke muka woongki.

Woongki kaget lalu sedikit menjauh dari kotak tersebut. Dia mencium bau Amis, ternyata cairan merah tersebut adalah darah hewan.

Dia melihat kedalam kotak tersebut, dia menemukan semprotan berisi darah tadi dan sebuah foto dirinya yang dicoret-coret pakai darah dan pulpen merah  dengan seseorang pria yg kepalanya udah digunting hanya ada foto badanya saja.

Woongki mencoba mengingat-ingat apa dia pernah berfoto seperti ini dan siapa pria disampingnya ini.

Disisi lain seunghwan juga wajahnya penuh cairan merah/ darah hewan tersebut. Dan juga sebuah dokumen tentang meninggalnya penerus kang company. Lalu hubungannya sama dia apa, seunghwan bahkan tidak mengenal penerus kang company.

Sebenarnya dari siapa kotak berisi terror itu, kenapa hanya seunghwan dan woongki yg dapat terror.

Tidak mau berfikir panjang mereka berdua memilih  membersihkan diri dan mencoba mengesampingkan terror tadi dan istirahat.

Disebuah rumah ada seseorang yg memantau woongki dari Kamera  tersembunyi yg dia pasang di apartemen woongki.

Siapa orang yg mengawasi woongki?.

















Halo guys happy new year 🎉
Happy reading
Sorry nggak nyampe 600 kata 
Jgn lupa kasih sarannya
Terimakasih
Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY TSUNDERE BOSS-hwanggi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang