17. AK || Museum Date

16 5 4
                                    

"Cinta yang didasari oleh ketulusan akan tetap bertahan sampai kapan pun, meskipun cinta tersebut tidak pernah bersatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta yang didasari oleh ketulusan akan tetap bertahan sampai kapan pun, meskipun cinta tersebut tidak pernah bersatu."

••••••

NADA dering yang berasal dari ponsel Rembulan menggema ke penjuru ruangan. Sayup-sayup, perempuan itu menggapai ponselnya di atas nakas. Saat melihat nama kontak si penelepon yang terpampang jelas di atas layar ponselnya, Rembulan tersenyum, lantas bersandar pada punggung ranjang, mengucek matanya sejenak, setelahnya menjawab telepon.


"Halo, assalamu'alaikum, Bintang? Ada apa?" tanya Rembulan, memulai pembicaraan.

Tidak ada respons.

Rembulan kembali bersuara. "Bintang? Halo?"

"Ah, iya, wa'alaikumsalam, Sayang. Maaf tadi aku tidak dengar," tutur Bintang, menjelaskan.

Rembulan mangut-mangut, ia menarik selimutnya hingga menutupi sebagian tubuhnya, menggapai bantal, lantas mendekapnya.

"Ada apa kamu telepon?" Rembulan kembali bersuara, bertanya pada kekasihnya.

"Itu ... aku mau mengajak kamu pergi ke Museum Rietberg sama Botanical Garden. Apa kamu bisa?"

Rembulan melirik jam dinding yang terpasang di atas pintu ruangan. Pukul 11 siang tepat.

Jam segini museum sama garden, ramai pengunjung pasti ... tapi, kalau aku nggak terima ajakan Bintang, aku sendiri yang akan menyesal nanti. Rembulan bingung, ia menggigit jemari telunjuknya.

"Halo ..., Sayang?" panggil Bintang.

Rembulan menggelengkan kepalanya, menyingkirkan lamunannya.

"Ah, iya, Bintang. Aku bisa, jam berapa?" Rembulan merespons.

"Sekarang aja, ya. Aku segera ke sana, tungguin. Kamu siap-siap dulu."

"Oke, aku siap-siap dulu, ya!"

"Ya sudah, aku tutup teleponnya, ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Rembulan mematikan ponselnya, meletakkan di atas nakas. Setelahnya ia beranjak, menyingkirkan selimut dari tubuhnya, beralih ke almari.

Rembulan memandang beberapa tunik di almarinya. Berkacak pinggang, matanya berjalan, melihat satu per satu tunik di dalam sana.

[END] Alur Kehidupan [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang