JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW AKUN INI YA SEMUANYA.
KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA AKU TUNGGU HEHEHEHE
(。・ω・。)
"Teteh tenang ya..." Ujar Kalaya menenangkan Agyna. Saat ini mereka sudah berada di sofa depan tv, posisi Kalaya sedang merengkuh tubuh ibu hamil yang kini sedang menangis itu.
Kalaya terus mengusap lengan Agyna guna menenangkan ibu hamil itu. Dirinya bingung dengan situasi ini, ia berpikir jika yang berada di depan tadi adalah ayah mereka, tapi mengapa Agyna begitu tampak ketakutan dan menangis saat melihat pria tadi.
"Teh..." Panggil Marka saat telah menghampiri mereka.
"Ka..." Tangis Agyna pecah saat melihat Marka berdiri di depannya.
Kalaya melepas pelukannya pada Agyna, membiarkan posisinya di gantikan oleh Marka yang kini beralih merengkuh tubuh ibu hamil itu. Marka memeluk Agyna dengan erat, menenangkan kakak satu-satunya itu. Agyna semakin menangis sesenggukan dalam pelukan Marka. Bahkan Kalaya sampai ikut sedih melihat dua kakak adik yang sedang berpelukan itu.
"Tenang ya Teh... Ada Marka." Bisik Marka.
"Teteh takut, Ka... Teteh takut kalo dia bakal nyakitin teteh sama calon anak teteh, Ka... Teteh takut." Ujar Agyna dengan sesenggukan.
"Ngga akan, Teh. Marka bakal jagain teteh selalu, percaya sama Marka ngga bakal ada yang bakal nyakitin teteh sama calon ponakan Marka." Sahut Marka.
Agyna melepaskan pelukan mereka. Ia menyeka air matanya yang begitu banyak keluar tadi.
"Teteh mau ke kamar aja, bentar lagi mas Dewa pulang. Teteh mau nungguin mas Dewa aja." Ujar Agyna.
"Biar Kala anter ya Teh?" Tawar Kalaya.
"Ngga usah, Kal. Teteh bisa sendiri kok."
Mereka berdua pun membiarkan Agyna menuju kamarnya seorang diri. Agyna berjalan pelan karna bawaan perutnya yang sudah besar itu. Kalaya melihat Marka yang tampak memperhatikan Agyna dengan dalam, seolah dirinya takut akan kehilangan kakak satu-satunya itu.
Marka yang masih dalam posisi duduk itupun menundukkan kepalanya, ia menutup wajahnya dengan tangannya.
Kalaya diam, ia bingung harus bersikap bagaimana saat ini. Ia juga merasa tak enak jika harus bertanya tentang kejadian tadi karna dirinya merasa jika itu adalah privasi keluarga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
kita belum selesai
Teen FictionKisah tentang dua remaja yang kisah percintaannya belum selesai. Masih banyak hal indah yang sangat membekas pada mereka satu sama lain, tak ada yang dapat menggantikan mereka satu sama lain. Kisah mereka masih belum terselesaikan dengan perasaan ya...