Cemburu 2

487 37 6
                                    

*

*

*

*

*
Semenjak menjalin aliansi dengan cru topi jerami, capten menjadi semakin sibuk. Seperti sekarang, ketika semua orang menyantap sarapan dia sudah pergi entah kemana. Setiap kali ada yang bertanya, dia selalu menjawab bahwa itu urusan dengan aliansi.

Malam ini y/n membantu bepo dan para penjaga suku mink untuk berpatroli malam, dia diperbolehkan ikut karena dia memiliki insting yang cukup kuat.

Ketika di perbatasan hutan bepo dan y/n bertemu dengan cru topi jerami bersama capten mereka tentunya, mereka berniat untuk mengunjungi raja malam suku mink Nekomamushi.

"Capten!!" Bepo menghampiri Law

"Sedang apa kalian disini?" Tanya y/n pada anggota topi jerami. Sesekali matanya melirik Law yang berdiri berdampingan dengan robin

Faktanya mereka cukup dekat sejak aliansi ini dibentuk, dan itu membuat y/n sedikit tidak nyaman. Ingat hanya sedikit

"Hihihi... kami akan ketempat raja malam hari" jawab Luffy, capten dari topi jerami

"Baiklah, kami akan mengantar kalian" kata pedro pada mereka.

Kemudian pedro memimpin jalan menuju rumah sang raja, sepanjang perjalanan y/n sesekali melirik Law yang berjalan berdampingan dengan Robin, mereka membicarakan sesuatu yang tidak dapat didengar y/n karena dia berjalan didepan mereka.

"Oi, teman torao, siapa koki di kapal kalian?" Tanya Luffy pada y/n, tentu saja pertanyaan yang tidak jauh dari makanan

"Teman?(sedikit kesal dengan sebutan itu). Nama ku y/n dan aku koki nya" jawab y/n

"Woah!! Kau pasti sangat hebat dalam memasak, aku yakin jika kau dan sanji memasak bersama pasti akan ada banyak makanan enak, tapi dia sedang tidak disini tapi nanti ketika kami berhasil membawanya kembali kau harus memasak dengannya... hihihi..." kata Luffy dan diakhiri dengan cengiran khasnya

Y/n tidak terlalu memperhatikan ucapan Luffy, dia terus melirik Law sesekali. Sampai tanpa sadar mereka telah sampai ditujuan.

Mereka masuk kedalam dan berbincang sambil chopper memeriksa Nekomamushi. Dan Law masih saja berdiri berdampingan dengan Robin, sekarang itu cukup mengganggu bagi y/n.

"Aku permisi untuk berpatroli lagi" ujar y/n, kemudian melangkah pergi tanpa mengajak bepo dan tanpa mengatakan apapun pada kaptennya, Law

*

*

*

*

*

Y/n berpatroli sendiri mengelilingi hutan, mungkin kemelut dihatinya cukup mampu menumpulkan instingnya sehingga dia tidak sadar ada seseorang yang mengikutinya.

"Eh? Sampai dimana aku?" Y/n mulai menyadari dia terlalu jauh berjalan kedalam hutan

"Argh!! Kenapa aku sebodoh ini, bukan waktunya untuk tersesat" dia mengacak rambutnya frustasi dan mulai sedikit panik menengok kanan kiri

"Bodoh, kau bahkan tidak menyadari seseorang mengikutimu?" Ucap seseorang yang keluar dari balik pohon besar

Y/n mulai berjaga jaga dan memakai knuckles bersiap untuk bertarung. Tapi kemudian dia menyimpan lagi senjatanya, setelah tahu siapa orang itu

"Kapten?" Raut wajah y/n berubah dari yang waspada menjadi seperti biasa tetapi dengan tatapan yang sedikit kesal

"Kau tidak menyadari aku mengikuti mu? Dan tidak biasanya kau memanggil ku kapten ketika hanya ada kita berdua" ucap Law dengan wajah datarnya

"Apa salahnya, kau memang kapten ku bukan?" Jawab y/n

"Ck, kau belum menjawab pertanyaan ku. Kau tidak menyadari keberadaan ku itu artinya kau sedang memikirkan sesuatu" pertanyaan Law cukup membuat y/n terdiam, dia tidak bisa menyembunyikan sesuatu terlalu lama dari Law

"Bukan apa apa, lagi pula apa yang kapten lakukan disini?" Y/n mencoba mengelak

"Kau tahu kan kau tidak bisa berbohong padaku" Law sedikit tersenyum melihat y/n mulai gelisah mencari alasan

"Sudahlah kapten, aku sedang bertugas sekarang, kau malah mengganggu ku" y/n mencoba mengalihkan topik

Senyum Law semakin lebar, bahkan terlitah seperti mengejek "bertugas? Bahkan kau tersesat sekarang"

"Aku tidak... kenapa kau tidak kembali ke tempat Nekomamushi saja, mungkin teman arkeologmu itu sedang mencari mu sekarang" y/n sedikit menekankan kata arkeolog

Sepertinya y/n salah bicara, Law langsung dapat menyimpulkan penyebab insting y/n yang menumpul

"Untuk apa dia mencari ku" Law cukup pintar untuk memancing y/n

"Yah, mana ku tahu, kalian kan yang lebih sering bersama bahkan hampir setiap hari, mungkin sekarang dia khawatir dan sedang mencari kapten" dan y/n pun terpancing dengan pertanyaan Law

"Cemburu rupanya?" Seringai kecil muncul dibibir Law

"S-siapa yang cemburu?" Wajah y/n mulai memerah

"Entahlah, seseorang didepan ku ini mungkin" Law terus saja menggoda y/n

"A-aku tidak" y/n memalingkan wajahnya yang sudah sepenuhnya memerah karena ketahuan cemburu

"Sudah ku bilang bukan, kau tidak bisa berbohong pada ku" seringai kecil terus menghiasi wajah Law

"Aku tidak cemburu, lagi pula bukan urusan ku kau ingin bersama siap" kali ini y/n berani menatap mata Law

"Bukan urusan mu?" Seringai yang tadinya menghiasi wajah Law kini berubah menjadi tatapan tajam yang dingin

Law mendekat ke arah y/n. setelah cukup dekat ia terus menatap mata hitam milik y/n.

"Y-ya bukan urusan ku, itu masalah pribadi mu, kau bebas bersama siapa saja yang kau inginkan. Terlebih lagi dengan orang seperti Robin, dia baik, pintar, kuat, dan dia juga seorang arkeolog. Bukankah dia orang yang tepat, kau tertarik dengan sejarah dan dia arkeolog. Kalian cocok bukan?" Y/n benar benar meluapkan apa yang selama ini ada dipikirannya, meskipun ia sama sekali tidak menunjukkan emosinya

Law terdiam, ini pertama kalinya y/n bersikap sedingin ini padanya. Apakah y/n semarah itu, ya, memang bukan sekali dua kali y/n marah padanya. Tapi kali ini benar benar berbeda. Dia terlihat tenang dan tanpa emosi yang meluap, apa dia benar benar sudah melepas perasaannya. Itu mulai membuat Law khawatir dan takut, takut jika y/n benar benar membuang perasaannya.

"Aku tertarik pada sejarah bukan pada seorang arkeolog, lagi pula mana mungkin kami cocok. Aku pintar, dia pintar. Aku teliti, dia pun teliti. Apa yang cocok dari kami tidak bisa saling melengkapi. Berbeda jika aku dengan mu" ucapan Law ada benarnya, tapi itu membuat y/n tersinggung

"Apa? Jadi aku bodoh dan ceroboh, begitukah maksud mu?" Y/n menatap nyalang Law

Ini reaksi yang Law inginkan, y/n yang penuh ekspresi dan emosi. Setidaknya itu membuatnya lega, ia yakin y/n hanya terbakar cemburu dan tidak membuang perasaannya.

"Ya, kau bodoh, ceroboh" Law menjeda ucapannya, tetapi sebelum y/n sempat menjawabnya, ia melanjutkan perkataannya

"Polos, tulus, apa adanya, itu cukup bagiku. Kau tidak perlu berfikir sejauh itu, karena yang ku inginkan cukup dekat dengan ku"

Captain ( Trafalgar Law x Reader one shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang