Suasana istana sore ini begitu ramai. Semua rakyat Negeri Utara datang untuk menyaksikan penobatan Putra Mahkota.
Para rakyat berdiri dibawah pilar. Menunggu Sang Calon Raja datang menyapa. Hampir semua rakyat biasa tidak pernah melihat wajah putra mahkota. Hanya seseorang dengan hak istimewa saja yang pernah melihatnya secara langsung, dan akhirnya mereka tahu wajah putra mahkota sekarang.
Dengan jubah merah, kerah bulu dan baju mewah. Seokjin keluar dari pintu yang tertutup sejak tadi.
"Silahkan masuk yang mulia.." ucap pelayan terhormat.
Seokjin keluar dan dari sudut pandangnya. Sekua rakyat menatap dengan bersorak.
"Raja kita sangat muda dan tampan!"
"Akhirnya negeri utara memiliki pemimpin."
"Tuhan dia sangat tampan walau wajahnya pucat."
"Semoga tuhan memberkati raja kita."
Banyak pujian yang datang pada Seokjin. Meski wajah Seokjin nampak datar karena jujur saja ia sendiri tidak senang harus naik tahta karena kematian sang ayah.
Sementara Yoongi yang ikut dalam penobatan ini menatap kesal kearah Seokjin. Membuat tabib Han yang ada disampingnya terkekeh.
"Kenapa kau kesal? Apa kau tidak menyukai raja baru kita haha?"
"Diamlah. Dia sudah menipuku. Dia bilang dia perajurit padahal dia putra mahkota."
"Bukankah itu bagus? Berarti dia ingin dikenal sebagai orang biasa. Apalagi dia membantu kita dengan sukarela. Hampir saja dia mati kemarin."
Yoongi melotot "Tunggu dulu. Dia menolongku dengan kondisi tubuhnya yang hanya memiliki energi kehidupan sedikit?"
"Iya. Dia gegabah."
"Raja macam apa yang mengorbankan nyawanya. Apa dia tidak tau kalau semua orang khawatir?"
"Sudahlah Yoongi, aku tau kau kesal karena belum sempat berterimakasih pada yang mulia."
"Tch. Menyebalkan. Aku jadi berhutang banyak padanya."
Seokjin menatap dari jauh. Wajah kesal Yoongi membuatnya tersenyum licik.
"Para rakyatku.." ucap Seokjin tegas.
"Mungkin aku tidak sehebat ayahku, dan aku terlalu muda untuk menjadi raja. Namun, aku akan memastikan perdamaian di kerajaan kita. Terutama konflik dengan Negeri Barat."
Taeyoon yang berada di belakang Seokjin terkejut. Ia heran kenapa Seokjin menyebut Negeri Barat dihadapan semua orang? Memang apa yang akan dilakukannya?
"Karena saat usiaku 14 tahun, aku,
akan menikahi putri negeri barat."Sontak semua orang tertegun mendengar penuturan Seokjin. Semua rakyat tau bahwa konflik Barat Utara tidak pernah terselesaikan selama 60 tahun dan dengan mudahnya Seokjin berkata demikian.
Taeyoon tidak bisa menahan gejolak. Ia mundur dan pergi diikuti Taehyung di belakang. Seokjin tau ibunya pergi namun ia membiarkan mereka begitu saja.
Bukan hanya Taeyoon yang tidak habis pikir tapi juga Junghyuk. Malamnya dengan penuh emosi Junghyuk masuk kedalam mansion raja tanpa permisi.
"Kim Seokjin!"
Seokjin yang duduk di singgasana nya dengan sebuah buku yang ia pegang hanya melirik sekilas kehadiran sang paman.
"Apa kau gila!? Apa yang kau bicarakan tadi ha!!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sacrefice Oh The King
FanfictionCerita ini hanya fiktif belaka.. semua yang ada didalamnya, tokoh, tempat, karakter dll murni rekayasa penulis Historical story.. Brothership Seokjin and Taehyung Write in bahasa