Sebelum baca vote dulu yaa!!Happy reading bby!
Sudah sedari tadi Erick menemani Vian untuk membeli mainan yang diinginkannya. Namun sampai sekarang Vian masih bingung untuk menentukan pilihannya, bahkan Erick sudah merasa jengah dengan ini. Sedari tadi ia hanya mengikuti kesana kemari Vian yang sedang memilih mainan.
"Mas, Vian bingung mau pilih yang mana, jangan salahin Vian kalo Vian pilihnya lama, salahin tokonya aja, siapa suruh pajang mainan banyak-banyak, Vian kan jadi bingung" Ucapnya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
Bibir mungilnya mengerucut lucu membuat siapapun ingin menciumnya, begitu pula dengan Erick. Erick selalu memperhatikan bibir Vian ketika Vian sedang berbicara, entah mengapa ia sangat tertarik dengan itu.
Huh, lupakan tentang Erick. Memang benar apa yang Vian katakan, tempat ini memajang banyak sekali koleksi mainan, membuat siapa saja gelap mata ingin membeli semuanya.
(picture by Pinterest)
"Beli semua yang kamu mau Vian". Jujur Erick sudah bosan dengan ini, ia memang tidak terlalu suka jalan-jalan berkeliling mall ataupun berbelanja di pusat perbelanjaan.
Ia selalu menolak ketika ia diajak untuk ke pusat perbelanjaan, namun entah mengapa kali ini ia tidak bisa menolak ajakan adiknya itu.
"Mang bolehhh" Tanya Vian memastikan.
"Hm, beli semua yang kamu mau"
"Beneran?! Makasih mas!"
Cup..
Vian sangat bahagia sekarang, bahkan ia tak sadar telah mencium pipi Erick, kakaknya.
Erick yang mendapat perlakuan ini secara tiba-tiba pun mematung. Jujur ini adalah kali pertama ia dicium oleh orang lain selain ayah dan ibunya. Bahkan terakhir kali ia mendapatkan ciuman adalah saat usianya 8 tahun, Itu sudah sangat lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bro? (HIATUS)
Random"Keknya gue nafsu deh sama adek gue" Erick berucap pelan PLAK... Astaga suara itu benar-benar nyaring "Yang bener aja anying" Daffa, teman Erick yang mendengar hal itu pun sangat terkejut "Lu homo!?" Lanjutnya "Kagak dongo" Jawab Erick _______ WARN...