Kutukan Fraser

7 1 0
                                    

Pagi yang cerah di dunia manusia, seorang ksatria wanita berambut biru langit dan setelan seragam berwarna merah tua berjalan menyusuri jalan setapak istana sambil membawa karung besar berwarna coklat, terdapat bercak darah yang menempel pada tubuhnya juga karung tersebut.

"Yashel!", suara seorang anak kecil memanggil ksatria itu dari belakang. Yang dipanggil menoleh, melihat seorang anak lelaki berusia 10 tahun berlari kearahnya.

"Pangeran Aldric, ada apa terburu-buru?", tanya Yashel.

"Kamu mau pergi ke tempat kakak, kan?"

"Benar, anda mau ikut?"

"Tentu saja! Aku sudah lama tidak bertemu kakak sejak hari itu"

~~

Benar, sekitar satu bulan yang lalu, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari kamar Putri Athena Fraser, kakak dari Aldric Fraser. Beberapa pembantu dan pengawal berlari menuju kamar Putri Athena, yang tak lama disusul oleh Raja Arthur dan Pangeran Aldric. Semua orang disana terkejut saat melihat kondisi tubuh Putri Athena yang mengerikan, kulitnya yang putih dan halus bagai mutiara seketika berubah menjadi kusam dan penuh retakan.

Kutukan Fraser, kutukan yang turun-temurun menyerang keturunan keluarga Fraser secara acak, tak ada yang tau apakah anak pertama, kedua, ketiga, atau bahkan keempat yang terkena kutukan itu, yang jelas kutukan itu seharusnya menyerang saat usianya 18 tahun, namun Putri Athena terkena kutukan itu pada usianya yang ke-17. Siapapun yang menyentuh anggota keluarga Fraser yang terkena kutukan akan mengalami kutukan yang sama 2 hari setelahnya dan meninggal dunia seminggu setelahnya.

Siapapun tak berani mendekati Putri Athena selain Raja Arthur dan Pangeran Aldric. Bahkan Pangeran Aldric yang saat itu belum mengetahui apa-apa tentang kutukannya malah hendak menyentuh kakaknya secara langsung, untunglah Raja Arthur sigap dan menahan putranya. Raja mengambil selimut dari tempat tidur putrinya dan menutupi tubuh Putri Athena dengan selimut itu seraya memeluknya.

"Kenapa? Kenapa kutukannya datang lebih cepat?", gumam Raja Arthur, tangannya gemetar sambil mencengkram tubuh putrinya yang terbalut selimut erat-erat.

"Ayah..? kakak-"

"Aldric, ayah beritahu padamu. Kutukan ini akan menular jika kamu menyentuhnya secara langsung, karena itu jangan pernah menyentuh kakakmu tanpa alas atau pembatas", jelas Raja Arthur memotong perkataan putranya.

"....Baik.. ayah..", sahut Pangeran Aldric yang masih belum bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi saat ini.

Raja Arthur menggendong putrinya dan membawanya ke sebuah menara yang memang dikhususkan untuk anggota keluarga yang terkena kutukan. Tempat itu awalnya merupakan tempat yang kumuh dan kotor, namun Raja Arthur tak ingin anak-anaknya tinggal ditempat seperti itu, beliau merenovasi menara itu setengah tahun yang lalu menjadi tempat yang layak ditinggali sebagaimana ruangan istana lainnya.

Usai membaringkan putrinya diatas tempat tidur menara, Raja Arthur berlutut disamping tempat tidur sambil menyentuh tangan putrinya yang terlapisi pakaian.

"Athena, maafkan ayah... Ayah tak menduga kutukannya akan menyerang lebih cepat. Ini pertama kalinya terjadi, karena itu-"

"Ayah.. Saya baik-baik saja.. Maaf karena tadi saya berteriak tiba-tiba, saya hanya shock karena tubuh saya berubah. Tapi.. saya mengerti.. saya juga berfirasat kutukan ini akan menyerang saya. Saya merasa sangat bersyukur bukan Aldric yang mengalaminya, karena dia adalah penerus yang akan menggantikan ayah memimpin dunia manusia.", sahut Putri Athena. Raja Arthur tersenyum bangga melihat putrinya yang tumbuh semakin dewasa.

"Terima kasih karena mau mengerti, Athena.. Jangan khawatir, ayah pasti akan terus mencari cara untuk menyembuhkan kutukan turun-temurun ini."

Setelah berbincang cukup lama dengan putrinya, Raja Arthur keluar dari menara karena ada pekerjaan yang harus ia lakukan. Ditengah perjalanan ke ruang kerja, beliau bertemu dengan Yashel yang berlari terburu-buru sehabis patroli dari desa.

FraserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang