Hampir 1 jam dia diam sambil menggulir ke kiri dan ke kanan layar benda pipih itu, ,terlihat 2 foto yang dia perhatikan "benar, memang tidak ada harapan" gumamnya,senyum getir terpatri di wajah manisnya
Hoseok merebahkan badan rampingnya, tidur menyamping memandangi benda pipih besar di atas meja belajarnya, dia beranjak dan membukanya, menghapus semua jejak yang dia tinggalkan dan memasukkannya ke dalam paper bag
"aku akan mengembalikanmu, terimakasih".Hoseok mengambil handphonenya
Hoseok
Apa kita bisa bertemu besok?Tae
Tentu saja Hyung
Aku akan menemuimu setelah Hyung selesai bekerja :)Hoseok
Baiklah.
.
.Ke esokan harinya
Di sinilah mereka, di depan minimarket tempat Hoseok bekerja, duduk berhadapan dengan Tae. Pemuda yang dia cintai dan juga mencintainya
Hoseok menyerahkan paper bag yang dia bawa sedari tadi "Ini, terimakasih"
Tae tentu saja terkejut, kuliah Hoseok belum selesai, semakin hari pasti tugasnya semakin banyak,kenapa Hoseok mengembalikannya.
"Kenapa di kembalikan ? Apa laptopnya rusak Hyung?, Biar aku bawa ke tukang servis jika rusak, atau kita bisa beli yang baru""Tidak, laptopnya tidak rusak, aku sudah membeli yang baru" bohongnya, dia tidak mau terbebani dengan hutang budi pada pemuda yang ada di hadapannya itu.
"oh benarkah?, Syukurlah kalau begitu"
Hoseok menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya.
"Tae, mari kita tidak bertemu lagi""Hyung"
"Aku serius, berhentilah datang kemari, berhentilah menemuiku di kampus juga, terimakasih untuk semua yang kau lakukan untukku, aku pulang dulu, sebaiknya kau juga pulang, ini sudah larut malam"
Hoseok benar-benar meninggalkan Tae yang masih kebingungan dengan perubahan sikap Hoseok padanya..
.Di kediaman Hoseok
Ini sudah jam 2 pagi dan Hoseok masih saja duduk di lantai depan pintu ruangan sempit itu, memeluk lututnya, menenggelamkan wajahnya di atas lututnya, bahunya bergetar, isakan kecil terdengar di baliknya.
.
.
."Kau dari mana? "
"Appa ? , Kapan Appa sampai di Korea?" Tae cukup terkejut
"Belum lama, apa kau akan merubah panggilanmu pada Daddy?"
"Aku hanya menyesuaikan tempat saja"
"Baiklah"
"Appa, aku pergi ke kamar dulu ya" pamitnya yang hanya di balas anggukan, perasaan Tae malam ini tidak karuan, di tambah kepulangan Appa nya, 'pasti ada sesuatu' Fikirnya.
Pagi ini rumah besar itu terasa berbeda, suasananya sedikit tidak Tae sukai.
"Daddy pulang dengan kekasihmu"
Tae tentu terkejut, 'untuk apa orang itu ikut ?'.
"Appa, aku sudah bilang kalau aku tidak ingin di jodohkan, dia bukan kekasihku,mengertilah "Suara langkah kaki mendekati meja makan, Tae tentu saja tau siapa itu, dia tidak perlu repot-repot menoleh untuk memastikannya.
"Hey Tae " sapanya , menarik kursi yang ada di sebelah Tae dan duduk di sana.
Tae benar-benar tidak perduli dengan kehadiran orang yang berstatus 'kekasihnya' itu.
"Selamat pagi Daddy, Halmoni" sapa pemuda itu.
"Tae, setelah sarapan, ajaklah kekasihmu berkeliling, mumpung sekarang hari Minggu "
"Appa, dia bisa pergi berkeliling dengan pak lee "
"Apa maksudmu?!, Tentu saka kau yang harus menemaninya " ucap tegas tuan Kim
Tae benar-benar muak dengan semua ini, tapi dia tidak visa membantah keinginan ayahnya, ,dengan malas dia menemani 'kekasihnya' berjalan-jalan ke sebuah taman dekat perumahan elit itu.
'kekasihnya' merangkul tangan Tae seakan jika di lepas, Tae akan menghilang.
"Lepaskan tanganku""Kita sudah lama tidak bertemu, kenapa kau tidak bersikap baik padaku?" Wajah pemuda itu tertekuk, dia kesal karna Tae tidak berubah, masih saja menolak keputusan orang tua mereka.
.
.Hoseok sedang duduk di sebuah taman, mengerjakan tugasnya di sebuah buku yang nanti dia akan salin saat ke warnet, suasana sore yang sangat nyaman, beberapa pasang keluarga menghabiskan waktu bersama di taman itu.
Hoseok sangat serius mengerjakan tugasnya hingga seseorang memanggilnya.
"Seokie ""Tae ?"
Hoseok sangat terkejut, tapi dia lebih terkejut lagi saat melihat siapa yang ada di samping Tae.
"Park Jimin" ucapnya dengan wajah terkejut
Seseorang yang sangat dia rindukan tapi juga sangat dia benci, bertahun-tahun dia tidak mendapat kabar dari pemuda yang sudah dia anggap adiknya itu"Hyung" pemuda itu juga tidak kalah terkejut
"Apa kalian saling kenal ?" Tanya Tae, dia juga bingung, apa Hoseok dan jimin 'kekasihnya' saling mengenal?
.
Di sinilah mereka,di sebuah cafe dekat taman.
"Jadi dia tunanganmu ?" Tanya Hoseok memecah keheningan
"Dari mana Hyung tau" tanya Tae
Tbc ❦ ❦ ❦
KAMU SEDANG MEMBACA
choice
General Fictionketika kamu mempunyai 2 pilihan antara mengorbankan perasaamu atau mengorbankan perasaan saudaramu. mana yang akan kamu pilih ?