hampir kehilangan lagi

242 21 3
                                    

Happy reading




"Hahaha... Om lico ayo kejal alya haha.."

Seorang anak dengan riang tengah berlari menghindari kejaran, pipi gempalnya yang bergerak mengikuti langkah serta tawa renyah yang ia keluarkan membuat siapapun yang melihatnya ikut merasakan kebahagiaaan

"Tuhan kumohon jangan ambil kebahagiaan nya"

Rico asisten setia keluarga castello selalu berdoa dalam hatinya untuk kebahagiaan sang tuan muda kecil

Brukkk..

Arya menjatuhkan bokongnya pada rerumputan empuk disana, di lihatnya sang majikan yang sedang mengatur nafasnya lelah

"Tuan mudah tidak apa-apa?"

Arya menatap rico dengan mata berbinar

"Hah.. al..ya okeh"

Senyum kotak khas yg manjadi ciri tuan muda nya, senyum teduh nan hangat yg sangat mirip dengan mendiang tuang mudanya.

"Baby..."

Seorang wanita tengah baya dengan paras yg masih sangat cantik memanggil dengan nada lembutnya, arya segera menghampiri sang bunda dan memeluknya erat

"Iya bunda..."

Aletta. Wanita itu mengusap lembut surai sang bungsu ahh mungkin maksudnya bungsu angkatnya, ia posisikan tubuhnya sejajar dengan sang putra

"Baby nilai ulangan baby sudah keluar dan hasilnya bagus semua, baby mau hadiah apa?"

Mata arya nampak sangat berbinar mendengar penuturan sang bunda

"Emang boleh?"

Aletta terseyum dan mengangguk, mengusap halus pipi chubby itu.

"Bagaimana kalau baby minta sama ayah?"

Bisa aletta lihat binar mata itu meredup terganti oleh sorotan mata yang sulit di artikan

"Alya takut ayah malah"

Aleta memegang bahu sempit itu yang sedikit bergetar

"Baby dengar, jangan menyerah pada sesuatu yg belum kita coba, jadi ayo sekarang kita coba ke ayah ya.."

Arya mengangguk kecil dan aletta menggandengnya menuju sang suami di ruang keluarga terlihat disana morgan yg tengah duduk dengan ipad di tangan nya serta arsen yang sibuk bermain ps5, arya menatap bundanya setelah mendapat jawaban ia langkahkan kaki kecilnya menuju sanga ayah

"A..ayah.."

"Apa yang kau inginkan?"

Morgan menjawab namun tidak mengalihakan perhatian nya itu

"Apapun?"

"Sebutkan"

Tampak ragu namun pasti arya justru naik kepangkuan sang ayah dan memeluknya erat.

Morgan merasa waktu seakan berhenti sejenak, ia pandang tubuh kecil di pangkuan nya dg tatapan yg sulit diartikan

"Alya cuman mau seharian sama ayah, pengen peluk ayah yg lama hehe"

Morgan menatap manik bulat itu juga senyum khas itu yang sekali lagi mengingatkan nya padang sang bungsu. Tak lama morgan justru melepaskan pelukan arya dan memidahkan bocil itu kesamping

"Aku akan beristirahat"

Tanpa melihat morgan segera melangkah menuju kamarnya, bukan karna membeci arya hanya saja dirinya masih bimbang dengan perasaan saat ini.

Arsen yang melihat sang adik diam menatap kepergian sang ayah segera bangkit dan memeluk adiknya tanpa di minta. Bisa ia lihat jika airmata itu sebentar lagi pasti akan terjun dengan derasnya

AryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang