Beberapa menit setelah Natalie mengamuk guru pun datang.
"Ada apa ini ribut-ribut? sampai kedengaran ke ruang guru." Ucap Pak Bima (guru yang mengajar fisika).
"Itu pak, Caira dan Rizal dobrak pintu dengan keras. untung aja gak roboh. " Adu Riordan dengan kesal. karena ia sangat risih dengan kebisingan kelas yang di ciptakan oleh Caira dan Rizal.
"Sudah-sudah jangan ribut! Sekarang kalian baca selama 15 menit. Habis itu kita akan ulangan harian. Paham?! " Perintah Bima tak terbantahkan.
"Duhh Pak emang cukup waktu segitu buat baca? tambahin lagi deh 5 menit atau gak 10 menit. " Liam mencoba bernegosiasi dengan guru killer tersebut.
"Gak! 15 menit sudah cukup buat kalian baca. baca bab 1 dan 2 saja. "
Akhirnya Liam dan Siswa-siswi pun menurut. Bima yang sedang duduk anteng di mejanya pun bosan, akhirnya dia membuka ponselnya. Siska yang melihat itu langsung membisikkan ke teman sebangkunya untuk menulis kertas dan bekerja sama mengerjakan ulangan.
"Woii Dinda, mumpung Pak Bima lagi main hp lu nulis bagian bab 1 dan gw bagian bab 2 okey? " Ucap Siska untuk menghasut Raeya.
"Duhh gw takut ketahuan anjay sama Pak Bima " Raeya pun menolak.
"Tenang selagi gak ketahuan mah gapapa Ra " Siska menenangkan Raeya yang ketakutan.
"yaudah gua ikut " Raeya pun pasrah.
Bima yang sedang bermain handphone dan tak sengaja melihat waktu yang menunjukkan 07:35. iapun berdiri dan membagikan kertas ulangan.
"Sudah waktu nya kalian baca. Simpan buku kalian di tas dan yang di meja hanya pulpen. Waktu kalian sampai 08:10. Selesai gak selesai harus di kumpulkan. " Bima mempertegas agar siswa-siswi menuruti permintaannya.
Setelah Bima membagikan kertas tersebut ia langsung melangkah ke meja nya dan memperhatikan anak muridnya. Mata Bima tak sengaja melihat Caira yang dengan santainya mengerjakan ulangan dari dirinya, Di bandingkan teman-temannya yang frustasi mengerjakan fisika.
Tok... Tok... Tok...
.........
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi itu lagi?
Teen Fiction"dia siapa? kenapa ada di mimpi gw?" Bingung Caira. "kamu mamah jodohkan" Perintah Nadia tak terbantahkan. "aku tidak mau mah! " Tolak Caira. "pokoknya mamah gak mau denger apapun dari kamu " Nadia pun pergi dari ruang tamu. meninggalkan Caira se...
