.
.
🍁🥀🥀🍁
.
.
.
Hari ini hujan. Pukul 12 siang yg biasa terik terlihat sangat gelap seperti malam hari. Si pria mungil itu masih saja duduk tertunduk. Dalam hati Jungkook apa iya dia tidak kedinginan?
Jungkook terus saja memantau apa yg akan dilakukan dicuaca begini. Sampai2 ia harus rela terlewat 2 bus. Jika 2 bus lagi ia lewatkan. Maka ia harus pulang lewat bus memutar atau jalan kaki.
"Hachhiuuu"
Oh astaga. Dia bersin. Dan itu kelihatan imut sekali. Dia menutup hidungnya dan menggosok pelan hingga muncul kemerahan. Sungguh sangat imut. Jungkook melihat kedalam tas. Dan ternyata disana ibunya membawakan satu syal tambahan. Ia bergegas mengambilnya dan akan berdiri ketika sebuah bus datang dan pria mungilnya terburu masuk agar tak terkena hujan.
Jungkook terdiam sembari masih berdiri menyamping menghadap arah perginya bus yg pria crush nya tumpangi.
"Haiss terlambat"
Dengan lesu ia mengembalikan syalnya kedalam tas.
Jungkook memandang bekas duduk pria itu. Terkadang ia ingin melakukan sesuatu yg bisa mengundang perhatian pria mungil itu agar melihatnya, agar dia tau ada seseorang disini yg memberi perhatian penuh padanya.
Apa ia harus mengajaknya berkenalan?
Ah,, hal tersebut tak pernah dilakukan Jungkook disekolahnya. Hanya pada laki-laki dia begitu, namun tidak pada perempuan. Dia tak pernah sekalipun mengajak perempuan berkenalan, takut terbawa perasaan.
Tapi........
Crushnya itukan laki-laki. Yg setiap hari ia pandangi dengan penuh kekaguman itu adalah laki-laki juga. Lantas apa yg membuat ini semua terasa berbeda?
Cintakah?
Rasa tertarikkah?
Atau hanya karna pria itu manis melebihi wanita? 😸
Pimp pimp....
Klakson bus menyadarkan lamunan Jungkook. Supir bus itu kenal Jungkook karna Jungkook selalu naik bus yg ia supiri setiap pulang sekolah akhir-akhir ini. Jungkook langsung bergegas naik ke bus itu. Karna crushnya sudah tidak disana lagi.
.
.
.Jungkook gugup, ia berpikir semalaman untuk mulai sedikit memberikan tanda bahwa ada eksistensi lain yg ingin menaruh harap pada pria berparas ayu itu.
Jungkook memulainya dengan menaruh bunga di kursi halte. Tapi itu bukanlah hal yg bagus untuk itu karna itu fasilitas umum. Jadi dia menitipkan pada anak-anak atau orang lewat untuk memberikannya pada Pria mungil nya. Sementara itu dia selalu bersembunyi. Ia takut ketahuan. Lalu surat-surat cinta yg ditulisnya. Dan juga sketsa wajah si mungil yg ia buat waktu pertama kali mulai tertarik padanya.
Jungkook tersenyum senang melihat si mungil juga selalu tersenyum ketika menerima pemberiannya lewat perantara orang lain.
Namun hari itu Jungkook tak mendapati pria itu duduk di kursi halte.
Apa dia sudah pulang?
Apa dia memang tak masuk hari ini?
Pikiran Jungkook kemana mana.
Jungkook seharian mondar mandir tidak jelas .
Berhari hari Jungkook tidak lelah menunggu si pria itu. Sampai suatu hari si mungil yg ditunggu masuk sekolah, dia duduk dihalte tanpa tasnya. Ia menggunakan mantel yg tebal. Sedikit pucat pada bibirnya yg biasa terlihat merah merona. Kenapa? Ada apa dengannya?
Sepertinya dia sakit?
Entah mengapa dadaku terasa ngilu melihat nya begitu... "Jungkook"
🍂🍂🍂
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seseorang Di Halte Itu
FanfictionSemoga kita dipertemukan lagi setelah reinkarnasi...