Bab 44

551 69 17
                                    

Makan malam terasa canggung.. Min ho melirik Sera yg juga sedang menatapnya.. mereka bingung dengan keadaan ini.. karena Jimin Namjoon dan yoongi sama sekali tidak berbicara selama makan malam ini..

"Kalian kenapa sebenarnya.." ucap Min ho memecah kecanggungan malam ini ..

"Tidak papa Pih..kita cuma lelah.."

"Ya sudah..jika sudah selesai kalian langsung istirahat saja yahh.."Sera berucap sambil menatap mereka satu persatu..

"Papih sama Mamih selesai..kita kedalam dulu ..kalian tenang saja .. Seojun dan Kenzie sudah tidur...jadi kalian bisa langsung istirahat.."

"Nee Papih.."

Min ho melangkah pergi menuju kamar nya di ikuti oleh Sera..ini memang sudah cukup malam..sudah waktunya mereka istirahat..

"Aku harap kalian segera pamit pada Papih dan Mamih ..aku tidak ingin kalian tinggal lebih lama disini.. tenang saja..aku tidak akan bilang apapun tentang masalah ini pada Papih..jadi aku mohon kerja sama nya..bantu aku dan pergi dari sini.." ucap Jimin tanpa melihat yoongi maupun Namjoon..

Dia sangat kecewa pada dua orang dihadapannya ini..

Bagaimana tidak..Jimin selalu mempercayai mereka berdua tapi apa yg Jimin dapatkan.. permainan sempurna sebagai kado terindah untuk Jimin..

"Jimin.. dengarkan aku dulu.."

"Maaf..aku mengantuk..aku permisi dulu.."

Tidak..Jimin tidak akan luluh oleh siapapun saat ini..dia hanya akan mempercayai dirinya sendiri.. tidak dengan yg lain..

Yoongi dan Namjoon sama-sama menatap punggung Jimin yg semakin menjauh.. mereka menatap punggung itu dengan sendu .. mereka sadar jika mereka sudah menyakiti hati Jimin..

"Ini semua gara-gara kau.." ucap yoongi tanpa menoleh ke arah Namjoon..

"Apa maksudmu.."

"Kenapa harus Jimin yg kau cintai..jika saja kau tidak mencintai Jimin dan kau tidak melangkah jauh bersamanya..aku tidak akan mungkin menyakiti Jimin untuk yg kedua kalinya.."

"Cihh.. harusnya kau berpikir..jika Jimin tidak mungkin kembali padamu.. harusnya kau menjauh dari Jimin.. jangan pernah kembali lagi..jika kau tidak muncul..aku pasti sudah bahagia bersama Jimin.."

Mereka terus berdebat sambil membereskan peralatan bekas mereka makan .. karena tadi Jimin langsung pergi tanpa membereskan nya terlebih dulu..

.
.
.
.
.
.
.

"Yoongi..berkas buat meeting siang ini sudah selesai kan.."

"Sudah tuan.. semuanya sudah beres.."

"Bagus..kau boleh kembali ke meja Mu.." ucap Min ho sambil meneruskan pekerjaannya..

Tapi sedetik kemudian dia tersadar..jika baru saja yoongi memanggilnya tuan..bukan Papih..

"Yoongi.." Min ho kembali memanggil yoongi..

"Iya tuan.."

"Kau memanggilku apa.."

"Tuan.."

"Kau sudah.."

"Maaf tuan..saya memang sudah mengingat semua..maaf tidak memberi tau anda.." Yoongi menunduk..lagi lagi dia mengecewakan orang yg sangat baik padanya..

Baik Jimin maupun orang tuanya adalah orang orang berhati tulus.. padahal dia sudah sangat menyakiti..tapi mereka tetap mau membuka tangan mereka untuk membantunya..

"Apa Jimin sudah tau.."

"Sudah tuan.."

"Lalu.."

"Saya akan pergi bersama Kenzie sore nanti setelah pulang kerja.. terimakasih karena sudah mau merawat saya dan putra saya tuan..tuan sangat baik..maaf jika saya selalu merepotkan.."

Dia   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang