003

492 65 9
                                    

Terima kasih atas semangatnya 💚💚💚💚

°°°°

Jake turun dari mobil mahalnya, pandangan nya meneliti ke seluruh daerah rumah Sunoo yang sangat kecil menurutnya. Bahkan kandang marmut miliknya lebih besar daripada rumah Sunoo.

Jake menatap ke arah selatan rumah Sunoo yang terdapat semak belukar, bibirnya mendecih kesal. Ternyata ada tikus yang bermain dengan dirinya ya?

Ah, bukan dirinya. Tikus itu sepertinya tertarik dengan pacarnya. Dasar tikus masokis yang psikopat, lihat saja Jake akan membuat Sunoo jauh darinya bukan hanya itu akan Jake pastikan bahwa tikus sialan itu tidak akan berani menguntit Sunoo lagi.

"Ken, urus tikus sialan itu! Saat ini berikan saja peringatan!" Perintah Jake kepada anak buahnya.

Pria bertubuh besar itu langsung mengangguk, dirinya tanpa banyak kata langsung melaksanakan perintah tuannya itu.

Jake berjalan menuju pekarangan rumah Sunoo yang nampak sedikit asri. Di depan rumah Jake terdapat bangku dengan pohon rindang di belakangnya sangat cocok untuk seseorang beristirahat. Sedangkan di depan rumahnya terdapat taman kecil yang berisikan bunga-bunga indah.

Sebenarnya Jake heran, bagaimana bisa seorang perundung seperti Sunoo memiliki hobi berkebun seperti ini? Benar-benar unik sampai sampai Jake ingin melihat hal lain lagi dari Sunoo.

Jake kini berada di depan pintu rumah Sunoo, tangannya mencoba membuka pintu tersebut.

Terkunci.

Jake sedikit tersenyum setidaknya Sunoo sedikit waspada sehingga tikus sialan tadi tidak bisa masuk ke rumah pemuda itu.

Brak!

Jake menendang pintu tersebut hingga engsel pintu rumah Sunoo copot. Sudah dijelaskan bukan bahwa Jake adalah monster? Jadi menendang pintu tua hingga rusak bukanlah hal yang sulit bagi seorang Shim Jaeyun.

"Pacar, kau dimana?" Tanya Jake dengan senyuman yang menyeramkan.

"Kenapa tidak ada jawaban? Apakah kau tidak menginginkan diriku, pacar?" Tanya Jake dengan nada lesu.

Padahal sudah jelas bahwa Jake lah yang menaruh obat tidur di pizza yang dimakan Sunoo. Jadi mustahil bagi Sunoo untuk menjawab Jake, karena Sunoo berada dalam pengaruh obat tidur.

"Padahal pacarmu ini sudah menyempatkan diri untuk berkunjung tapi kau malah seperti ini. Sungguh kau adalah pacar yang mengecewakan. Tapi tidak apa aku suka kok," Jake tertawa saat mendengar ucapannya sendiri.

Jake merasa bahwa dirinya benar-benar gila, kehadiran Sunoo benar-benar seperti sebuah godaan bagi Jake yang sedang bosan.
Kehadiran Sunoo menarik Jake untuk bermain-main, kehadiran pemuda yang masih SMA itu membuat Jake candu dan egois.

Walaupun dia hanya mendengar suara Sunoo tanpa tahu wajahnya, tapi kehadiran Sunoo benar-benar membuat Jake bersemangat.

Apalagi saat mengetahui bahwa Sunoo dapat hidup dengan baik dengan segudang masalah yang di hadapinya. Jujur Jake penasaran bagaimana Sunoo bisa sekuat dan setegar itu.

"Pacar, kau ada di dalam?" Tanya Jake yang saat ini berada di depan pintu kamar Sunoo.

"Pacar? Kau baik-baik saja? Aku khawatir! Bukankah sebagai pacar yang baik aku harus mengecek keadaan mu? Maaf, tapi aku harus merusak pintu kamarmu yang berharga ini, pacar!" Jake meminta izin.

Brak!

Jake kembali menendang pintu, dan dirinya langsung di suguhi pemandangan yang menggiurkan.

Sunoo sedang tertidur, dengan bajunya yang sedikit tersingkap ke atas menampilkan perut ratanya yang putih dan lembut. Wajahnya yang tidur benar-benar nampak polos.

"My boyfriend is so beautiful!" Gumam Jake yang kini mendekati Sunoo yang sedang tertidur.

Jake tersenyum senang memegang wajah Sunoo yang ternyata sangat lembut.

Jari-jemarinya menyusuri wajah Sunoo dari dahi hingga berhenti ke bibir merah menggoda milik Sunoo.

Jake mulai mendekatkan wajahnya pada bibir merah delima itu, Jake perlahan mengecup bibir itu.
Kecupan berubah menjadi hisapan yang menuntut sayangnya tidak ada balasan sama sekali karena Sunoo berada dalam pengaruh obat tidur.

Jake akhirnya melepaskan ciuman sepihaknya. Dia mengelus bibir merah yang basah dan bengkak itu.

"Ternyata bibirmu sangat manis, aku benar-benar candu dengan bibirmu." Gumam Jake.

Mata Jake kini menatap ke arah puting Sunoo yang terlihat karena baju Sunoo yang terangkat.

"Aku penasaran apakah putingmu semanis bibir mu, pacar?"


°°°

Kira-kira gimana ya kelanjutan kisahnya...

Jangan lupakan vote dan komentarnya,

Apakah kalian ada kata-kata yang ingin kalian sampaikan pada tokoh disini?

Jake?

Sunoo?

Wrong Number : JakeNoo/ JakeSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang