[ 9 ]

140 11 0
                                    

♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Semenjak hari dimana Toro kerumahku hingga sekarang Toro enggan menyapa bahkan melihatku saja tidak. Padahal kita berteman dan Sho tahu ada yang tidak beres tentunya Kiki, Amu, dan Upi merasakan jarak yang sangat jelas.

Kita berenam kumpul di kelas mereka yang sudah sepi, tentunya membahas masalah saat waktu pulang sekolah. Aku duduk berhadapan tapi dengan jarak berjauhan dengan Toro, disampingku ada Amu dan Sho di belakangku. Kiki dan Upi disamping Toro. Upi yang tak betah suasana hening-pun langsung berdiri ditengah dan menggulungkan lengan seragamnya.

"Ayah dan putri kecilnya gak boleh marahan dong! ayo baikan nanti Kiki traktir seblak semuanya! " Upi dengan jiwa tengilnya membuatku tertawa tapi setelah melihat Toro yang tanpa ekspresi membuatku berhenti tertawa.

"sejak kapan aku ngomong begitu! " timpal Kiki

Amu memegang tanganku dan sebelumnya sudah kuberi tahu apa yang terjadi saat Toro datang kerumah. Sho yang duduk dibelakangku dengan cepat berpindah posisi menjadi disampingku dan punggungnya bersender di bahuku. Dia hanya melipat tangannya dan sekilas ku melihat arah mata Sho kearah Toro.

"Kalau gitu saling maaf-maafan saja, dimulai dari Toro atau kamu juga boleh. " Amu tersenyum padaku dan Toro. 

Karena semakin sore, aku akan minta maaf dahulu walaupun aku tidak tahu alasan yang jelas Toro marah padaku.

"Toro aku minta maaf, mungkin aku tidak sadar melakukan hal padamu yang menurutmu salah. Aku minta maaf dan berteman lagi okay? " Tidak ada jawaban dan aku hanya mengernyitkan dahi.

"Toro, kau dengar- "

"Minta maaflah pada Sho, jangan padaku cewe sialan kau. " Aku terkejut dengan ucapan Toro yang frontal dan mereka-pun juga menatap tak percaya. Sho membenarkan posisi duduknya menjadi menghadap Toro dengan wajah tak percaya tapi tidak ada tindakan membelaku sebagai pacanya, justru hanya ber-oh ria saja.

"Toro! kalimatmu keterlaluan dan jahat! " Upi menatap kesal Toro, begitu juga Amu yang tak bisa berkata-kata karena baru kali ini melihat Toro berbicara kasar pada perempuan. Terlebih lagi temannya sendiri.

Tanpa kata Kiki menarik kerah seragam Toro, yang ditariknya hanya menatap malas Kiki tanpa perlawanan. Semakin kacau.

"Sejak kapan bahasamu menjadi kasar ke temanmu sendiri? bukan seperti Toro yang kukenal. Apa sebenarnya yang terjadi!? " Toro hanya melirik kearah Sho yang membuat kita juga ikut melihat kearah Sho.

"Justru lu bukan seperti Kiki yang gw kenal. " Akhirnya Sho bicara setelah lamanya disini hanya menyimak dan semuanya semakin bingung dengan situasi yang terjadi. Apa yang terjadi sebenarnya.

Sho keluar dari kelas dan aku ikut menghampiri Sho yang berjalan semakin cepat.

"Sho! tunggu aku, apa maksudmu tadi aku tidak paham! " Aku mengejar Sho yang berjalan semakin cepat hingga Sho berhenti di gudang peralatan sekolah begitupun juga denganku yang sudah berhadapan dengan Sho yang sedang menampilkan wajah datarnya.

Semuanya menjadi semakin bingung dan aku berusaha mencerna semua ini. Entah mengapa jantungku serasa berdetak lebih dari biasanya.


Sudah ketahuan ya?


[9]

Next chap~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next chap~

𝟏𝟎 𝐑𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧𝐬 𝐈 𝐇𝐚𝐭𝐞 𝐔 ☆ 𝐒𝐡𝐨! -𝐖𝐄𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang