6. Winter itu gemesin

1.3K 149 35
                                    

Karina mengerutkan kening nya melihat Winter yang mematung di depan.

"Apa?"

"Hah?"

Winter mengerjapkan matanya berkali-kali. Bodoh. Kenapa dia menoleh saat Karina memanggilnya. Pake nama kecil pula.

"Anu, enggak, tadi kukira kamu manggil aku." Jawab Winter agak tergagap.

"Enggak tuh, aku nyebut nama anak yang di foto itu tadi. Kan kamu nanya?"

"Ahh, iya. Iya iya. Heheheh."

Winter segera meletakkan pigura itu lalu buru-buru duduk di samping Karina.

"Terus... Kita mau ngapain disini?" Tanya Winter.

Karina yang mendengar itu langsung tertawa. "Ya ngobrol lah! Emang kamu mau ngapain?"

Winter dibuat salah tingkah sama Karina. Nah, disini aura alpha nya Winter mulai luntur, pindah ke Karina.

"Siapa tau mau kamu ajakin masak-masakan gitu."

Karina terkekeh. Suasana hening sebentar, kemudian atensi Winter jatuh ke tumpukan buku di meja samping tempat tidur Karina.

"Itu buku-buku pelajaran?" Tanya Winter.

Karina menoleh arah yang ditunjuk Winter. "Oh, bukan. Itu cuman beberapa album foto sama buku ngga dipake."

Winter dasarnya si anak random semua di buka in, langsung turun ke bawah buat ngambil beberapa album foto yang dimaksud Karina.

Dia membuka-buka halamannya di lantai lalu tertawa melihat foto anak kecil makan es krim.

"HAHAHAHAHAH! INI SIAPA?! BELEPOTAN BANGET KAYAK ANAK ILANG!"

"Itu aku loh."

Tawa Winter berhenti lalu menggigit lidah nya sedikit. "Anu, maaf, habis lucu sih."

Winter lanjut membuka halaman lain nya. Tawa nya kini dia tahan karena takut Karina ngambek. Sedangkan Karina gemes sendiri lihat Winter kayak bocil baru dipegangin hp. Antusias banget lihat-lihat.

Winter melihat beberapa foto lagi. Yah, ada foto nya berdua dengan Karina kecil.

"Ini Ersyla." Tunjuk Karina.

'Tau lah, wong ini aku.' batin Winter.

"Lucu ya?"

Karina mengangguk. "Lucu banget. Aku kangen dia. Kira-kira, gimana ya keadaan dia sekarang?"

Winter pura-pura berpikir. "Udah nikah kali?"

Karina merengut. "Ngawur! Dia seumuran sama aku, kemungkinan masih sekolah lah!"

"Ya, siapa tau kan? Takdir orang ngga ada yang tau."

Winter lanjut melihat foto lain nya. Ada foto yang bikin dia nostalgia lagi. Foto dia dan Karina kecil dengan sandal jepit di antara mereka.

'Dendam gue sama nih sandal jepit anying.'

Karina tiba-tiba ngakak. "Aku keinget moment ini tau!"

"Emang kenapa?" Tanya Winter pura-pura tidak tau.

"Di pipi Syla ada nyamuk. Karena aku gemes sama nyamuk nya, bukan nya ku gampar pake tangan, malah ngambil sandal jepit buat gampar pipi nya Syla!" Jelas Karina sambil ketawa-ketawa, sedangkan Winter hanya tersenyum manis.

Oh, nyamuk ternyata, pikirnya.

Foto-foto masa kecil Karina lumayan banyak. Di akhir album ada 3 foto Karina remaja dengan laki-laki yang Winter kenal.

Jenorian Denata.

Karina yang melihat perubahan wajah Winter langsung sadar dengan apa yang Winter rasakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina yang melihat perubahan wajah Winter langsung sadar dengan apa yang Winter rasakan.

"Anu, itu foto lama. Buang aja deh." Saran Karina.

Winter melirik Karina. "Buang nih?"

Karina mengangguk. "Iya lah, buang aja!"

"Yakin dibuang?"

"Iya buang!"

Karina melihat Winter yang meliriknya sinis. Sebenarnya Karina gemas, tapi ngga mungkin dia unyel-unyel pipi nya Winter di keadaan seperti ini.

"Aku buang nih ya? Yakin?" Tanya Winter memastikan lagi.

Karina menangkup kedua pipi Winter. "Iya sayangggggg, buang aja. Udah masa lalu. Udah ngga berguna nyimpen foto bareng dia. Buang aja, sobek kalau perlu!"

Winter tersenyum miring. Dia mengambil ketiga foto Karina dengan Jeno itu lalu menyobek nya dengan gemas.

"Mati aja lu tukang selingkuh. Bidadari kayak Karina di sia-sia in!" Kesal nya.

Actually, Winter punya dendam pribadi sama Jeno sejak Karina ditinggal.

Karina tersenyum gemas. Pacar nya ini kalau lagi kesel malah lucu. Biasalah, cewek pendek kalau ngambek itu emang gemesin.

Mata Karina teralihkan ke sebuah kamera digital yang dia punya. Dia bangkit mengambil nya lalu duduk lagi di samping Winter.

"Win."

"Apa?"

Karina menoleh sambil menunjukkan kamera nya. "Kita gaada foto berdua di album itu. Karena foto Jeno kamu sobek, mau gantiin foto itu tadi ngga? Foto kita berdua mungkin?"

Winter salting sedikit. Wajahnya memerah sambil mengangguk. "Boleh aja siiiiii~~"

Karina tertawa gemas lalu merangkul Winter agar lebih dekat.

"Senyum Win, satu dua tiiigaa!"

Ckrek!























******

Hari ini, malam ini, Winter full salting, wkwkw.

Gemes banget?!?!?!

Siapa sih yang kuat kalau punya pacar kayak Winter?

Foto hari ini, harus gue pigura! Lagipula foto yang gue pigura cuman foto gue sama Syla. Ngga pernah ada foto sama Winter, tuh!

Fiks, gue bener-bener jatuh ke pesona nih Kunti bogel!







Fiks, gue bener-bener jatuh ke pesona nih Kunti bogel!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Winter, pacar terbaik yang kalian harus punya minimal satu!

[√] Give Me a Reason ; WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang