Happy reading..
Langit begitu cerah hari ini, burung merpati memenuhi salah satu sudut kota tua jakarta dan menarik banyak wisatawan asing yang ingin memberi mereka makan.
Hari yang cerah bagi mereka namun tidak bagi arsen, kedatangan nya kemarin justru mendapatkan sial dari para kawanan merpati itu
"Dasar burung sialan, merusak penampilan saja" gerutunya sambil dengan jijik mengelap si sepatu dengan tisu
Tak jau dari sana seorang anak berusia 8 tahun melihat dan menghampiri arsen
" permisi tuan, mau saya bantu semirkan juga?"
Arsen menghentikan kegiatan nya, sejenak ia merasa familiar dengan suara anak itu tapi entahlah ia tidak ingat
"Apa kamu bisa mengerjakan nya dengan cepat? Karena saya ada meeting sebentar lagi"
"Jangan salah tuan, aku ini ahlinya"
Sang anak yang wajahnya masih tertutup dengan topi dan tinggi badan nya hanya sepinggang saja membuat arsen semakin penasaran seperti apa wajah nya.
"Siapa namamu?"
Si anak itu mendongak namun hanya setengah wajahnya saja yang terlihat
"Alya" tunjuknya pada diri sendiri
"Alya? Kau perempuan ternyata"
"Ish bukan alya tapi allllllll-ya, alya tuh cowo bukan cewe"
"Iya benarkan alll-ya" entah dorongan dari mana tapi arsen merasa senang
"Ish bukan, lihat ini"
Si anak itu menyusun batu² krikil dan membentuk namanya
"Oh nama kamu arya, ternyata cadel ya kamu" arsen terkekeh, sungguh ini moment yang sangat langka, bahkan bodyguard yang di bawanya pun merasa heran
"Nih om sudah selesai, 50 saja" bocah itu yg bernama arya memberikan sepatu arsen dan meminta bayaran yang sudah pasti tidak masuk akal
"Hey mahal sekali, tapi karna kamu telah menghibur jadi saya kasih lebih" ucap arsen memberikan 5 lembar uang kertas berwarna merah.
"Waah makasih om, alya pelgi dulu ya... Pay... Pa..."
Ucapan arya terhenti tatkala arsen memegang lengan kecilnya
"Eits tunggu dulu, boleh saya melihat wajahmu?"
"Mau apa om?" Jujur saja arya takut, bagaimana jika nanti ia di culik atau di jual
" tenang saja, saya tidak akan menculik mu apalagi menjual mu, saya hanya ingin tau wajahmu, siapa tau nanti kita bertemu lagi"
Arya sedikit melongo dengan orang di hadapan nya, seperti bisa membaca fikiran, dengan ragu arya melepaskan topi yang ia kenakan dan menatap tubuh tinggi di hadapan nya.
Deg
Wajah arya begitu mirip bahkan sangat mirip dengan mendiang adik nya axcel bahkan sangat² mirip, pipi gempal hidung manjung, bibir mungil dengan warna pink alami masih arsen ingat dengan jelas wajah mendiang sang adik saat usia 8 tahun
"Tidak.. ini tidak mungkin, axcel meninggal 8 tahun yang lalu di usia 8 tahun, jika ia masih hidup bukankah usianya 16 tahun?" Jerit batin arsen
"Om udah kan? Alya mau pelgi nih"
Suara cempreng itu membuyarkan lamunan nya, arsen tersadar dan kembali menatap arya, ia pun melepas tangan arya dan memandang tubuh mungil itu semakin jauh

KAMU SEDANG MEMBACA
Arya
Teen Fictionbanyak orang percaya jika ada kehidupan kedua setelah kematian mereka semua menyebutnya dengan "reinkarnasi" apa kalian juga mempercayai nya??