Meet you, again?.

248 13 0
                                    

Kicauan burung menyapa pagi Yuri kali ini, bukan suara klakson mobil yang berteriak keras dipagi buta ditempat tinggalnya kemarin.

Gadis itu masih bergelung dalam selimutnya, semakin merapatkan kain tebal berwarna coklat muda bertekstur lembut yang sejak tadi malam membungkusnya.

Matanya mengerjap satu kali, kantuk masih menggelayut dikedua kelopak matanya. Tidak biasanya dia tidur pulas dalam kurun waktu dua tahun ini, tapi hari ini yuri terlelap dalam beberapa jam yang cukup membuatnya terpejam lagi. Kalau bukan karena dia ingat akan tanggung jawab dalam pekerjaannya.

Gadis itu beranjak turun dari ranjang empuk milik hotel, setelah sempat melenguh tak rela, kini dia merenggangkan otot-ototnya, membuka gorden dan jendela besar kamar, hingga tersaji backgrond sunrise pagi.

"Selamat pagi..." bisiknya. Bahkan suaranya tertelan oleh deburan ombak yang terus menyapu kaki telanjangnya.

Gadis itu tersenyum, dia sudah bertekat akan memulainya kembali. Tak ada kata ragu maupun putus asa. Dia sudah berjalan sejauh ini, biaralah orang mencacinya sebagai wanita murah, tak tahu malu, atau wanita yang tak pantas untuk pria itu. Semua akan ia terima, semua. Tekadnya sudah bulat, dia akan menggapai pria itu, sebisanya. Karna alasan ia bertahan sejauh ini karena dia, pria itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya seungri meneliti penampilan lawan bicaranya.

Kemeja putih kebesaran hingga pangkal paha. Bahkan kalau tak teliti kau tak akan menemukan hotpans jins yang hampit sebagian tertutup kemeja kebesaran.

Gadis itu mengerjab beberapa saat, sebelum akhirnya sadar kalau pria yang sejak tadi berkecamuk diotaknya kini sedang berbicara kepadanya.

"Aku?" Ucapnya menunjuk dirinya tak mengerti. " tentu saja sedang melihat sunrise"

Seungri tersenyum miring. "Ku kira kau sedang bermain membangun istana pasir?" Pria itu meneleti lagi, hingga matanya jatuh pada kaki telanjang yuri. Yang cukup membuat gadis itu mengikuti arah pandang seungri, hingga ia tertunduk malu.

Bodoh, kenapa tadi dia lupa pakai alas kaki.

"Udara masih dingin, disaat semua orang masih bergelung dengan selimutnya kau malah keluar kamar dengan pakaian tipis dan tanpa alas kaki"

Yuri mempotkan mulutnya, pria ini masih sama. Selalu menceramahinya, ini itu, tak boleh ini tak boleh itu. Gadis itu mendelik sebal, membalik tubuhnya, dan berjalan menghentak kesal.

"Dan lagi, yak!..... kenapa kau tak mendengarkan apa yang aku katakan" seungri mencoba mengejar gadis itu dengan langkah lebarnya. " nunna, jangan seperti kau akan sakit nanti" ucap seungri khwatir.

Tapi tiba tiba saja gadis itu berhenti berjalan, menatap seungri tak percaya.
"Pasti kau belum mandi kan?" Candanya, mendapati gadis yang didapatinya hanya mematung dihadapannya. Yuri masih terdiam dengan pikiran yang kini berlarian diotaknya. Memori kenangannya dulu, panggilan sayang pria ini.

Gadis itu tak bisa menyembunyikan lagi rasa yang sudah sangat lama, kerinduan, cinta, rasa sayang yang sudah mengakar. Maka dari itu gadis itu melompat memeluk pria yang ada dihadapannya.



Update lagi untuk berbuka puasa. Baru sempet nulis karena masih sibuk kerja. Nulisnya juga dikit. Ntr kalau masih sempet lanjut lagi.

Tinggalkan jejak chingu. Vote or comment

Summer in SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang