Awalnya nagi selalu menganggap dirinya setara dengan isagi, baginya ia pantas menjadikan isagi yoichi sebagai sosok rival yang paling ingin ia kalahkan.
"nagi kau melakukan gol hebat"
"menurutku isagi juga lebih hebat, tendangan mu di detik detik terakhir itu benar benar penyelamat"
Hari itu setelah pertandingan U20 japan vs Blue lock eleven,nagi dan isagi pada saat itu masih baik baik saja, bertukar pendapat satu sama lain dan saling berbicara seperti teman pada umumnya.
"nagi! " isagi datang menghampirinya.
di suatu hari musim dingin, nagi yang saat itu tengah bosan di asrama mencoba sesekali untuk keluar,saat berjalan ia melihat pemuda dengan surai navi dihembus kan angin berjalan mendekati nya dengan senyuman hangat.
"pagi isagi" balas nagi dengan senyuman samar dibalik syal menutupi setengah wajahnya.
"kenapa nagi? " tanya isagi, menyadari nagi yang berusaha menaikkan syalnya.
"tidak ada" isagi hanya tak sadar pemuda itu tengah mencoba menyembunyikan semburan merah di pipinya.
Nagi selalu merasa hangat bersama isagi,baginya isagi sosok yang menarik perhatian nya sejak awal di blue lock ini.awalnya meski selalu dikalahkan oleh isagi saat latihan bertanding bersama,nagi tidak pernah merasakan kecewa apapun, ia malah berapi-api semangat untuk mengalahkan isagi.
Namun pertandingan terakhir kali mereka mengubah pandangan nagi, ia merasakan putus asa setelah merasa terus-menerus dikalahkan oleh isagi. Hari itu saat manshinecity vs bastard munchen,nagi di buat tersedak oleh kenyataan,kenyataan bahwa ia tertinggal jauh dari isagi.isagi bukan tandingannya lagi,pemuda itu sudah berdiri diatasnya dan terus melangkah maju meninggal kannya.
Nagi tidak membenci nya, hanya perasaan akan kekalah yang ia terima dari isagi terus menerus membuatnya membenci kenyataan, ia ingin menjatuhkan isagi yoichi, dan membuat nya tertunduk dibawahnya,hanya itu yang nagi inginkan.
Setelah pertandingan ,nagi yang saat itu berjalan dilorong sendiri tak sengaja berpapasan dengan isagi, pemuda itu tersenyum padanya dan mengankat tangan ingin memberikan tos seperti yang selalu mereka lakukan setelah latihan.
"pertandingan yang hebat na—"
Nagi yang masih kecewa dan marah akan kekelahannya mengenggam tanganya kuat,ia berjalan melewati pemuda itu begitu saja,tak sengaja menyenggol tubuh kecil pemuda itu hingga ia mundur kebelakan dan saat itu nagi tak melihat ekspresi terkejut bercampur sedih dari isagi,bahkan suara lirih dari pemuda itu memanggilnya tak ia dengarkan.bagi nagi menatap isagi saat ini hanya akan memberi luka padanya, jadi dia hanya akan berjalan memunggunginya tampa menatap manik samudra penuh harapan itu lagi.
"aku hanya ingin mengalahkan mu, isagi yoichi"
☆☆☆
Manik samudra berkaca-kaca menatap manik kelabu yang tampak bosan, nagi kini terjebak untuk mengasuh isagi. Heran,setelah selesai mandi tadi, reo malah mengajak chigiri keluar untuk membeli baju bayi.nagi tau ada maksud tersembunyi di balik ini, karna reo bisa dengan mudah meminta pelayannya untuk membawakannya barang ya ia inginkan.
Tapi dia keluar bersama chigiri dan membiarkan nagi yang mengasuh isagi, nagi tak bisa mengatakan apapun namun baginya ia kurang mampu mengasuh seorang bayi karna ia sendiri tak mampu menjaga dirinya.
"jangan menganggu, tetaplah disitu" ucap nagi dan kembali memainkan gamenya.
Isagi yang sejak tadi menahan air matanya pun langsung pecah ia menangis kencang,nagi tak mau ambil pusing dan membiarkan tangisan isagi semakin menjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Yochan [Blue lock fanfic/Slow Update]
Fanfikcedisuatu hari para penghuni di asrama blue lock di kejutkan dengan kehadiran sosok bayi. "ini pasti anak haram isagi! " "heh sembarangan! " DISCLAIMER -AU -OOC -semi-canon -isagi harem