Susu (Taufan)

3.8K 121 79
                                    

Di sebuah kamar terdapat 7 pemuda yang kini tengah berkumpul. Dua dari ke 7 pemuda tersebut tengah menyusu pada seorang pemuda biru yang tengah duduk di tepi kasur.

"Jadi, jelaskan kenapa kak Ufan bisa begini?" tanya seorang lelaki bermata jingga sebut saja Blaze.

"Jadi gini....."

Flashback.....

"Huaaa ini kapan ketemunya aku lelah"

Taufan mendudukkan tubuhnya di atas tanah. Sekarang dia dan kedua adiknya, Thorn dan Solar sedang menjalankan misi untuk mencari powers sphera di sebuah hutan. Sudah 2 jam mereka mencari namun belum mendapatkan petunjuk apapun.

"Thorn haus, sebaiknya kita istirahat dulu"

Mendengar keluhan kedua kakaknya, terpaksa Solar menghentikan perjalanannya.

"Ya sudah, kita istirahat di sini," lalu Solar melepas sepatunya dan memijit kakinya yang terasa pegal.

Taufan menatap sekelilingnya dan melihat sebuah pohon yang menarik perhatiannya. Karena penasaran Taufan pun menghampiri pohon tersebut. Tinggi pohon itu sekitar 2 meter dengan cabang yang cukup banyak namun bukan itu yang membuat Taufan tertarik melainkan buahnya.

Penampilan buahnya menyerupai ceri dengan warna merah pekat dan terlihat enak jika dimakan. Taufan memetik salah satu buahnya lalu menciumnya. Aromanya manis mirip semangka. Tergiur  dengan aromanya Taufan pun memakannya.

"Ini enak"

"Kak Ufan makan apa?" tanya Thorn kepada Taufan.

"Buah, aku tidak tau ini buah apa tapi rasanya enak dan sepertinya tidak beracun"

Kemudian Thorn memetik buah itu dan berniat memakannya namun terhenti ketika melihat Taufan memegang dadanya dan mengerang kesaakitan.

"Kak Ufan kenapa?" kepanikan Thorn mengalihkan perhatian Solar.

"Tidak tau, tiba-tiba dadaku sakit"

"Jangan-jangan buah itu beracun," ucapan Solar membuat suasana semakin panik.

Taufan merintih kesakitan. Dadanya terasa diremas dan ditusuk. Namun anehnya tiba-tiba rasa sakit itu berangsur hilang dan membuat Taufan heran.

"Eh sakitnya hilang"

Taufan merasa dadanya sedikit berat dan kaos yang dia pakai menjadi basah.

"Kok bajunya kak Ufan basah?" tanya Solar

Merasa ada yang janggal Taufan menyibak kaosnya, tiba-tiba ada sesuatu yang muncrat mengenai wajah Thorn dan Solar.

"Aih apa ini!" Solar mengusap kacamata yang terciprat. Sementara Thorn menjilat bibirnya yang terkena cipratan itu, matanya membulat merasakan sesuatu yang enak dan manis.

"Eh maaf-huaa Thorn apa yang kau lakukan?"

Taufan terkejut saat Thorn menyibak kembali bajunya yang sempat dia tutup. Terlihat ukuran dada Taufan yang sedikit besar dengan deras mengeluarkan cairan berwarna putih seperti susu.

"Akh Thorn hentikan"

Taufan tersentak ketika adik hijaunya ini menjilat dan menghisap putingnya.

"Hng"

"Susunya enak. Solar cobain deh"

Solar mencolek puting Taufan lalu menjilatnya. Matanya langsung membulat merasakan enaknya cairan putih tersebut. Tanpa basa-basi dia langsung menghisap puting sebelah yang masih nganggur.

"Engh hentikan"

Taufan meremas rambut kedua adiknya, rasanya seperti sedang menyusui bayi besar. Solar menghisap susu itu sampai mulutnya penuh lalu mencium Taufan agar ikut merasakan kenikmatan susu dari sumbernya.

Sweet WindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang