Part 16

436 16 5
                                    

Happy reading!


°
°

"Pip pip pip pip calon pacar." Suara itu terdengar cukup keras dan menganggu, membuat Kayla mendengus dengan muka sebal.

Bagaimana tidak, sedari tadi Aldo selalu menggoda adik kelas yang lewat dari depan kelas mereka.

"Woi toa gadungan, suara lo bisa di kerasin dikit lagi nggak?" Kayla menatap Aldo horor. "Soalnya suara lo kedengaran sampe sini doang, ke ruang guru kagak!"

Aldo meringis, menatap Kayla dengan wajah tengil miliknya. Lantas melempar kertas berbentuk mic yang di pegang sedari tadi ke arah Kayla.

"Iri? bilang bos!"

Kayla sontak melebarkan mata, menatap Aldo jijik.

"Mana ada bos iri sama babunya, apalagi modelan kayak lo!" Menohok. tapi bukan Aldo namanya jika baper dengan ucapan Kayla. Bagi cowok itu, hinaan dan caci maki sudah menjadi sarapan sehari-hari dari Kayla ataupun sahabatnya. Mungkin itu resiko cowok tampan, Jadi ia tidak perlu mempermasalahkannya.

Aldo menyugar rambutnya ke belakang saat dua orang adik kelas lewat di depan mereka. Mengedipkan mata sebelah, Aldo tertawa renyah kala salah satu di antara mereka bersemu.

"Dek, mending pergi deh, entar kalian ketularan sengkleknya dia." Lalu, keduanya kembali berjalan, tidak menghiraukan Aldo yang memanggil-manggil mereka.

Aldo memutar kepala, menatap Kayla sinis. "Lo kenapa sih? Suka banget ya liat gua ngejomblo mulu?" Kayla mengerutkan kening, lantas menahan tawa yang ingin meledak.

"Iya, gue suka banget liat hidup lo menderita." Ujar Kayla cepat.

"Masih pagi udah ngajak ribut! Gimana kalo udah siang? Ngajak nikah kali lo, ya?"

"Nggak nyambung anjir!"
Aldo tertawa, menampilkan gigi ratanya.

"Tuh si Risa datang, ngomong sama dia aja, lebih berfaedah!" Kayla menoleh ke samping, tidak melihat siapapun kecuali gerombolan murid yang baru saja datang.

"Tapi boong!" Ucap Aldo setelahnya.

Dengan gerakan cepat Kayla menendang kaki Aldo, membuat sang empunya meringis tertahan. Malu jika ketauan kesakitan gara-gara tendangan cewek macam Kayla.

"Lo tuh kasar ya! Kok bisa sih Angga suka sama lo." Lalu, "Eh?" Aldo menutup mulutnya menggunakan tangan. Merutuki diri sendiri yang keceplosan. Sedangkan Kayla sudah gugup hanya mendengar nama Angga dibawa-bawa.

Berusaha bersikap biasa, Kayla kembali buka suara. "Maksud lo?"

Aldo menggaruk tengkuk, bingung harus mengatakan apa.

"Halah, sok goblok lo, padahal lo juga suka kan, sama Angga?" Persetan dengan masalah jaga rahasia, Aldo lebih memilih jujur saja. toh itu juga tidak berpengaruh padanya.

"Malas gue bicara sama bungkus gorengan kayak lo!" Sarkas Kayla mengalihkan pembicaraan, lalu berjalan menuju mejanya menjauhi Aldo.

"Kay." Suara Aldo kali ini terdengar serius.

"Hm?" Kayla kembali membalikkan badan menghadap Aldo.

My Cold Gebetan - Complete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang