2. Perayu handal

1.9K 101 3
                                    

Sebelum baca vote dulu yaa!!

Happy reading sayang!


"Sudah-sudah jangan ribut, ayah minta perkenalkan diri kalian masing-masing"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah-sudah jangan ribut, ayah minta perkenalkan diri kalian masing-masing". Pinta Bram kepada kedua anaknya itu.

Erick menatap lagi pemuda kecil itu dari atas sampai bawah, tatapannya kian sinis saat pemuda kecil itu menatapnya balik.

"Apa liat-liat"

"Dih pd amat, siapa juga yang ngeliatin lu, bisa-bisa katarak mata gue"

"Gue nggak buta ya, orang jelas-jelas lu ngeliatin gue dari tadi, kenapa? terpesona lu sama ketampanan gue?". Oh Tuhan, sungguh narsis sekali pemuda kecil itu.

"Tampan apaan, orang cantik gitu, eh" Ucap Erick dalam hati, sedetik kemudian ia tersadar atas apa yang ia ucapkan, ia menggelengkan kepala setelahnya.

"Napa lu geleng-geleng kek gitu, lagi dzikir lu?". Tanya pemuda kecil itu main-main, ia tertawa kecil ketika melihat Erick seperti itu.

"Gak". Jawab Erick singkat.

"Nak, ayo perkenalkan dirimu kepada kakakmu ini". Ucap Bram kepada pemuda kecil itu untuk menengahi keributan.

"Gue Devian Lesmana". Ucap pemuda kecil itu ketus.

"Yang sopan sayang"

Sesaat kemudia ia mengubah ekspresi wajahnya "Halo kakakku yang paling tampan, tapi masih tampanan aku". Lanjutnya "kenalin aku Devian Lesmana, panggil aja Vian". Pemuda kecil itu memperkenalkan diri dengan senyuman yang dibuat-buat, dirinya terpaksa.

"Gue Erick Aksara Wijaya, jangan panggil gue 'kakak' cuz menurut gue itu terlalu em ya gimana gitu, so panggil gue pake sebutan 'mas' right!"

Bram menahan tawanya ketika anaknya Erick berkata demikian.

"Mas apa, mas tua? mending gue jual aja" Ejek Vian.

"Yang ada gue jual duluan lu"

"Daddy daddy, tadi denger kan mas bilang apa, katanya mas mau jual Vian". Ia mengadu kepada Bram yang berada disampingnya, menarik-narik ujung baju yang Bram kenakan.

Tinggi Vian hanya sebatas dada Bram, bahkan kepalanya harus mendongak untuk melihat Bram. Ia menatap Bram dengan puppy eyes yang dibuat-buat, namun hal ini membuat ia semakin lucu.

"Apaan coba 'daddy daddy' kagak cocok dipanggil 'daddy' dia mah, udah tua mana jelek lagi". Ejek Erick kepada ayahnya itu.

"Heh, sembarangan kalo ngomong". Bram menanggapi.

"Dih, sirik lu mas, orang daddy cocok kok dipanggil 'daddy' ".Vian membela. "Udah ganteng, tinggi, gagah, mana kaya lagi" Lanjutnya.

"Iya kan daddy?" Vian menatap Bram.

"Iya sayang"

"Eum...daddy...kan daddy kaya nih, boleh dong kalo Vian minta uang buat beli lego di mall" Pinta Vian seraya mengelus rahang tegas milik Bram. "Vian bosen di sini gak ada mainan" Lanjutnya sembari memainkan kancing baju milik Bram.

Seperti biasa ia mengeluarkan jurus andalannya, ya puppy eyes itu ia keluarkan, sungguh pandai sekali ia dalam merayu.

"Anything for you Vian ku sayang". Jawab Bram dengan nada lembut.

"Ewh, pengen muntah gue". Ucap Erick ketika melihat pemandangan ini.

"Iri bilang boss"

"Iri bilang boss"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung

_______

Plis deh Vian lu binal banget weh😭😭

Btw jangan lupa vote ya sayang❤


Really Bro? (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang