Reinkarnasi 4

131 23 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸







"Ayah" Jung gi melihat ayahnya keluar dari ruang pribadinya dengan menutup pintu sangat pelan.

"Ada apa nak? Kau terbangun? " Tanya Jungmin pada anak sulungnya.

"Aku mencari Jungshan. Dia tak ada dikamar"

"Tenanglah. Anakmu tidur diruanganku"

"Pasti ayah mendongenginya lagi kan" Tebak Jung Gi yg hanya dibalas tertawa pelan oleh ayahnya.

Mereka akhirnya malah duduk diruang tengah sambil minum kopi. Ngobrol ngalor ngidul karena sama sekali tidak mengantuk. Tadi Jung Gi sudah cukup tidur sedangkan Jungmin tidak bisa tidur, ia jadi agak sedih mengingat kedua orangtuanya.

.
.
.

Jungmin pagi2 berjalan kearah belakang rumah. Disana ada bangunan rumah lama milik ayahnya dulu. Jungmin memang sengaja membuat rumah dipekarangan milik ayahnya agar ia bisa merawat galery yg ditinggalkan. Untung halaman itu luas. Bisa dibagi bagian depan dan belakang.

Jungmin membuka pintu itu, masih sama. Saat pertama kali dia masuk yg terlihat adalah sebuah kanvas besar yg tertutup kain bertuliskan "In heaven with you" Karya ayahnya.

Jungmin sudah melihat isinya. Disana ayahnya dan seorang pria yg cantik tengah duduk membelakangi disebuah padang rumput yg asri dengan sebuah rumah kayu yg hangat. Entah apa maksud ayahnya hingga kini mungkin hanya beliau yg tau.

Jungmin membersihkan galery itu. Kemarin dia tak sempat beberes karena sakit pinggangnya kambuh, setiap upacara peringatan kematian ayahnya Jungmin selalu menyempatkan diri beberes disana dan berdoa. Dulu pasca kematian ayah dan disusul ibunya Jungmin sampai tidak berani pulang kerumah dan membuka ruangan ini. Karena ia sangat trauma. Baru saja ditinggal ayahnya, ibunya pun menyusul, pun juga selang 3 hari putrinya Jeon Ju sung lahir kedunia. Dia stress, dia sangat kerepotan waktu itu. Hingga menenangkan diri beberapa waktu dan hal itu bisa dimaklumi keluarga istrinya. Mereka turut membantu mengurus Jung Gi yg masih kecil waktu itu dan istrinya pasca lahiran.


Kriieet...

"Kakek" Jungshan melihat kakeknya berjalan kebelakang, lalu mengikutinya.

"Oh,, ada apa cucuku.?"

Jungshan melihat sebuah kanvas besar yg ditutupi kain putih.

"In Haeven With You" Jungshan membacanya. Belum sempat ia bertanya pada kakek Jungmin ia dipanggil ayahnya.

"Jungshaann.. Ayo nak."

Jungshan segera berlari menuju mobil. Disana ayah ibunya sudah selesai memasukkan barang. Niatnya mau pulang ke kota.

"Dimana kakekmu? "

"Dibelakang ayah, "

"Sudah mau berangkat? " Tanya Kakek Jungmin pada anaknya.

"Iya ayah. Esok Jungshan harus masuk sekolah"

"Baiklah baiklah. Hati hati ya nak. Jaga cucuku dan menantuku." Istri Jung Gi tersenyum lalu memeluk ayah mertuanya sebelum masuk ke mobil, begitupun Jungshan.

Diperjalanan pulang Jung Gi memelankan laju mobilnya.

"Lihatlah kekiri" Tunjuk Jung Gi pada anak istrinya.

"Kenapa ayah? Kau berniat menyekolahkan ku disana setelah lulus SMP nanti?"

"Haha.. Tidak. Tapi kalau kau mau tak masalah"

Seseorang Di Halte ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang