4. pura-pura (2)

7 0 0
                                    

"Jangan terlalu jauh dari gue..! "
-gezilioalgario-

✽✽✽✽

Zeta dan celin tepat berada di depan kantin, namun suara cempreng celin membuat Zeta memejamkan matanya menahan kesal, pasalnya celin terlalu hobi berteriak secara tiba-tiba.

"Vana... Lia...! "

"Ya ampun cel.. Jangan teriak-teriak ..! Kita gak budek kali! "

Celoteh cewek bernetra abu-abu itu, jelah ia bukan murni orang Indonesia. Kemungkinan besar ia blasteran.

Dan bisa zeta lihat cewek dengan tatapan tajam bak silet disamping cewek blasteran itu tengah memerhatikannya.

"Siapa..? ", tanya cewek itu singkat.

" oke.. Oke kenalin dia anak baru di kelas gue, namanya zeta..! "Ujar celin, lalu ia memebei isyarat pada zeta untuk memperkenalkan dirinya.

" Hai gue alkanea nazeta.. Err  panggil aja gue zeta..! Em salken.. ", zeta benar-benar merasa canggung, sangat canggung.

" lia.. Lengkapnya Alia erghana leordego..! ", intro lia

"Vana..!", cewek bermata tajam itu memperkenalkan dirinya dengan sangat singkat.

Ya sebenarnya itu bukan masalah besar, Tapi sepertinya akan sedikit sulit untuk berekting didepan vana.

" salken..! ", ujar lia mencairkan suasana.

" Aaaa...! "

Ketiga cewek itu menutup telinga mereka masing-masing.

Pasalnya celin lagi-lagi berteriak tanpa aba-aba. Lia menatap sohibnya yang memang memiliki hobi teriak-teriak itu tajam.

"Apa lagi sih cel..! " keluh lia

"Gorengan mpok jaenap diborong ama si CIhoi...! ", ujar celin kesal

" cihoi...? ",beo zeta

" chio.. Cel bukan cihoi..! ", koreksi lia

"Chio anggota geng Demon..! ", vana memberi penjelasan pada zeta.

Zeta mangut-mangut ia hampir lupa jika geng Demon memiliki beberapa cabang disekolah lain.

" udah cel gak papa... Kan masih banyak jajanan kantin yang lain tuh! ", zeta menenangkan celin.

" gak bisa...! ", celin

Baru saja zeta akan kembali bicara, tapi hal diluar dugaan zeta terjadi, dan itu sukses membuat bola mata cokelat terang zeta membulat.

"WOI.. CIHOI BERANI-BERANINYA LO NGABISIN GORENGN MPOK JAENAP...!"

Pekikan celin itu berhasil membuat cowok dengan mulut penuh bakwan itu tersedak.

"Uhuk....uhuk..."

"Minum yo..! ", gezi menyodorkan segelas air putih.

Chio meneguk segelas air putih itu hingga kandas. Setelah merasa lega ia melihat cewek imut yang tengah berkacak pinggang didepan kantin itu.

" teriak-teriak  mulu lo...! Mau mati nih gue... ! ", ujar chio terdengar kesal.

" biarin lo pikir gue peduli..! ", balas celin judes

Yah, sebenarnya ini adalah pemandangan yang sudah biasa bagi teman-teman celin dan chio.

" ck.. Kalo gue meninggoy masih jomblo ginikan, rugi anugrah muka ganteng gue..! ", celoteh chio

" muka mirip 'Asu' aja bangga.. !",

Ucapan celin berhasil membuat chio terbelalak bahkan kini cowok itu telah berdiri didepan celin, dan menggoncang tubuh mungil cewek itu.

"Yaampun cel.. Siapa yang ngajarin lo..ngomong gituan? ", chio

" ck.. Mabok gue cihoi..! ", celin menepis tangan chio kasar.

Zeta terkekeh kecil, sahabat imutnya ini ternyata cukup bar-bar. Pantas saja ia memiliki kepercayaan diri yang begitu tinggi saat baru berkenalan dengan Zeta tadi pagi. 'Bahwa ia akan melindungi zeta'.

" siapa van? ", tanya lingga yang baru menyadari kehadiran zeta di tengah-tengah mereka.

" bestie baru si celin! ", ujar vana

"Apa lo? Gak usah macam-macam ama zeta..!", celin

" santay cel.. Setandar gue gak rendah-rendah amat kok..! ", ujar lingga songong.

Zeta mengeraskan rahang-nya, secara tidak langsung cowok itu telah merendah kan-nya.

"Ooo.. Nama-nya zeta..! ", gumam galen.

Gezi melirik galen sekilas, entah mengapa ia merasa menyesal membiarkan zeta sekolah. Ia terus memikirkan cewek itu dan pikiran-nya akan lebih tenang jika saja zeta ada diapartemen.

" guys.. Duduk yuk gue males banget ngeladenin titisan monyet kayak mereka..! ", lia menarik ketiga sahabatnya pergi.

" mulut lo ya...!awas aja gue kaduin momy..! ", ancam lio

"Kaduin aja..! Momy gak bakalan percaya ama lo..! ", lia

Ke-empat cewek itu duduk di meja yang kosong. Dan meja itu terletak cukup jauh dari meja keenam cowok itu.

Tuk..

Zeta terdiam melihat ibu kantin mengantarkan semangkuk bakso dan sebotol yogurt strawberry.

" lo udah mesen? ", tanya celin dan lia serentak.

Zeta menggeleng pelan."maybe..!"Ujar nya ragu.

" oke, deh biar gue yang mesenin punya lo pada...! "Ujar vana berdiri dari duduknya.

Zeta Memutar ingatan-nya, berfikir kira-kira siapa yang memesankan makanan ini untuk-nya.

Zeta segera menolehkan kepalanya melihat kemeja keenam cowok itu, dan benar saja, dugaannya tidak meleset.

Mata lentik nya beradu pandang dengan sosok bermata tajam itu. Bahkan cowok itu memeberi isyarat padanya 'makan'.

" eh.... Gue ke toilet bentar deh..! Li jagain ayang gue ya..! "Pesan celin

Lia menarik naik alis kanannya menatap bertanya.

" ayang lo..? Sape..? " Ujar lia terdengar mencibir.

"Noh.. Zeta..! Ih auah.. Gue kebelet...! " ujar celin berlari keluar dari kantin dengan langkah seribunya.

Zeta terkekeh sudah cukup lama ia tidak melihat tingkah konyol orang lain selain gezi dan alva.

"Lesbi tu bocil...! Lu kudu ati-ati ta..! " peringat lia.

"Aman ntar gue gibeng tu bocil kalo berani macem-macem ama gue..! ", ujar Zeta pasti.

Lia menepuk bahu Zeta" cocok lo jadi bestie gue..! "

Drtt... Drtt...

Ponsel berlogo apel gigit itu berdering
Zeta melihat nomor seseorang yang tertera di layar ponsel nya. Zeta memutar mata malas.

'Si monyet nelpon.. '

✻✻✻✻

-don't forget vote and comment thank's
-ok next part
-@alkaneanazetagalbenoa
-@gezilioalgariodiaskara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GezilioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang