7

39 6 4
                                    

"Ran, kita harus kemana?", tanya YangYang saat menghidupkan mobilnya.
Namun, tidak ada jawaban dari Churan, sepertinya ia sedang tenggelam dalam lautan pikirannya. Karena tidak mendapatkan jawaban, YangYang menyentuh tangan Churan dan bertanya kembali "Ran, kemana aku harus mengantarmu? Kamu belum memberitahukan alamatmu padaku".
Sontak Churan menarik tangannya dan menoleh ke arah YangYang karena terkejut, namun itu juga memberikan sedikit gejolak di hatinya seperti pacuan kuda yang sedang berlomba. "Oh, Sandalwood apartment", jawab Churan yang hanya melihat lurus ke depan. Imbuh beberapa kata dari aktris kelahiran 1999 itu.

Mobil perlahan melaju dan wajah YangYang tiba-tiba menjadi sedingin gunung es dan kembali bersuara "Apakah tindakanku barusan berlebihan sehingga membuatmu takut padaku?"

Churan masih terdiam seribu bahasa dan melihat ke sisi kanan luar mobil.
"Baiklah kalau begitu, maafkan sikapku yang terkesan lancang padamu, aku hanya ingin menunjukkan rasa ketertarikan ku padamu, tapi sepertinya kamu tidak merasakan yang sama denganku", wajah dinginnya mulai menjadi sendu dengan tatapan mata yang lirih.

"Baiklah kalau begitu, maafkan sikapku yang terkesan lancang padamu, aku hanya ingin menunjukkan rasa ketertarikan ku padamu, tapi sepertinya kamu tidak merasakan yang sama denganku", wajah dinginnya mulai menjadi sendu dengan tatapan mata yang lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Churan yang seperti tersambar petir akhirnya menoleh ke sisi kiri dan memandang YangYang tanpa berkedip sedikit pun.
"Bisakah Yang er menghentikan mobilnya sebentar, jangan menyetir dalam keadaan seperti ini. Mari berbicara sejenak", ucap Churan.

Namun YangYang tidak mengindahkan permintaan Churan dan tetap mengemudikan mobilnya.
"Tolong menepi", terdengar suara lembut Churan dan memegang tangan YangYang yang sedang menggenggam kemudi mobil.
Akhirnya YangYang menurunkan kecepatan mobilnya dan kemudian menepi. Setelah mobil berhenti, Churan melepaskan tangannya dan mulai menatapnya dengan penuh tanda tanya.
"Apa yang baru saja kamu katakan tadi? Kamu tertarik padaku? Bagaimana mungkin Yang er?"

YangYang membeku namun dia menoleh ke arah Churan dan menatap matanya.
"Kepalaku di penuhi banyak pertanyaan setiap kali namamu disebutkan kepadaku. Saat pertama kali sutradara Wang Jun mengatakan bahwa kamu menanyakan tentang diriku. Namun, aku tidak mau berfikir yang aneh dan melewati batas makanya aku tetap diam dan menjaga batasan karena aku tidak ingin adanya kesalahpahaman di antara kita Yang er". Sepotong kalimat yang belum diselesaikan sepenuhnya oleh Churan.

YangYang masih menunggu kalimat yang ingin diselesaikan Churan. Churan menarik nafasnya dan kemudian melanjutkan "Yang er, bukannya aku tidak peka akan semua tindakanmu setiap kali kita bertemu, namun aku tidak ingin berharap lebih. Aku ini hanya seorang pemula yang sangat jauh jika dibandingkan dengan Yang er. Tapi jika kata-kata itu sudah keluar dari bibir kamu, aku juga bingung harus menanggapinya seperti apa? Jangan salah paham terhadapku, aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu dan......", kalimatnya terhenti dan matanya mulai merah.

", kalimatnya terhenti dan matanya mulai merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Destiny Given By Heaven (Yang Yang & Wang Churan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang