Kisah tentang dua remaja yang kisah percintaannya belum selesai. Masih banyak hal indah yang sangat membekas pada mereka satu sama lain, tak ada yang dapat menggantikan mereka satu sama lain. Kisah mereka masih belum terselesaikan dengan perasaan ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...halohaa guessss... happy selalu ya yg baca KBS ini hehe
HAPPY READING ALL WOPYUU
(〃ﾟ3ﾟ〃)
Lagi dan lagi, Marka kembali tidak masuk kelas. Ya, Marka bolos lagi. Saat ini dirinya sedang berada di warung bik Eem, hanya ada Marka seorang yang berada disana sekarang. Entahlah mengapa semakin hari dirinya semakin malas untuk kekelas.
"Atuh kamu ih meni ngga masuk kelas terus, Ka." Ujar Bik Eem.
"Males bik. Mending disini ngobrol sama Bik Eem." Sahut Marka sambil menaik turunkan alisnya menggoda bik Eem.
"Halah anak muda. Kamu teh udah kelas dua belas Arka! Nanti malah bermasalah kalau kamu bolos terus." Ujar Bik Eem menasehati.
"Huft... Ini cerita bibik ngusir Marka gitu?" Tanya Marka pura-pura kecewa.
"Ihh bukan begitu, tapi bibik teh cuma ngga mau kamu bermasalah lagi. Kemarin udah di panggil sama guru kan, karna apa? Ya karna ngga masuk kelas." Omel bik Eem dengan logat sundanya yang khas.
"Abis istirahat Marka masuk deh bik. Lagian bentar lagi juga udah bel istirahat kan." Jawab Marka, selalu ada jawaban dari Marka saat di omeli. Bik Eem pun hanya menggeleng mendengar jawaban Marka itu, dirinya lanjut mengerjakan pekerjaannya lagi.
"Bik." Panggil Marka.
"Naon?" Jawab Bik Eem.
"Dulu waktu jaman bibik masih sekolah, bibik pernah nyesel ngga?" Tanya Marka sambil menoleh ke arah Bik Eem yang kini menatapnya bingung.
"Naon sih? Maksudnya teh apa, Ka? Bibik teh ngga ngerti maksud kamu." Tanya Bik Eem.
"Ya bibik pernah nyesel ngga? Kayak misalnya bibik nyesel karna putus dari pacar bibik gitu." Jelas Marka.
"Kalo nyesel masalah percintaan SMA mah bibik ngga pernah, Ka. Karna untuk apa nyeselin percintaan begitu, kalo udah putus mah ya udah." Ujar Bik Eem.
"Kamu teh lagi nyeselin percintaan ya?" Tanya Bik Eem menggoda.
"Ngga lah." Elak Marka.
"Halah, bilang aja kamu teh masih suka kan sama neng Kala. Siapa yang mutusin dulu?"
"Apaansih bik, udah ah Marka mau masuk aja." Ujar Marka.
"Atuh meni kesel begitu." Kekeh bik Eem melihat Marka pergi dari sana.
