Prolog

241 15 0
                                    

Tepat pukul satu dini hari, seorang mahasiswa sedang mengambil kopi kaleng di minimarket. Suasana hening disertai angin malam yang dingin membuat mahasiswa ini semakin ngantuk. Sudah empat hari ia tidak tidur. Terlihat dari kantung matanya yang menghitam. Ditambah, wajahnya sangat lesu. Ia langsung ke kasir setelah mendapat kopi kaleng pilihannya.

"Ada tambahan lain kak?"

Dengan lesu ia menggeleng.

"Mau pulsanya sekalian?" 

Sekali lagi ia menggeleng.

"Top up diamond nya kak?"

Laki-laki berambut ikal ini menghela napas, "enggak mbaa..." ucapnya berusaha lembut meski sudah kesal.

Setelah perbincangan yang cukup menyebalkan dengan kasir, ia langsung keluar dari minimarket dan duduk di kursi yang biasanya tersedia di depan minimarket. Dengan hitungan detik, kopi itu telah habis ditenggaknya. Ia langsung meremukan kaleng itu.

"Projek drama musikal udah selesai. Gara-gara projek itu gue gak tidur empat hari. Hufft... sekarang gue bisa istirahat dengan tenang di kasur empuk gue. Sehari dua hari tidur nonstop kayaknya gapapa deh... gue bisa ijin ke Alex buat gak ikut latihan dulu. Semoga diijinin deh... lagipula lombanya masih sebulan lagi," gumamnya sendirian.

Tanpa berpikir panjang, ia menaiki motornya dan melanjutkan perjalanannya untuk sampai ke asrama. "Semoga Alex atau yang lainnya belum tidur..." harapnnya.

Motornya melaju dengan agak cepat karena ia ingin segera cepat beristirahat. Apalagi jalanan sedang sepi, ngebut sedikit mungkin tidak masalah, pikirnya. Namun, perkiraannya salah. Begitu sampai di perempatan jalan, lampu sorot dari mobil dari sebelah kanannya membuat ia tekejut dan...

Bruaaak!!

Kejadiannya sangat cepat sampai ia tidak bisa mencerna apa yang sedang terjadi. Ia hanya merasakan sakit di tubuhnya akibat terpental beberapa meter. Sayangnya, mobil yang menabraknya segera melaju pergi meninggalkan dirinya yang terkapar kesakitan. Tanpa berpikir panjang, ia langsung mengirim share location ke pada salah satu temannya tanpa mengatakan apapun. 

"Zay, lu yakin mau pulang? Gak ngantuk? Mending nginep aja deh di kos gue... Takut kenapa-napa.. gak aman bawa motor," seketika ia mengingat apa yang ketua kelompoknya katakan saat ia berpamitan pulang. 

"Iya Zay... mending lu nginep aja. Pulangnya besok pagi," tambah teman sekelompoknya. 

Namun sayangnya Zayyan tidak mengiyakan saran teman-temannya dan memilih pulang. Muncul penyesalan dalam dirinya. Namun, semuanya sudah terjadi.

"Zay? Zayyan?" dengan pandangannya yang sudah kabur dan pendengarannya yang samar-samar, ia mendengar seseorang berada di dekatnya dan memastikan keadaannya. Lelaki itu langsung membawa Zayyan ke rumah sakit terdekat. Saat itu, Zayyan tidak mengingat apa-apa lagi. Ia tak sadarkan diri.

Special Love! (Xodiac Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang