4%

433 68 10
                                    

Satu jam berlalu, setelah pengakuan dari Hanan mereka hanya diam dan tidak ada yang memulai perbincangan lagi. Hanan yang sedari tadi memperhatikan lelaki berambut sebahu yang duduk di depannya.

Ya, sebenarnya sedari awal Hanan sudah tau jika orang di depannya ini lelaki, tapi ia diam saja, membiarkan Davi memainkan perannya.

Dan Davi pun juga diam setelah mendengar pengakuan dari Hanan, ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi jadi ia memilih diam dan menunggu Hanan berbicara lagi, tetapi bukannya berbicara Hanan malah ikutan diam, jadilah mereka diam-diaman selama 1 jam ini.

Karena tidak tahan dengan situasi canggung ini lebih lama, Davi memutuskan untuk izin pulang terlebih dahulu.

“Ekhem” deham nya untuk menarik atensi pria di depannya. Padahal sebelum Davi melakukannya pun ia sudah memusatkan atensinya pada pria manis di depannya.

“Gue kayanya harus pulang duluan deh, takutnya dicariin nyokap” pamitnya sembari berdiri dari duduknya.

“Biar gue anterin” Tiga kata yang di ucapkan Hanan tersebut berhasil menarik kembali atensi Davi yang akan pergi meninggalkan cafe tersebut.

“Hah?”

“Biar gue anterin, lagian kakak lo udah balik duluan sama pacarnya” jelas Hanan sambil berjalan keluar cafe meninggalkan Davi yang sedang tercengang.

“Tunggu dulu, maksud lo ngomong kaya tadi apa?” tanya Davi sembari berlari menyesuaikan langkah lebar Hanan.

“Gak ada apa-apa, cepet naik” jawab Hanan santai, setelahnya ia memakai helm dan menaiki motornya.

“Ih jelasin dulu yang tadi” paksa Davi yang enggan menaiki motor pria di depannya.

“Naik dulu nanti gue jelasin” Kata Hanan yang langsung di turuti begitu saja oleh Davi.

“Udah jadi apa?” Tanyanya setelah menaiki motor Hanan.

“Gue bakal tolak perjodohan gue sama kakak lo-” belum selesai Hanan berbicara sudah di potong oleh pekikan senang dari pria manis di belakangnya.

“Tapi sebagai gantinya lo harus jadi pacar gue” lanjutnya yang membuat Davi membulatkan matanya tidak percaya.

“Yang bener aja lo! Maksud lo apa ngomong kaya gitu?” Balas Davi kesal, sembari memukul pundak Hanan yang bahkan tidak terasa sakit sedikit pun.

“Ya karena gue maunya lo, bukan kakak lo” ucap Hanan sambil mulai melajukan motornya ke jalanan.

“Gila Lo! Gue cowok anjing” Umpat Davi yang sedikit berteriak. Yang bahkan tidak mendapat respon apapun dari orang di depannya.

Jika tidak mengingat mereka sedang di atas motor, sudah ia pastikan ia akan memukul habis-habisan pria yang sedang mengendarai motor di depannya ini.

*****

Davi minta diturunkan di depan minimarket di dekat gang masuk ke rumahnya, karena ia tak mungkin turun di rumah dalam kondisi seperti ini. Ia akan membersihkan wajahnya yang penuh makeup itu dulu baru ia akan pulang.

Keluarnya Davi dari minimarket dan di kaget kan dengan Hanan yang masih menunggu di depan pintu minimarket.

“Lo ngapain masih disini?” tanyanya sembari berjalan mendekati Hanan yang menyandarkan tubuhnya pada tembok samping pintu masuk minimarket.

“Gue bakal anterin lo sampai rumah” kata Hanan sembari menggandeng tangan Davi menuju motornya.

“Gue bisa pulang sendiri, lagian rumah gue udah deket” Tolak Davi sembari menepis tangan Hanan.

“Ian” Panggilan dari seseorang itu dapat mengalihkan atensi kedua pemuda yang sibuk beradu argumen tersebut.

“Kak David” sapa Davi saat mengetahui siapa yang menyebut namanya tadi.

“Ian ngapain kok ada disini? Terus ini sama siapa?” Tanya David yang sekarang menghampiri kedua pemuda tadi.

“Enggak, tadi mampir sebentar. Kak David kok bisa disini, ngapain?” Tanya Davi balik, masalahnya minimarket ini jauh dari rumah David.

“Tadinya  mau pulang habis disuruh Megan anterin Dania, tapi kakak gak sengaja lihat ian jadi kakak samperin deh” Jelas David.

“Kak Dania udah pulang? Kalau gitu Davi juga pulang deh kak” Pamitnya setelah mengetahui kakaknya sudah di rumah.

“Kakak anterin aja mau?” Tawar David sambil menahan tangan kanan Davi.

Yang mana itu membuat Hanan yang sedari tadi diam memperhatikan interaksi kedua orang didepannya ini mengepalkan tangannya, sepertinya hari ini cuacanya sedikit panas ya.

*****

Wkwk maaf banget kalau cringe

Menurut kalian part ini gimana?

Aneh banget sih kalau menurut aku😭

Kayak apaan ya?







Written on 02-01-24

Not GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang