Bab 22

692 110 13
                                    




"Yoongi..kau sudah bangun sepagi ini.."

Min ho mendudukan dirinya di kursi meja makan..sambil melihat yoongi yg sedang menata makanan yg dia masak tadi..

"Iya tuan..tuan mau kopi.."

"Tidak..aku akan langsung sarapan saja..dimana Jimin.."

"Jimin masih mandi tuan.. mungkin sebentar lagi selesai.."

"Apa selalu seperti ini.."

"Maksud tuan.."

"Apa selalu kau yg memasak..dan juga semalam..apa selalu kau yg membersihkan rumah.."

"Kadang Jimin juga memasak jika saya belum pulang dari toko..kalau untuk rumah..saya memang melarang nya.. karena takut dia lelah .."

"Lalu kau..apa kau tidak lelah.."

"Tidak.."

"Selamat pagi.." Sera dan Jihoon mulai menyapa..

"Pagi.."

"Lohh..Jimin mana .."

"Sebentar tuan nyonya..saya panggil Jimin dulu.."

"Iyah.."

Yoongi melangkah menuju kamarnya.. kenapa istrinya itu belum keluar juga.. padahal dia sudah bangun sejak tadi..

"Anak itu pasti lelah.. badannya kurus..tidak seperti dulu.." gumam Min ho yg masih bisa terdengar oleh Sera..

"Apa maksud mu.."

"Kau tau..semalam yoongi membersihkan rumah ini sampai larut..dan sepagi ini..sarapan segini banyak sudah dia siapkan..dia pasti lelah kan..apa kau lihat badannya sedikit kurus.. tidak seperti waktu awal-awal mereka menikah.."

Sera tersenyum.. ternyata suaminya itu memperhatikan menantunya..dia berharap jika ini adalah awal yg baik..

"Aku juga berpikir seperti mu saat kemarin aku menginap disini sendiri..kau tau apa yg putramu bilang padaku..jika semua pekerjaan rumah yoongi yg kerjakan.."

"Lalu Jimin.."

"Yoongi hanya mengijinkan dia untuk menemani di toko.."

Min ho terdiam..dia jadi berpikir.. seberapa baiknya yoongi pada putranya itu..dia begitu sabar..bahkan dia tidak seperti itu pada istrinya dulu..

Tapi yoongi..

Min ho akui jika yoongi memang tulus mencintai Jimin..tanpa melihat bagaimana keadaan nya ataupun keadaan orang tuanya..

Min ho yakin memang yoongi adalah orang yg tepat untuk Jimin..



.
.
.
.
.


"Sayang.."

"Iya Hyung.."

"Kenapa tidak keluar..Papih dan Mamih sudah menunggu.."

Jimin masih terdiam..dia masih belum beranjak dari tempatnya..

"Sayang.."

"Aku tidak mau keluar Hyung..aku disini saja yahh..kau saja yg.."

"Hei..itu tidak baik..ayo kita temui mereka.. jangan pikirkan apapun yg membuatmu cemas sayang.."

"Tapi.."

"Aku bersamamu kan.. percaya padaku..apa yg kau takutkan tidak akan terjadi..mau ku ceritakan sesuatu.."

"Apa.."

"Semalam Papih berterimakasih padaku..dia bilang terimakasih karena sudah menjaga putraku dengan baik.." ucap yoongi sambil mengusap lembut pipi Jimin..

Dia   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang