2%

596 69 1
                                    

"Dav, kok kamu sendiri? Kakak kamu mana?" tanya sang mama saat tidak melihat putri sulungnya.

Davi yang awalnya tiduran di ruang tamu sambil nonton tv bangun dan menghampiri mama nya, mengambil alih belanjaan yang ada di tangan mama.

"Eh mama udah pulang, kakak lagi main di ruang kak Winda, katanya mau nginep juga" dustanya. Maaf ma Davi bohong lanjutnya lagi di dalam hati.

"Hais, kakak kamu itu gimana sih? Calon suami nya mau kesini juga malah main" Omel sang mama, padahal ia sudah berbelanja banyak makanan untuk menjamu calon besan dan menantunya.

Sebelum ia kena omel juga oleh mamanya, Davi lebih memilih pamit ke kamarnya. "Kalau, gitu Davi ke kamar dulu ya ma" pamitnya dan langsung lari menaiki tangga menuju kamarnya.

"Huft, untung aja sempet kabur" sukurnya setelah memasuki kamar. Dan setelahnya Davi memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, setelah itu ia akan tidur sebentar.

*****

Davi terbangun dari tidurnya saat ia sayup-sayup mendengar suara berisik dari lantai bawah. Saat ingin memeriksa siapa yang sudah mengganggu waktu tidurnya itu, ia malah tidak sengaja melihat dengan orang asing yang masuk ke dalam kamar sang kakak.

Dan dengan ragu Davi mengikuti langkah orang asing tersebut memasuki kamar kakaknya.

"Lah? Perasaan tadi dia masuk sini deh?" Bingungnya saat tak menemukan seseorang di dalam kamar kakaknya.

Ceklek

Tiba-tiba suara pintu terbuka dari arah belakang mengalihkan atensi Davi, dan nampaklah seorang pemuda tinggi bak tiang listrik di depannya. Bahkan Davi harus mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah tampan pemuda itu.

"Lo siapa? Kenapa bisa ada di kamar kakak gue?" tanyanya pada pemuda di depannya.

Pemuda tersebut melewati tempat Davi berdiri tanpa menjawab pertanyaan dari sang empunya. Yang mana membuat Davi naik darah, merasa tidak di hargai.

"Hih, nyebelin" gerutunya yang masih bisa di dengar oleh orang tersebut.

Davi berjalan menuruni tangga dengan kaki yang di hentakkan, masih kesal dengan respon pemuda tadi. Dan saat dia menginjak anak tangga terakhir netra nya tak sengaja melihat eksistensi sosok menyebalkan yang ia temui tadi.

"Itu anak bungsu mu ya jeng?" tanya wanita paruh baya yang ia yakini calon besan yang mamanya maksud.

"Eh iyaa. Maafin ya jeng kalau penampilan nya kaya gelandang. Baru bangun tidur soalnya" Balas mamanya. Davi yang mendengar mamanya mengumbar aib nya itu mencibirnya dengan pelan.

"Namanya juga cowok jeng, Hanan kalau di rumah juga gitu. Tapi anak kamu manis juga ya?" Maklum wanita tersebut.

"Eh iya kah? Makasih lho jeng" Balas mamanya dengan senyum sok malu-malunya, kalau kata Davi. Padahal yang dipuji anaknya kenapa mak nya yang malu-malu.

Dih emak emak anak sendiri di ghibahin, di depannya lagi, julid Davi di dalam hati. Dia tidak berani mengatakannya secara langsung, takut di geplak mamanya.

Davi memilih menyusul papanya yang di taman belakang dari pada mendengarkan julidan mak-mak di depannya.

Saat telah menemukan papanya, ia melihat papa nya tidak sendirian. Sepertinya yang datang kemari bukan hanya ibu dan anak tadi tapi satu keluarga.

"Buset, dari pada ganggu pembicaraan bapak-bapak mending beli bakso depan aja dah" katanya kemudian.

*****

Sesampainya Davi di tukang bakso kesukaannya, ia mulai memesan bakso dan minumnya. Setelahnya ia hanya memainkan ponselnya sampai ia tidak menyadari seseorang telah duduk di bangku depannya.

"Bang baksonya satu" teriak orang tersebut dengan suara bapak-bapaknya. Yang mana itu mengangetkan Davi yang sedari tadi tidak menyadari kehadirannya.

"Anjir ngagetin" Latah Davi.

"Ngapain lo ngikutin gue?" Tuduhnya kepada orang yang duduk di depannya.

"Kenapa? Gak boleh?" bukannya menjawab orang yang ia ketahui bernama Hanan itu malah memberinya pertanyaan lain.

"Dih, ditanya malah nanya balik" sinisnya yang tidak di tanggapi oleh Hanan.

"Nyebelin banget lo jadi orang" sinisnya lagi. Davi kalau masalah sinisin atau julidin orang emang gak ada habisnya.

Davi memakan baksonya yang baru datang dengan perasaan dongkol, ia segera menyelesaikan makannya daripada harus terjebak dengan manusia menyebalkan didepannya ini.

Dan tanpa ia sadari orang di depannya sedang memperhatikannya dengan bibir yang sedikit tertarik ke atas. Ingat, sedikit bukan berarti tersenyum.

Ini buat yang pengen tau para tokohnya

-Kim Doyoung As Davian Adellio
-Watanabe Haruto As Hanan Arshaka
-Kim Junkyu As David Handrea
-Ahn Yujin As Dania Aurelia
-Park Jeongwoo As Jendral Andaro

Itu tokoh yang udah muncul sih yang lain nanti bakal di kenalin sesuai jalanya cerita

Udah itu aja jangan lupa vote

Written on 21-12-23

Not GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang