🌏 •• 2

73 12 0
                                    

______________

' A N T A R I K S A '

________________

Kata orang, angkasa itu romantis ya. Hanya dengan duduk berdua bersama orang yang spesial bagi kita dan melihat bintang bersama di malam hari, itu aja udah seneng banget.

Tapi kata Arche sih, itu bullshit.

Karena ya percuma kalau duduk berdua lihat bintang bersama tapi perasaannya engga sama. Sad banget jadinya. Itu yang selalu Arche katakan kepada teman-teman dekatnya, walaupun temannya tidak pernah lebih dari 2 orang selama tingkat pendidikan dari TK sampai sekarang, tapi ia selalu bangga menyebutnya teman-teman.

Arche itu, apa ya? Perempuan cantik yang sebenernya bisa aja jadi anak populer. Tapi mukanya yang jutek malah bikin dia keliatan dingin dan susah di dekati, makanya orang-orang jadi segan dan milih buat engga nyapa duluan.

Ibunya yang khawatir Arche bakal punya temen dua orang doang kayak selama 3 tahun masa SMPnya, akhirnya dengan cerewet mendorong anak perempuannya itu untuk lebih aktif dan ikut kegiatan club disekolah agar bersosialisasi.

Berhasil sih misi utamanya. Tetapi sebenernya sang ibu pinginnya Arche masuk club aktif yang banyak orang gitu, bukan masuk club yang anggotanya bahkan tidak sampai 10 orang.

Iyap. Bener banget. Anak yang bilang kalau angkasa romantis bullshit banget itu kini malah masuk club astronomi dan harus mengamati bintang setiap minggu sebagai bagian dari salah satu kegiatannya. Agak konyol dan lucu sih sebenernya, tapi kayaknya emang dari awal bukan itu sih yang jadi alasan Arche masuk kesini.

"Lama banget deh kak, kan kita mau pake semua nih alat peraganya."

Perempuan kecil dengan mata bulat berbinar mendekat, membantu Artha mengeluarkan barang dari box kardus yang disimpan dimeja bundar tengah ruangan. Seperti namanya Hazel, perempuan itu punya warna mata kecoklatan yang warnanya akan semakin cantik kalau kena sinar matahari.

Arche yang melihat kedua interaksi siswa beda tingkat itu hanya tersenyum, melihat bagaimana Artha yang sekarang malah terdiam melamun mengabaikan Hazel yang sedang membantu disisinya. Artha selalu sama ya. Tampan, baik hati, suaranya bagus, walaupun agak sedikit cuek, tapi di mata Arche itu bukan minus sama sekali.

"Kalau diliatin terus, bisa bolong kepala Artha lama-lama." Sindir Mika.

"Apasih, orang lagi liatin Hazel."

"Bohong banget."

Arche mendengus melihat bagaimana Mika membalas perkataannya. Tidak perlu dijelaskan panjang lebar juga kayaknya keliatan banget deh apa yang membuat perempuan cantik dengan wajah jutek ini memilih masuk club astronomi padahal udah janji sama ibu buat lebih banyak berinteraksi lagi sama orang.

Arche tidak ingkar kok, buktinya club ini punya 7 orang anggota termasuk dirinya. Jadi bisa dibilang ini peningkatan karena kini ada 6 orang disekolah yang bisa ia katakan sebagai teman. Kecuali satu orang, Arche sih pengennya lebih dari itu.

Artha itu menarik banget, kayak gravitasi di bumi yang menarik seisinya agar tidak berterbangan. Agar bisa berpijak dan bersandar. Pada akhirnya itu yang membuat perbedaan antara bumi dengan planet lainnya. Seperti halnya kehadiran Artha disekolah yang menjadi pusat gravitasi dari semua orang.

AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang