PART 4

106 10 4
                                    

hai hehe maaf ya baru up








































  Kini kedua nya telah sampai di apart milik Eza.

" Maaf ya kalo berantakan, mas ga sempet beresin. " Ucap Eza sambil Menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Hara terkekeh pelan.

" Iya gapapa kok, lagian segini gak terlalu berantakan. " Ungkap nya.

Eza hanya bisa tersenyum sambil mengangguk anggukan kepala nya.

" Oh mas lupa kasih tau, apart mas cuma ada satu kamar. Kamu nanti tidur di kamar aja biar mas yang tidur di sofa nanti. " Terang Eza.

" Eung? Hara aja yang tidur di sofa, mas yang tidur di kamar. "

" Mas aja yang tidur di sofa Hara, kamu tidur di kamar ya biar engga dingin. "

" T-tapi kan ini apart mas, masa mas yang tidur di sofa. Harus nya Hara yang tidur di sofa mas yang tidur di kamar. " Cicit nya pelan.

" Gapapa, mas yang tidur di sofa kamu yang tidur di kamar oke? "

" T-tapi mas- "

" Mas gak mau denger kata tapi tapi lagi Hara, pokok nya kamu yang tidur di kamar, Gak ada penolakan lagi. "

Hara yang mendengar hal tersebut kemudian menunduk sambil mengangguk anggukan kepala nya pelan, diri nya tidak bisa menolak permintaan dari Eza dan hanya bisa mengiyakan kemauan lelaki di hadapan nya ini.

" Yaudah, kalo gitu gih kamu ke kamar. Udah malem juga gak baik tidur larut larut. " Ucap Eza.

" Iya, mas Eza nanti jangan lupa pakai selimut soal nya kan dingin..." Katanya.

" Iya mas nanti pakai selimut kok, gih ke kamar istirahat. "

Mendengar hal itu, Hara pun segera bergegas menuju kamar Eza untuk mengistirahatkan diri nya.

*****

Matahari mulai terbit, kicauan burung di pagi hari mulai terdengar. Hal itu sontak membuat Eza yang tengah tertidur lelap kemudian tersadar dari tidur nya.

Perlahan diri nya mulai terbangun dan duduk untuk memperjelas penglihatan nya. Rasa sakit kian terasa di area leher, ternyata tidur di sofa sangat buruk ungkap Eza.

Sayup sayup diri nya mendengar suara yang terdengar dari arah dapur. Kemudian, tanpa menunggu lama ia melangkahkan kaki nya menuju dapur.

Terlihat seorang gadis cantik tengah memasak sambil bertolak pinggang. Wajah nya begitu fokus pada masakan yang tengah di masak.

Sepasang tangan mulai melingkar di pinggang ramping itu. hal tersebut sontak membuat raut wajah Hara terkejut, tapi tak lama dari itu dirinya segera menetralkan kembali raut wajah nya.

" Eum mi? Mami ke sini kenapa gak bilang bilang Eza? "

Hara yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum dan menggeleng geleng kan kepala. Rupanya Eza belum sadar sepenuhnya sehingga mengira diri nya adalah sang mami.

" Mami masak apa? Wangi nya enak banget. " Ucap Eza sambil menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Hara.

" Masak ayam kecap. "

Terlihat jelas kerutan di kening Eza yang menandakan bahwa diri nya bingung. Mengapa suara sang mami berbeda? Dan suara nya tak asing bagi Eza.

SWEET MATCHMAKING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang