sakit

40 5 3
                                    

Woongki  berjalan menuju keapartemenya, dia berjalan sedikit pelan karena kepalanya  sungguh terasa pusing. Saat sampai depan pintu apartemen tiba-tiba pandangan woongki menjadi gelap.

Seunghwan berjalan menuju apartemennya setelah memarkikan mobilnya. Dilorong dia samar-samar melihat seseorang yang tergeletak dilantai depan pintunya, seunghwan mempercepat jalannya dan ternyata yang pingsan itu woongki tetangga depan apartemennya
"hey...hey(sambil menepuk-nepuk  pelan pipi woongki) dia demam" gumam seunghwan.

Dia bingung gimana caranya menolong woongki,dia tidak bisa membuka apartemen woongki "ini bagaimana caranya menolong dia, sedangkan pintu apartemennya belum terbuka, kalau kerumah sakit lumayan jauh dari sini" pikir seunghwan.

Akhirnya dia menggendong woongki dan membawa masuk kerumahnya, dia meletakkan woongki dikamar sebelah kabarnya. Setelah meletakkan woongki di kamar dia menuju dapur mengambil air untuk woongki.

"Ini bagaimana caranya melepas hoodie yang dia pakai, apa sopan melepas tanpa izin" pikir seunghwan.

setelah berpikir cukup lama akhirnya dia melepas hoodie dan pakaian yang di pakai woongki dan  mengganti dengan kemeja Besar miliknya, soalnya dilemarinya hanya ada kemeja dan beberapa Kaos yang oversize semua.

Setelah mengganti pakainnya dan pakaian woongki serta memakaikan plester penurun panas seunghwan  menuju dapur untuk memasak menu makan malam dan membuatkan woongki bubur.

Selesai masak dia makan malam dengan diam hanya fokus memakan makanannya hingga habis lalu mengantar bubur untuk woongki.

Dia memasuki kamar dan melihat woongki belum bangun jadi dia menaruh bubur dan obat dimeja samping ranjang woongki lalu menuju ruang kerjanya untuk Melanjutkan pekerjaanya.

Woongki mulai terbangun dari pingsanya. Kepalanya masih terasa berat, dia perlahan mulai membuka mata dan melihat sekeliling

"dimana ini , ini bukan kamar ku"dia merasa ini seperti bukan kamarnya.

seketika dia langsung panik saat mengecek dirinya sudah tidak memakai pakaiannya yang tadi dan berganti kemeja entah milik siapa.

"kenapa baju ku ganti kemeja, nggak mungkin kan aku diculik lalu......."ujar woongki sambil memikirkan yang tidak-tidak.

dia melihat jam disana yang sudah menunjukan jam satu dini hari "berapa lama aku pingsan tapi ini dimana" ujar woongki panik. Saat mau turun dari ranjang dia tidak sengaja menjatuhkan gelas yang ada dimeja dan tidak sengaja menginjaknya.

Seunghwan yang masih terjaga diruang kerjanya, dia mendengar suara barang pecah dari kamar woongki lalu bergegas menuju kesana, dia membuka pintu dan melihat woongki yang duduk ditepi ranjang dengan telapak kaki yang berdarah menghampiri woongki

" apakah kamu baik-baik saja, kaki kamu berdarah" ujar seunghwan ke woongki yang hanya terdiam memandanginya.

"Seunghwan...kamu ngapain disini?" Tanya woongki
"ini apartemen saya" jawab Seunghwan

" terus kenapa aku disini?" Tanya woongki

"anda tadi pingsan didepan pintu apartemen anda" jawab Seunghwan.

Mendengar jawaban Seunghwan woongki mengingat lagi kejadian pas sampai depan pintu apartemennya yang tiba-tiba pandangan nya jadi gelap.

Setelah lumayan  sadar dia ingin berdiri dan kembali ke apartemennya tapi dia lupa kalau kakinya terkena pecahan gelas dilantai

"akhhhh kaki ku" keluh woongki saat mencoba berdiri.

Seunghwan segera menghampiri woongki "anda tidak apa-apa?, kaki anda berdarah dan anda masih kelihatan pucat" Tanya seunghwan.

"aku sudah lumayan cuma kaki ku perih rasanya" jawab woongki.

Seunghwan segera bangkit dan mengambil kotak p3k, dia jongkok didepan woongki sambil menopang kaki woongki dipahanya untuk dibersihkan darahnya lalu diobati.

Woongki yang melihat Seunghwan sedikit terpesona dengan apa yang dilakukan Seunghwan padanya.

"Seunghwan ternyata perhatian juga mana tampan lagi kalo dilihat-lihat, ehh apasih woongki kok jadi mikir gitu ngaco deh" batin woongki

"kenapa lihat-lihat saya, ada yang salah?" Tanya seunghwan yang merasa diperhatikan oleh woongki

"enggak siapa yang lihat-lihat kamu, aku cuma lihat kamu udah beres belum mengobati kaki ku" sangka woongki.

"sudah selesai saya obati, dan itu bubur sama obat anda" ujar seunghwan.

"emm seunghwan boleh nggak tolong papah aku ke apartemen ku?,aku sudah lumayan enakan kok cuma sedikit lemas saja"

" baiklah,bubur dan obatnya bisa anda bawa, karena kondisi anda tidak memungkinkan  untuk memasak makanan"

Seunghwan memapah woongki  menuju keapartemenya.
karena merasa woongki kesusahan jalan dan tinggi badan yang jauh berbeda,akhirnya di menggendong woongki menuju apartemennya.

Woongki  yang kaget karena tiba-tiba digendong dan wajahnya deket dengan wajah seunghwan dia tersipu malu dia bisa merasakan Nafas seunghwan saat menggendongnya.

Sampai depan pintu apartemen, woongki langsung menekan password apartemennya.

"Dimana letak kamar tidur nya?" Tanya seunghwan.

"Disebelah sana" jawab woongki

Seunghwan  meletakkan woongki dikaturnya, setelah mengantar woongki  seunghwan pamit mau balik ke apartemennya.

"Saya harus kembali ke apartemen, karena saya masih ada kerjaan. Itu buburnya dimakan lalu minum obatnya saya pamit" pamit seunghwan.

"Terimakasih ya seunghwan  udah nolongin aku"

Setelah woongki diantar seunghwan  kekamarnya dia segera makan bubur yang dikasih seunghwan tadi lalu meminum obat yang disiapkan oleh seunghwan juga.

Seunghwan telah menyelesikan kerjannya dan bersiap istirahat dikamar.

Halo guys dah hampir seminggu nggak up, soalnya sibuk sama adek yg ujian dan baru sembuh dr galau soalnya pick aku di fantasy boys nggk debut my taeson tp seneng juga uri junwon debut. Jadi baru bisa up sekarang

Happy reading 💙
🥰

MY TSUNDERE BOSS-hwanggi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang