CHAPTER 5

22 3 0
                                    

Lucre lagi lagi bertanya, " tapi Lo bawa mobil kan kesininya?? " Tanya nya.

Yang dibalas dengan nada ketus khas Vernon, " gak, bawa becak gua."

" Ck, yang bener dah."

" Udah cepetan, Lo masih mau terus ngoceh apa gua tinggal di sini." Ujar Vernon.

" Ya jangan di tinggal lah anjir, lumayan kalo ada Lo bisa dimanfaatin, karena gue ga harus keluarin duit gue buat pesen taksi online." Ujar lucre panjang lebar.

Vernon melirik sinis, dan membungkam mulut lucre dengan tangan nya, " berisik."

Setelah itu mereka berdua benar benar pergi meninggalkan ramai nya suasana kafe. Tak di sangka Vernon malah memberhentikan lucre di depan apartemen nya.

" Turun."

" Ngapain di sini bege, anter ke kampus gue bilang, gue mau ambil barang dulu."

" Mulai hari ini, detik ini Lo harus urusin kucing gue."

" Lah gue ga ada persiapan ya!! ."

" Yaudah di persiapin dadakan aja."

" Mana bisa woyy!!." Ujar lucre teriak ketika Vernon hendak meninggalkannya.

" Lo mau kemana heh." Lanjutnya.

" Keluar kota bentar, ambil barang penting di sana."

" Dih, gue aja gaboleh, Lo nya sendiri begitu." Cibir lucre.

" Kan beda kasta gua nya sama Lo." Tak ada rasa sungkan sungkan sedikitpun, mengatakan kepada lucre.

Mata lucre merah meredam amarah," Sembarangan kalo ngomong, Lo ngeremehin gue hah?!."

" Udah lah, batal aja, ngapain juga gue nge iya iyain aja mau rawat kucing orang." Ujar lucre geram, hendak meninggalkan Vernon.

Vernon mendelik tak terima," Dih, terus itu utang gimana?!." Ujarnya.

" Halah, cuma kemeja doang, nanti kalo sempet juga gue beliin bisa tuh."

Vernon menatap lucre sambil menghembuskan napas pelan," Kemejanya sih mungkin ada dan bisa di cari, tapi kasih sayang nya udah nggak lagi."

" Dih, segitu berharganya? Dari siapa emang?." Kepo lucre.

Vernon pun menyahut kembali, " iya lah, orang dari nyokap gua."

" Kalo gitu, kenapa ga minta lagi."

" Minta ke mana sih, orang nyokap gua aja udah pergi."

" Huh?!, Maksud Lo?!."

" Jangan kaget gitu elah, nyokap gua ga seperti apa yang Lo pikirin, dia cuma pergi ninggalin gua setelah perceraian nya dengan bokap gua."

" Kalo di kata kata, jadinya gua sekarang tinggal sama bokap, itupun kadang bokap gua sibuk banget jarang ada momen."

" Bah, curhat Lo??"

" Sini gue puk puk, biar tenang Lo."

" Dih, dikiranya gua nangis gitu."

" Kan gak harus nangis dulu ege, ya ini gue sebagai manusia juga pengen turut prihatin gitu ke Lo."

" Orang kek gua, ga perlu di prihatin juga udah dapet perhatian."

" Iya, gara gara terkenal bad boy nya."

" Mana ada sih?!."

" Lo gak ngomong aja udah di jadiin omongan orang, sekampus juga udah tau kali."

" Lebay."

"Kenyataannya emang gitu ya!!." Ujar lucre.

" CK, gue mau balik kalo gitu, yang tadi tetep batal, lain kali aja kalo ada waktu gue traktir Lo, gue harus pergi dulu." Final lucre.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Refuse the hassle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang