17. tanggung jawab?

811 16 1
                                    

Bilqis menatap lurus depan sudah satu Minggu lebih dimas belum juga mengabarinya padahal ia sangat menunggu-nunggu kabar dimas.

Bilqis dan kedua temannya keluar kelas berjalan ke meja kosong memesan makanan, bilqis melirik farhan yang sedang mengobrol dengan siswa-siswi di sana.

"Asyik banget ngobrol istrinya sendiri lagi sedih dibiarin gitu" dumel bilqis tidak terima farhan bahagia sedangkan dirinya sedih tidak mendapat kabar dari dimas.

Farhan tidak sengaja melihat bilqis yang cemberut dengan senyum tipis fathan langsung menghampiri bilqis dan teman-teman istrinya. "Makan siang apa?" Tanya farhan lembut.

"Makan ati" jawab bilqis sinis.

Farhan terkekeh kecil. "Pesan nasi goreng aja supaya-----"

"Enggak usah di lanjutin kalau ada yang denger gimana coba?" Kesal Bilqis.

Farhan mengangguk pelan, menatap kedua teman istrinya yang asyik bercanda. "Kalian pesan makan sepuasnya biar saya yang bayar" ucap farhan.

Lilis maupun dini tersenyum lebar mengangguk cepat dan langsung memesan ulang makanan yang lebih mahal.

Farhan menatap istrinya yang masih cemberut. "Kamu mau apa? Biar saya belikan tapi jangan sedih gini" ucap farhan tidak tega.

"Mau cowok gue kembali" cicit bilqis.

Farhan menarik napas panjang. "Kalau itu saya tidak bisa, yang lain saja kamu mau apa?" Tanya farhan berusaha untuk tidak kesal sekaligus cemburu.

"Mau-----"

"Pengumuman atas nama Bilqis Azzahra harap ke ruang BK sekarang juga" ucap guru di speaker sekolah.

Bilqis menoleh menatap suaminya. "A-aku enggak bu----"

"Silahkan ke ruang BK saya capek nasehatin kamu supaya nurut" potong farhan langsung beranjak dari duduknya.

Lilis dan dini menghampiri bilqis. "Ko nama lo dipanggil sih? Kita kan enggak buat ulah hari ini" ucap lilis dan dini kaget sekaligus heran.

"Kita ke sana aja yuk" ajak dini penasaran.

Mereka langsung beranjak dari sana berjalan menuju ruang BK. "Bu, saya salah apa lagi?' tanya bilqis Menatap semua guru yang berjejer menatapnya datar.

"Ini apa maksudnya?" Tanya guru bk menunjukkan video bilqis yang sedang berciuman di klub malam.

Bilqis mengambil ponsel guru itu matanya melotot sempurna. "I-ini d-dari siapa?" Tanya bilqis gugup.

"Tidak perlu kamu tau sekarang kamu diskors lagi, kamu tidak diizinkan masuk selama satu Minggu. Kami tidak mau siswa-siswi yang ada di sini pergaulan bebas seperti kamu." Marah kepala sekolah.

"Ini diluar sekolah jadi wajar saja----"

"Tetap tidak boleh, karena kamu masih dibawah umur" potong guru-guru geram.

Bilqis melipat kedua tangannya di dada. "Kalian boleh saja atur daya di dalam sekolah tapi tidak diluar sekolah, karena itu hak saya kalian tidak boleh ikut campur." Marah Bilqis.

"BILQIS AZZAHRA"

***

Bilqis masuk kedalam apartemen suamy diikuti suaminya dari belakang. "Munafik banget sih guru-guru itu padahal----"

"Mau makan malam apa?" Tanya farhan memotong ucapan bilqis.

"Enggak mau makan" jawab bilqis langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

"Kamu harus makan karena di dalam perut kamu ada anak saya" ucap farhan tegas.

Bilqis mendengus kasar ia melepaskan seragam sekolahnya menyisakan celana pendek dan kaos dalam transparan. "Orang enggak lapar jangan di paksa" sinis bilqis.

Farhan melotot sempurna melihat pakaian bilqis, berjalan mendekati Bilqis dengan senyum miringnya. "Kamu goda saya?" Tanya farhan.

"Siapa juga yang mau goda orang kegerahan gini" jawab bilqis sambil main ponselnya mengabaikan suaminya yang malah memeluknya dari samping.

Farhan mengelus perut rata bilqis lembut. "Di dalam sini ada anak saya semoga sikap dan sifatnya mirip saya bukan mirip seperti kamu, ya" ucap Farhan terang-terangan.

"Terserah om saja" sinis bilqis.

Farhan membalikkan tubuh bilqis agar menghadapnya, mencium singkat bibir bilqis yang untungnya sang empu tidak ngamuk. "Kalau anak saya mirip sikapnya sama kamu bisa-bisa saya mati berdiri gara-gara tiap hari menghadapi sikap kalian berdua"

Entah setan apa yang merasuki Bilqis perempuan itu malah merangkul kan tangannya di leher farhan. "O-om a-aku mau" cicit bilqis menahan malu.

Fathan menahan tawa ia tahu istrinya ini pasti sedang ngidam aneh. "Mau apa hmm?" Tanya farhan pura-pura tidak mengerti.

Bilqis mendengus kasar. "Enggak jadi" jawab bilqis kesal.

Farhan tertawa pelan. "Hahah, di sini bukan saya yang mesum tapi kamu ya" ucal Farhan mengacak-acak rambut bilqis gemes.

"Sembarangan, aku enggak mesum ini anak situ yang mau" sinis bilqis tidak terima.

Farhan mencium leher bilqis pelan meninggalkan bekas di sana. "Ini masih siang sayang baru juga jam dua siang" ucap farhan.

Bilqis mendorong tubuh farhan dari atas tubuhnya. "Ck! Yaudah enggak jadi aku jadi enggak mood" kesal bilqis menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

Farhan tertawa terbahak-bahak. "Hahaha dasar mesum" tawa farhan menyibak selimut dan langsung mendidih tubuh bilqis.

"APA?" sentak Bilqis.

Farhan tidak menjawab pria itu langsung mencium bibir bilqis mengeluarkan desahan kecil membuat sang empu semakin hanyut dalam buaian suaminya, Farhan langsung melakukannya dengan lembut.

Tidak terasa mereka melakukannya sampai jam lima sore, farhan merebahkan tubuhnya di samping bilqis, menatap wajah bilqis. "Mandi abis mandi kita ke rumah mamah ada yang mau dibicarakan" ucap farhan.

Bilqis menoleh menatap suaminya. "M-mamah sama papah marah ya sama aku gara-gara aku selingkuh?" Tanya bilqis takut.

Farhan tersenyum tipis. "Saya tidak tau tapi saya yakin kalau mereka tidak akan marah hanya kecewa, ayok mandi siap-siap" ajak farhan menarik istrinya beranjak dari kasur.

***

Bilqis menatap syok melihat pria tinggi yang babak-belur di dalam rumah mertuanya, pria yang sangat ia rindukan minggu-minggu ini. "DIMAS" teriak bilqis berlari memeluk dimas yang babak-belur.

Semua orang menoleh menatap bilqis dan farhan yang masuk kedalam rumah. "Bilqis lepaskan pria bajingan ini papah tidak mau kamu dekat-dekat pria ini" marah lutfi.

Bilqis menggeleng kuat ia memeluk erat tubuh dimas. "K-kamu kemana saja kak? Aku kangen kamu hiks" isak bilqis.

Dimas menatap wajah bilqis dengan tatapan sendu. "Aku c-cinta sama kamu" lirih dimas.

Bilqis mengangguk cepat. "Kenapa kamu bisa seperti ini?" Tanya bilqis melepaskan pelukannya.

"KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB DIMAS AKU TIDAK MAU KAMU LEPAS BEGITU SAJA" teriak mawar.

Dimas menatap mawar. "Gue enggak akan tanggung jawab, gue ngelakuin hal itu karena pengaruh obat yang lo berikan ke gue. Dan saenaknya lo suruh gue tanggung jawab" marah dimas berdiri sambil membantu bilqis berdiri.

Mawar menatap dimas tajam. "KAMU MASIH KEKUH ENGGAK MAU TANGGUNG JAWAB KARENA WANITA INU KAN? DIA ITU SUDAH MENIKAH DIA TIDAK AKAN MENIKAH SAMA KAMU DIMAS"

Dimas menganggam tangan bilqis. "Gue tau itu, tapi gue enggak akan berhenti berjuang untuk mendapatkan Bilqis" ucap dimas.

***

Guruku suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang