II - Kebetulan?

0 0 0
                                    

Sebenernya, pengen namatin ini dalam 2 minggu aja, sebatas ngisi waktu liburan. Semoga kalian suka sama ceritanya ya:)

...

Seperti biasanya, Kiara menunggu teman-teman nya, Ia memilih stay di kantin 2 sembari mengisi ruang kosong di perutnya. Kali ini, Ia memilih untuk berangkat lebih pagi. Supaya lebih banyak waktu untuk bisa menikmati sarapannya.

"Udah lama, Ra? Sorry ya, jemputannya kelamaan tadi." tukas cewek berkacamata itu, Yola.

Kiara menggeleng, mulutnya tidak kuasa untuk mengeluarkan sepatah kata pun.

"Ya ampun. Makannya santai aja, kayak di kejar setan aja," ucap Fio tiba-tiba.

Kiara mengabaikan keduanya, mereka kini bercakap-cakap sedikit hal di depan Kiara yang masih melahap nasi terakhirnya.

"Kalian nggak sarapan?" tawar Kiara.

Mereka mengerutkan keningnya bersamaan menanggapi pertanyaan yang Kiara lempar kepada keduanya.

"Nggak lah, sejak kapan gue sarapan di sekolah?"

Kiara memeberikan anggukan, menanggapi jawaban yang Yola katakan. Sebenarnya, mereka tidak terlalu akrab juga, jadi tidak terlalu leluasa untuk saling berbicara.

"Ya udah, ayo ke kelas." Kiara mengawali.

Slerp..

🌊🌊🌊

Mapel hari ini cukup santai sebenarnya. Tapi, guru mapel prodi menjanjikan kelas kami ulangan harian untuk Komputer Akuntansi bebasis Accurate.

Jadi, semuanya diwajibkan untuk mengikuti tahapan-tahapan yang diberikan. Lagi pula, tidak lama lagi akan ada Ujian Kejuruan, tak terkecuali jurusan Akuntansi.

"Baik, sebagaimana yang telah ibu kabarkan sebelumnya, hari ini kita akan mengerjakan ulangan harian sebagai persiapan kalian nantinya menghadapi Ujian Kompetensi. Ibu harap, semua dapat bekerjasama dengan baik untuk bisa memahami." tukas Bu Aira. Beliau meminta Kiara untuk membantu membagian tumpukan soal berisi transaksi kepada murid yang ada.

Setelah satu persatu semua mendapatkan soal sebagaimana mestinya, begitupun Laptop yang telah mereka nyalakan sebagai langkah awal untuk kesiapan mengerjakan.

"Waktu pengerjaan hanya 2 jam. Semoga tidak ada yang lebih dari itu. Terimakasih, selamat mengerjakan!"

Kelas terasa hening, semua murid fokus untuk meng-entry data yang tertera. Terlihat ada 30 transaksi yang beberapa kali di tiap tanggalnya double kegiatannya.

Di mulai dari Data Set-Up mereka memasukkan identitas perusahaan sebagai langkah awal menuju transaksi. Nama, alamat dan mata uang yang perusahaan gunakan.

Kiara sedikit kaget mengetahui nama dari perusahaan tersebut. Kenapa juga harus nama orang itu?

Kemudian berlanjut pada tab selanjutnya, jumlah kas dan kas di Bank. Bergilir ke piutang dan utang yang perusahaan miliki dalam periode yang ada.

Tidak perlu waktu lama bagi Kiara untuk melakukan pengerjaan, Ia selesai tepat 50 menit sejak dimulai.

"Apa sudah ada yang selesai? Jika ada, silakan jawab pertanyaan yang ibu berikan di lembaran kertas tadi," tegas Bu Aira. Sama seperti yang lain, Kaira sedikit kaget mengetahui Ia harus menjawab soal lain setelah ini.

Dadi beberapa pertanyaan yang ada, sebenarnya hanya pertanyaan singkat yang Bu Aira lempar di sini. Seperti berapa jumlah piutang pada periode sekarang, jumlah HPP (Harga Pokok Produksi) yang terjadi di perusahaan, serta jumlah Laba/Rugi nya.

2 jam berlalu, semua murid bahkan menyelesaikan ulangannya tepat kurang dari waktu yang dijanjikan. Satu persatu dari urutan absen terdepan mengumpulkan hasil pengerjaannya di flashdisk kelas.

🌊🌊🌊

"Aduh, mbak! Hari ini capek banget, pusing banget ini kepala," keluh Tamara. Cewek berbadan tinggi dan putih itu merangkul-rangkul salah seorang penunggu kantin 1. Ia mengeluhkan kondisinya dramatis.

"Kenapa? Habis kenapa sayang ku?" Sebut saja Mba Kun, Ia mencolek pipi Tamara.

"Habis ulangan nih kita, mbak." timpal Fio.

"Pusing ya? Kamu sih?" Mba Kun mengarahkan pertanyaannya ke Kiara. Membuat cewek itu tersadar akan lamunan.

"Iya, kamu. Ngelamun aja, pusing juga?" Kiara menggeleng.

"Diem mulu, mau es nggak? Ayo, biasanya es gula batu, batu dikit," tawar Mba Kun, membuat Kiara menyeringai menanggapinya.

Kiara, bahkan Fio sebenarnya menyadari gerombolan cowok di belakangnya. Itu juga alasan mengapa Kiara memilih untuk tidak banyak beraksi.

Tepat sekali. Saat Kiara tengah membalas ucapan wanita paruh baya di depannya dengan tawaan, cowok itu juga tertawa entah karena apa. Kiara yang membalikkan badan tepat saat kejadian itu, membuat cowok yang Ia maksud pun ikut heran kepada nya, mengapa Ia juga tertawa?


Ira Wibowo as Bu Aria
Aurora Riberio as Tamara
Tike Priatnakusumah as Mba Kun

🌊🌊🌊
191223

Sebenernya ini kejadian nyata author sih wkwk. Kurang lebih gitu intinya pas tatapan sama dia. ahahahahah
.
Jangan lupa follow, vote, komen ya!!!!!

Seperti Laut (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang