Adorasi Cinta | 1. Baru Permulaan

174 13 0
                                    

Hari senin di pagi yang sudah terik, seorang pemuda masih saja asik menyelami alam mimpi. Tidak terganggu sedikitpun dengan cahaya yang sudah menderang dan ayam yang berkokok.

Siapa lagi kalau bukan Keenan Altezza Mahendra. Pemuda yang berusia 16 tahun, masih leha-leha di atas kasurnya. Tak menyadari bahwa pagi sudah menyapanya.

Tetapi, suara yang memekakkan telinga membuatnya reflek terbangun. Melihat ponselnya yang berdering kencang, bunyi alarm. Keenan langsung mematikan bunyi yang sudah mengganggu tidurnya. Dengan santainya dia malah melanjutkan mimpi yang tadi sempat terputus.

Tak lama dari itu, dia menyadari sesuatu. Kembali bangkit dan kali ini benar-benar melihat jam.

"Astaga, jam delapan! Gue telat!" Buru-buru Keenan menghempaskan selimut dan beranjak ke kamar mandi. Dia hanya menggosok gigi dan mencuci mukanya tanpa berniat untuk mandi. Kebiasaan dirinya kalau sudah telat. Akan memakai perfum untuk menyamarkan bau badan. Namanya juga Keenan.

Dengan cepat Keenan memakai bajunya yang masih kusut, belum sempat dia setrika. Bodoh amat kalau kata Keenan, yang penting dia sudah tampan. Terserah Keenan saja.

Memakai parfum yang banyak, Keenan langsung mengambil tasnya yang terletak asal di lantai. Anak lelaki satu itu, kalau meletak barang memang tidak pernah ada yang rapi. Bahkan kasurnya saja tidak dia bersihkan.

Dengan motor kesayangan, Keenan melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa takut nyawanya akan melayang karena banyaknya kendaraan yang dari tadi sudah memaki-makinya. Tidak memperdulikan itu, dia hanya ingin sampai ke sekolah. Waktu sudah menunjukkan waktu setengah sembilan. Sudah 30 menit dari waktu masuk pelajaran pertama.

Untungnya Keenan sampai dengan selamat tanpa lecet sedikitpun. Dia pun turun memanggil satpam untuk membukakan pintu gerbang. Pastinya dengan bujuk rayuannya.

"Pak! Pak! Pak Bejo!" sudah teriakan sekian, namun pak Bejo–satpam sekolahnya tak meresponnya membuatnya kesal.

Terdengar suara mesin motor yang membuat Keenan dengan reflek menoleh. Setelah mengetahui siapa orang tersebut langsung membuat Keenan membuang muka.

"Ketua OSIS kok telat." Orang yang sudah berada di sampingnya itu menoleh, dengan tatapan sinis.

"Lo nyindir gue? Lo juga, ketua basket kok telat."

"Nggak ada hubungannya basket sama telat. Cabut aja tuh jabatan kalau masih suka telat."

"Gue telat baru hari ini, ya! Gosah sok banget mulut lo itu! Malas banget gue ladenin bocah ingusan kayak lo!"

Sandra Kaitlyn Sigrid, musuh Keenan sejak bersekolah di sini. Mereka kerap sekali bertikai bila bertemu. Tidak pernah akur, bahkan sudah berjalan setahun bertemu.

"Pak Bejo!" Seperti sihir, teriakan yang langsung diberi respon oleh si punya nama.

"Loh neng Sandra. Kok bisa telat?"

"Ban motornya tadi kempes, Pak. Ternyata tadi bengkelnya agak rame, jadi nunggunya lama. Boleh masuk nggak, Pak? Saya janji kok nggak bakal telat lagi." Sandra mengeluarkan jurus andalannya. Membuat Keenan yang melihat itu bergidik ngeri. Lain halnya dengan pak Bejo yang langsung membukakan pintu pagar.

Sandra melewatinya dengan raut wajah yang mengejek.

"Pak, saya juga boleh masuk 'kan?" Bukannya menjawab, pak Bejo malah memperhatikan Keenan dari atas sampai bawah.

"Tidak mencerminkan murid teladan sekali kamu. Dasi tidak ada, tali pinggang hanya dikaitkan, baju kusut. Lihat ini, sepatunya. Peraturan untuk dilanggar ya, Keenan?"

"Pak, saya itu telat. Nggak sempat lagi dandan yang rapi. Ayolah, Pak. Saya janji deh, ini yang terakhir." Keenan mengeluarkan jari telunjuk dan tengah membentuk tanda pis.

Adorasi Cinta | Na Jaemin ft 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang