01

51 3 2
                                    

Suasana pagi ini begitu damai dan tentram, pagi yang indah karena selalu disapa oleh kiacuan burung beterbangan tak heran bila Nathalia selalu senang bangun pagi hanya karena hal itu, berbeda dengan lelaki di sebrang sana ia nampak tak banyak bicara menurutnya setiap pagi sama saja.


"Hai Lia, cerah banget tu muka." sapa Alvino tepat saat Nathalia masuk ke dalam kelas. 

Alvino merupakan teman kecil nya Nathalia makanya ga heran kalo manggil nya aja seakrab itu.

"Hahaha iya nih, lagi bagus aja mood nya." ujar Nathalia.

"Eh Nat tugas fisika lu udah selesai belom?" tanya Keila, teman kelas Nathalia ia sering sekali menanyakan soal tugas tugas sekolahnya karena ia tahu bahwa nathalia murid berprestasi dan juga berbakat dikelasnya.

"Oh yang minggu lalu itu? udah sih." jawab Nathalia, ia memang cerdas tugas rumahnya tak pernah terlewatkan mungkin karena itu juga ia disegani teman temannya.


Tak hanya itu Nathalia juga orangnya tegas, ia pemberani, ia bukanlah perempuan lemah, ia suka tantangan dan hal yang paling penting adalah dia ga suka orang lemah menurutnya semua orang punya hak atas kehidupannya lantas apa yang membuat orang lemah itu menyerah begitu saja?


"Udah jam segini si Felysia sama Nadine kemana?" lanjut Nathalia melihat arah jarum jam di tangannya sudah menunjukan pukul 06.55. Tidak biasanya mereka telat seperti ini.

"Gatau sih gada kabar juga dichat ga dibales." jawab Keila yang juga kebingungan sambil ngecek ngecek hp nya.

"Mana bentar lagi bel lagi" ujar Alvino.

"Hari ini jadwalnya upacara kan?" tanya Nathalia

"Iya nat." jawab Alvino.

"Duhh alamat dah mereka berdua." ujar Nathalia terlihat gusar karena dua orang temanya tak kunjung datang.


*Bel Berbunyi


"SELURUH SISWA SISWI SMA BRAWIJAYA HARAP BERBARIS RAPIH DI LAPANGAN, SEGARA!" Suara lantang itu terdengar jelas sampai ke seantero sekolah. Siapa pemilik suara itu? Tak lain dan tak bukan guru killer SMA brawijaya Pak Setyo.

Sesegera mungkin dan secepat mungkin mereka keluar dari kelasnya dan berbaris rapih di lapangan. Mereka tidak mau membuat tua bangka itu jauh lebih marah. Hmm pantesan tua yakk orang marah marah terus kerjaannya.


Tidak seperti biasanya Felysia dan Nadine telat. Mereka harus berada belakang gedung utama sekolahnya bersama Kenzo dan teman temannya alias Brigand's itulah nama geng nya.

Pak setyo selaku guru piket hari ini dia siap memberikan sanksi seberat beratnya kepada siswa siswi yang datang telat pada upacara pagi ini. Ya begitu lah namanya juga guru killer.


"Bapak akan absen anak anak yang telat." ujar pak Setyo.

"Cepetan Fel kita udah telat sebentar lagi gerbang di tutup!" perintah Nadine saat berlarian dari parkiran sekolah. Memang parkiran sekolah ada di dalam sekolah tapi digerbangin lagi menuju gedung sekolahannya.

"Sabar napa din upacaranya juga belom selesai ini kali." jawab Felysia yang terus membuntuti Nadine dari belakang.

"Ya belom selesai tapi kan kita telat anjir, tar kalo pintu gerbang udh di tutup gimana?" ujar Nadine serasa kesal sekali pada temanya satu ini, dia selalu saja santai dan itu yang membuatnya enggan berangkat bareng temannya itu.

KENZONATHAWhere stories live. Discover now