Malang

182 28 1
                                    

Juan dengan sebatang cerutinya berjalan di sekitar mansion permaisuri. Ia bisa mendengar isak tangis dari pintu besar yang tidak tertutup sempurna.

Lelaki itu tersenyum puas. Ia berjalan mendekat dan mengintip Taeyoon dari celah pintu.

Wajahnya penuh nafsu, tatapannya melirik seluruh lekuk tubuh milik Taeyoon.

"Wanita jalang yang bodoh. Seharusnya dia menikah denganku agar hidupnya tidak seperti sekarang."

Juan masuk tanpa suara.

Menghampiri Taeyoon dari belakang.

Sampai tiba-tiba Juan memeluk Taeyoon, mencium ceruk lehernya dengan penuh nafsu.

"Bajingan gila! Menjauh dariku sialan!"

Taeyoon mendorong Juan jauh. Langsung ia mundur ke belakang.

"Sudah lama aku menantikan ini, akhirnya kita hanya berdua."

"Manusia sinting! Pergi dari sini! Penjagaa!!!"

Teriaj Taeyoon namun tak ada yang mendengar karena Juan sudah memerintahkan semua orang pergi dari area mansion permaisuri.

"Tidak ada siapapun disini. Hanya ada kita saja."

"Menjauh! Pergi kau! Pergi!!"

Juan semakin tersenyum dan mendekati Taeyoon. Dengan brutal ia memeluk, mencium bibir Taeyoon dengan paksa.

Taehyung yang sedang terlelap pun menangis saat melihat sang ibu diperlakukan layaknya pelacur.

"Yang Mulia!!"

Seuli datang. Juan yang melihat itu langsung berhenti dan berbalik mengampiri Seuli.

PLAK

"Apa yang kau lihat hah!?"

"Tuan tolong hentikan, kasihan Permaisuri."

Juan menjambak Seuli.

"Kau berani? Kau mau keluargamu kubuat sengsara selamanya?"

"Hentikan Juan! Jangan sakiti Seuli!"

"Aku akan pergi. Tapi aku akan datang lagi untukmu Taeyoon."

Juan pun pergi. Taeyoon segera menghampiri Seuli yang kini sudut bibirnya mengeluarkan darah akibat tamparan tadi.

"Yang mulia anda tidak apa-apa?"

"Aku baik. Bibirmu berdarah ayo kita obati."

"Tidak perlu. Aku baik-baik saja yang mulia. Aku sudah meminta penjaga untum kesini. Anda sudah aman."

"Terimakasih Seuli. Aku benar-benar tidak berdaya tanpa Raja."

"Tenang Yang Mulia. Putra Mahkota tidak akan tinggal diam."

Taeyoon hanya bisa mengandalkam Seokjin sekarang.

Malam ini, Taeyoon merasakan neraka yang sebenernya. Dulu ia diselamatkan oleh Junseok namun sekarang Juan menggila karena kepergian Junseok.

Itulah alasan kenapa Juan memaksa ingin Junseok dengan Ratu Negeri Barat. Karena ia terobsesi dengan Taeyoon.




Sementara itu Seokjin sedang menyiapkan dirinya. Taeyoon pasti akan kaget jika tahu ia akan menikahi putri dari Negeri Barat.

Karena keluarga Taeyoon memiliki pengalaman buruk dengan kerjaan itu. Sehingga itulah kenapa Negeri Barat murka karena Junseok menikahi Taeyoon.

Meski begitu Junseok tidak menyerah dan memilih sosok wanita itu yang ia cintai.

Seokjin sudah memikirkan ini sejak kematian Sang Raja. Mau tidak mau Taeyoon harus pergi dari istana, ia harus diasingkan. Jika tidak ia akan dalam bahaya karena putri dari Negeri Barat tidak akan tinggal diam melihat Taeyoon.

Bukan keinginan Seokjin. Ia terpaksa karena demi perdamaian 2 kubu, ia harus mengorbankan diri menikahi putri negeri barat, dan mengasingkan sang ibu serta Taehyung dari istana.

Sontak Seokjin teringat percakapannya dengan sang ayah kala itu..

"Ayah punya pesan untukmu, dan ini hanya kita ketahui berdua."

"Apa itu Ayah?"

"Jika sesuatu yang buruk terjadi, segeralah bawa ibu dan taehyung pergi dari istana. Asingkan mereka karena paman dan orang luar tidak akan tinggal diam.

Tapi Seokjin, ibumu tidak akan mau meninggalkan kau sendiri di istana ini."

"Lalu aku harus bagaimana ayah? Aku tidak mau mereka dalam bahaya juga."

"Seokjin, kau kelak akan menjadi seorang raja. Tanggung jawab mu sangat berat. Ayah minta maaf karena membuatmu terjebak dalam semua ini."

"Ayah.. ini bukan masalah. Aku akan menerima semuanya."

"Seokjin.. buatlah ibu dan Taehyung  membencimu agar mereka hidup aman diluar sana. Hanya dengan itu mereka mau pergi. Ayah tau ini berat, namun demi keselamatan mereka, kau harus mengorbankan dirimu."

Seokjin menunduk. Ia tidak mau jauh dari mereka berdua.

"Seokjin, maafkan ayah nak."

Seokjin tersenyum simpul "Tenang ayah. Aku akan menjamin kebahagiaan mereka kelak."

Junseok lega. Ia berhasil melahirkan seorang raja yang bijak meski ia tahu ini sulit bagi Seokjin. Namun anak yang masih berusia 5 tahun ini jauh lebih hebat dari dirinya di masa lalu.

"Ayah sungguh minta maaf memberimu beban sebanyak ini."

"Tak apa ayah. Ini sudah menjadi takdirku."



Seokjin sengaja menikahi putri dari negeri barat, agar ia memiliki alasan agar sang ibu membencinya.

Seokjin sungguh tidak tahan. Ia tak bisa terus menerus menerima laporan bahwa Paman Juan mulai mengganggu Permaisuri.

Setelah mendapat Permata Lavias, Seokjin akan segera membebaskan sang ibu dan Taehyung.














Bersambung

Ges aku balik tapi takut gabisa namatin cerita jangan ditungguin.

Btw ini genre baru:"" pertama kali bikin historikal sederhana soalnya aku lagi suka baca manhwa2 historukal jadi kebawa

The Sacrefice Oh The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang