Part 55

191 9 0
                                    

Happy new year 2024!♡︎

tetap jaga kesehatan, yaa!

Happy reading!

____________"____________
__________

Kevin berjalan lebih dulu diikuti dengan Aldo yang mengekor di belakangnya. Cowok itu mematri langkah keluar pintu depan, duduk di kursi diikuti Aldo di sampingnya.

Dua cowok itu saling diam untuk beberapa saat. Jam menunjukkan pukul tiga subuh saat Kevin melirik pergelangan tangannya. Udara yang berhembus terasa menusuk kulit keduanya.

Nanti pagi mereka masuk sekolah, tapi sampai jam segini mereka bahkan belum juga tidur dan masih menatap pada bunga-bunga di depan rumah Risa, lalu pada lampu jalan yang menyala di depan sana.

Aldo menjadi yang pertama mengalihkan pandangan.

"Kalo lo ngajak gue ngomong cuma karena mikir gue marah atau cemburu, lo salah besar."

Cowok itu memang jarang sekali bicara serius begini. Jadi, Kevin menatapnya dengan hati-hati meski sambil mendengus kecil.

"Gue bahkan salut, akhirnya lo ngakuin perasaan lo ke dia." Meski tidak ada yang tahu betul bagaimana perasaan cowok itu sekarang, namun ia benar-benar mengatakannya dengan tulus.

Kevin menghela napas, "Lo nggak apa-apa?"

"Gue oke," Aldo kembali dengan muka menyebalkannya. "Lagipula, sejak kapan gue bilang suka sama Risa?" Dia menepuk pundak Kevin pelan, memasang senyum tulus.

"Oke, gue emang suka sama dia, tapi nggak kayak lo yang udah di tahap sayang dan cinta. Gue cuma sebatas suka dan kagum doang." Aldo buru-buru mengalihkan pandangan saat Kevin menatapnya sepenuhnya.

"Lagipula, gue lebih seneng kalo lo sama dia udah jadian, dibanding ngeliat dia capek ngejar-ngejar lo tanpa balasan." Aldo mengedikkan bahu, sebelum mengangkat telapak tangan, menutup mulut saat dia menguap sekali.

Dia menoleh pada Kevin yang masih diam. "Konon katanya kalo jam-jam segini tuh, orang-orang kalo ngomong itu pada jujur, jadi percaya sama gue."

Kevin akhirnya bergerak, dia angkat satu tangan untuk merangkul Aldo dari samping, "Thanks karena lo udah banyak bantu gue."

Tanpa Kevin jelaskan lebih, Aldo harusnya sudah tahu apa maksud cowok itu. Karena ketika Kevin berusaha mati-matian menghindari cewek itu dulu, Aldo yang selalu ada untuk menasehati dan membuat cowok itu sadar.

"Asal lo nggak nyakitin dia aja." Aldo balas merangkulnya, menepuk pundak cowok yang sudah menjadi sahabatnya selama lima tahun itu.

Kevin mengangguk mantap. Cowok itu tidak akan berjanji, tapi ia akan berusaha. Karena seberapa besar Risa lelah mengejarnya, seberapa besar cewek itu merasa terluka, Kevin juga sama. Dia juga akan terluka.

"Ngomong-ngomong, kok pembahasannya jadi serius gini ya? dan sejak kapan gue bisa ngomong bijak gini anjir? wah, gila..." Aldo bicara sambil menatap lampu jalan dan menggeleng-geleng. Namun begitu, dia tetap tidak melepas rangkulannya.

"Gue bakalan jaga dia mulai sekarang. gue akan berusaha nggak jadi penyebab dia nangis lagi." Namun Kevin malah membalas serius.

My Cold Gebetan - Complete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang