KBS 2

7 0 0
                                    

Pukul sudah menunjukkan 17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sudah menunjukkan 17.32 wib, namun Marka belum juga datang menjemputnya. Kalaya menunggu Marka di ruang tamu seraya memainkan ponselnya.

Jujur saja ia cukup grogi kali ini karna akan bertemu keluarga Marka, padahal waktu mereka pacaran Kalaya cukup sering datang menemui bunda Marka. Tapi sejak mereka putus sebulan lalu, ia sudah jarang sekali jumpa dengan bunda Marka, bahkan hampir tak pernah lagi.

Di tengah kegelisahannya terdengar suara mobil dari luar rumahnya. Kalaya langsung berdiri dari duduk nya dan membukakan pintu rumahnya.

Marka keluar dari mobilnya saat sudah berada di halaman rumah Kalaya. Marka terdiam sejenak kala melihat seorang gadis yang saat ini statusnya adalah mantan kekasih nya itu, Kalaya terlihat sangat anggun dengan balutan jilbab yang menutupi rambut indahnya.

"Kenapa liatin gue gitu banget?!" Sinis Kalaya. Ia merasa gugup saat Marka menatapnya lekat.

"Hah? Ngga, gue kaget aja liat lo pakek jilbab, ternyata cantik juga." Ujar Marka.

"Dih." Jujur saja perkataan Marka tadi membuatnya sangat merasa malu dan salah tingkah.

"Salting ya lo, hahaha." Goda Marka.

"Apaansih! Salting ngapain juga." Elak Kalaya.

"Masak iya ngga salting sih, kebaca lo mah ama gua." Ujar Marka.

"Ngga!! Udah ah buruan berangkat, lo udah ngaret 5 menit!" Ujar Kalaya.

"5 menit doang, jakarta macet btw." Sahut Marka.

"Ngga mau tau!" Ujar Kalaya seraya masuk ke dalam mobil Marka di bagian belakang.

Marka yang masih di luar pun ikut masuk ke kursi pengemudi. "Gue bukan supir lo, pindah ke depan." Ujar Marka.

"Ngga mau." Jawab Kalaya.

"Pindah Kal, gue bukan supir!" Kesal Marka.

Kalaya masih tetap diam.

"Mau pindah sendiri atau gue paksa?!" Tegas Marka.

"Ck! Ribet banget lo!" Kesal Kalaya seraya keluar dari bagian penumpang belakang dan pindah ke samping bangku pengemudi.

"Ngga usah cemberut gitu! Di suruh duduk samping gue doang juga." Ujar Marka kala melihat wajah Kalaya yang cemberut.

Kalaya tak menjawab, ia hanya diam dengan wajah yang di tekuk.

Marka juga tak begitu menghiraukan Kalaya lagi, ia hanya tersenyum kecil melihat Kalaya yang di landa kesal saat ini. Ia langsung saja menjalankan mobil nya.

Di sepanjang perjalanan tak ada obrolan apapun dari keduanya, mereka berdua hanya diam dan fokus pada kegiatan masing-masing. Marka yang fokus menyetir, dan Kalaya yang fokus menatap jalanan dari jendela mobil.

(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)

Akhirnya mereka berdua sampai di kediaman Marka, belum banyak orang disana karna memang acaranya belum dimulai.

kita belum selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang