🌏 •• 4

95 15 2
                                    

______________

' A  N  T  A  R  I  K  S  A '

________________


Semesta itu lucu.

Kalau kita tidak menginginkan sesuatu, kadang datang sebuah keberuntungan yang tidak di sangka-sangka. Tetapi jika kita sangat menginginkan sesuatu, tiba-tiba saja banyak penghalang yang mencegah.

Seolah berkata 'bekerja keraslah dulu baru akan kuberikan'. Begitulah awalnya, namun saat kerja keras sudah terjadi dan sesuatu yang kita inginkan malah diberikan pada orang lain, kata-katanya berubah menjadi 'sepertinya bukan takdirmu untuk mendapatkannya'.

Takdir ya...

Rasanya seperti hembusan angin yang tiba-tiba saja datang, berbelok dan menghempas semua yang telah berdiri di tepatnya. Tidak ada tempat yang bisa bebas dari itu, termasuk SMA Antariksa.

1 tahun yang lalu saat kelas 11, ketika itu untuk pertama kalinya Artha satu kelas dengan Arunika. Dan saat itulah awal mula persahabatan mereka terjadi. Itu mudah, karena mereka yang sama-sama anggota club astronomi saat itu memang sudah berteman, sehingga tidak ada halangan yang berarti untuk menjadi lebih dekat satu sama lain.

Begitulah jalan kehidupan yang membawa Artha untuk berusaha keras, mendekati gadis itu dan menarik hatinya. Tetapi angin perubahan datang tidak lama setelahnya, pada akhir semester 11, ketika seorang anak pindahan datang di kelasnya.

Membawa perubahan pada suasana kelas, sedikit keributan para murid perempuan dan ketidaktenangan bagi Artha. Karena hanya dalam seminggu laki-laki itu pindah, mereka berdua sudah menjadi dekat. Arun dan anak pindahan itu.

Sebagai salah satu gadis ceria dan supel dikelasnya, saat itu wali kelas meminta Arun untuk mendampingi si anak baru, memintanya mengajari dan memperkenalkan lingkungan sekolah sampai terbiasa. Jadilah mereka semakin dekat.

Nama anak pindahan itu adalah Jericho.

Dengan kulit putih pias, mata sipit dan wajah tampan, tidak sulit bagi Jericho untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Walaupun laki-laki itu kadang terlihat malu-malu, tetapi tidak mengubah pandangan siswa lain yang datang mendekatinya untuk berteman.

Artha tidak suka. Pada Jericho yang semakin dekat dengan Arun, pada Jericho yang kini menjadi satu bangku dengan Arun, pada Jericho yang sok dekat dengan Arun, pada Jericho yang setiap istirahat selalu menempel pada Arun.

Dan pada Arun yang menyatakan ketertarikannya terdapat Jericho padanya.

Pokoknya Artha benci segala sesuatu tentang Jericho. Tetapi se-benci apapun ia padanya, dirinya tidak semerta-merta lantas langsung memakinya, mengajak ribut ataupun mencari masalah dengannya. Artha bukan laki-laki yang berpikiran sempit seperti itu, ia cukup luas hati untuk menerima bahwa Arun sangat menarik bahkan bagi laki-laki lain.

Makanya ia dengan senang hati akan bersikap sportif, bersaing dengan sehat untuk mendapatkan hati Arun. Itulah awal pikirannya sampai sebuah pengakuan mengejutkan datang dari mulut Arun sendiri. Mematahkan semangatnya dalam bertarung dan bahkan menyatakan kekalahan Artha yang belum sempat bertarung.

Jadi bukan hanya Jericho yang terlihat tertarik, tetapi malah Arun yang terlebih dulu menaruh hati pada pria itu. Dan Artha semakin membenci kebenaran itu, kebenaran bahwa Arun menyukai laki-laki lain.

AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang