chapter 20

165 26 0
                                    



*......*......*

-di sekolah jam istirahat

terlihat lah m/n yang sedang bengong,meratapi nasib "m/n!"

yang dipanggil pun menoleh ke asal suara,ia pun melihat disana ada 2 temannya yang bernama upi dan amu "ap?"

"kantin ada diskon loh!mau ikut gak?"tanya amu

"sandwich nya diskon loh beb"kata upi

"g ah..lagi ga bawa duit"jawab m/n kedua temannya itu pun heran

"loh?tumben?kenapa?"tanya amu

"mlz"

"gak boleh gitu!nanti maag loh!aku yang traktir!"ucap amu yang tersenyum ke arah m/n

sang empu pun memicingkan mata,ada rasa curiga di dalam dirinya "mau apa?"

"a?"

"tumben mau traktirin,biasanya nggak"ucap m/n

"dih,aku lagi baik loh ini!"

sedangkan upi hanya diam melihat mereka berbicara "kacang kacang"ucap upi

"kalau gitu gak usah deh,makasih atas tawarannya"ucap m/n

"yo dah,dadah m/n!"amu pun langsung menarik upi keluar dari kelas setelah berbicara degan m/n

"...."

"ngapain ya?...ke lin deh"m/n pun berjalan keluar untuk menemui lin di uks

--------

"lin,met malem"ucap m/n sambil membuka pintu uks

"met pagi juga,ada apa?"tanya lin yang menampilkan senyumannya kepada m/n

"numpang tidur"jawab m/n yang langsung merebahkan diri di kasur uks

lin pun memperhatikan raut wajah m/n,yang dilihat pun merasa tak nyaman "gak usah liat kayak gitu juga,bang"ucap m/n yang memberikan bombastic side eye

lin pun tertawa "maaf maaf..oh ya,gimana kondisi mu akhir-akhir ini?masih percobaan buat bu*dir?kamu makan teratur gak?luka-luka mu gimana?"tanya lin

"satu-satu dulu lah,lin..."kata m/n namun sepertinya lin menghiraukan ucapannya tadi

"jadi gimana?"tanya lin lagi

m/n diam sejenak "...seperti biasa."jawab m/n dengan santai seperti tidak ada beban dalam hidupnya

"coba buka perban di leher dan lengan mu"ucap lin yang berjalan mendekat ke arah m/n

m/n pun mau tak mau hanya menuruti lin,ia pun membuka perban dilehernya dan lengannya..lengannya tampak sedikit bersih,namun dilehernya ada bekas cekikan dan bekas sebuah pisau ada yang lama,ada juga luka yang baru

lin diam sejenak "memang seharusnya aku tak percaya dengan omongan mu,bilang nya udah nggak nyekek lehermu trus lukanya udah lumayan hilang bulan lalu. dasar maniak bu*dir,kalau mau ma*i aku ada ular mamba hitam"ucap lin yang tersenyum dan memegang sebuah ular

"pawang ular ya?"

"g juga"

lin pun melempar dengan keras ular tersebut hingga pingsan "..heran deh,kok bisa kamu masih hidup?mana ada bekas goresan di leher mu lagi,kamu goresin pis*u di leher agak dalem ya?"

"tau aja sih,cocok jadi cenayang deh."ucap m/n yang menampilkan wajah datarnya

"..kalau begitu seharusnya kamu udah di alam baka,tapi kayaknya tuhan masih sayang ama kamu deh"ucap lin yang mengambil sebuah jarum suntik yang besarnya seperti sebuah bangunan tinggi.g

m/n terdiam melihat itu "..."

"suntik mati?"

"yup"

"terimakasih tuhan,semoga kali ini tidack gagal"


(pada akhirnya...dia gagal,itu adalah obat bius..)


segini dulu hehehehe,makin kesini kayak nya makin gak jelas ya alur ceritanya?tapi gwenchana yo..janlup untuk vote dan komen ya!biar author semangat melanjutkan cerita!!byeee,see you in the next chapter!kapan-kapan kita kepo in masa lalu mc kita:)

𝑾𝑬𝑬! 𝑿 𝑴!𝑹𝑬𝑨𝑫𝑬𝑹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang