17

14 1 0
                                    

Bel pulang sekolah udah bunyi dari 10 Menit yang lalu. Siswa-siswi udah berlalu-lalang dengan urusannya masing-masing. Begitu juga Haechan yang sekarang menuju ke arah parkiran sekolahnya Haechan milih untuk langsung pulang untuk saat ini karena biasanya dia bakal nongkrong dulu sama temen-temen berandalnya.

Tapi karena kejadian beberapa hari lalu yang nimpa Ibu nya, Haechan jadi makin khawatir dan lebih milih untuk pulang dulu.
Waktu sampe di parkiran motor mata haechan gak sengaja lihat Somi yang baru aja jalan keluar dari aula sekolah.

"Neng, sendiri aja" Celetuk Haechan waktu Somi jalan sendirian di parkiran. Haechan tahu pasti Somi mau ke Halte depan sekolahnya.

Somi yang sedikit kaget langsung noleh ke arah Haechan karena dari tadi ngelamun gak jelas perihal pikirannya yang lagi campur aduk bahagia dan bingung gak jelas.

"Kenapa?" Tanya Somi singkat.

"Ayo gue anterin" Ajak Haechan tanpa basa basi yang sukses buat jantung Somi lemah mendadak.

Dengan cepat Somi menggelengkan kepala tanda dia nolak ajakan Haechan untuk nganter dia pulang sore ini.

"Gak usah lebay buruan naik" Ujar Haechan sambil menyalakan mesin motornya yang udah keluar dari barisan parkiran dan sekarang tepat ada di sebelah Somi.

Somi diam sejenak karena semenjak Haechan datang ke panti waktu itu, perasaan Somi jadi naik turun kayak lagi ada di Rollercoaster dan jelas Somi benci hal itu. Dia gak bisa deskripsiin dengan jelas perasaanya semenjak itu sampai tadi waktu dia dapat sandwich dari Haechan.

Kadang Haechan sukses bikin Somi naik darah sampe bawaannya mau jambak biar dia sadar tapi beberapa menit kemudian Somi bisa ngerasa nyaman di samping Haechan dengan segala tingkah bodohnya kayak waktu tadi dia di hukum.

"Hey" Ujar Haechan menyadarkan Somi yang dari tadi cuma bengong mandang wajah Haechan. "Ayo gue anter" Sambung Haechan.

Entah kesambet apa yang tadinya Somi gak mau sama sekali berakhir dengan Somi yang langsung naik gitu aja ke motor Haechan. Haechan melaju keluar dari area parkir sekolahnya setelah dirasa Somi udah siap naik ke motor nya.

"Oiyah nanti turunin gue di toko buku yang ada di lampu merah aja ya, Chan." Ujar Somi lumayan mendekat kearah kanan Haechan.
Haechan cuma nganggunk mengiyakan perkataan Somi.

Sesampainya di Toko buku lampu merah Somi langsung ngasih helm nya ke Haechan.

"Makasih ya. Lo pulang aja soalnya gue suka lama kalo di toko buku" Kata Somi sebelum Haechan parkir motornya.

"Gue mau ikut lo aja soalnya udah sore disini mana ada halte bus" Ujar Haechan yang tetap aja markirin motornya dan gak gubris Somi sama sekali.

"Ada teknologi yang namanya Ojek Online ya pak gak usah lebay" Cibir Somi beranjak setelah Haechan markirin motornya.

Gak tahu kenapa tapi Somi seneng aja waktu Haechan mutusin untuk gak ngikutin kata Somi untuk ninggalin dia aja di toko buku ini dan malah milih untuk ikut dia ke toko buku.

Selama di toko buku Haechan cuma ngintilin Somi di belakangnya udah kayak ekornya Somi aja. Dia gak komen apa-apa cuma mandangin buku apa aja yang Somi lirik.

"Ehm..Soal tadi siang" Ucap Somi "Btw. Makasih ya" Lanjut Somi yang sekarang berdiri di salah satu rak buku dan di sebelahnya ada Haechan.

"Soal apaan?" Tanya Haechan bingung.

"Sandwich" Jawab Somi agak canggung.

"Gak usah jadi canggung gitu lebay lo kan gue gak minta bayarannya" Jelas Haechan sambil mengusap pelan puncak kepala Somi yang udah kaku mendadak.

I Love You But Thank You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang