03

22 4 0
                                    

Udah terlalu banyak sakit sampai lupa gimana caranya bahagia

Kenzo Kenichi

-

-

-

-


Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan apapun yang membuat keduanya terdiam, saat ini Kenzo yang menjadi pengemudinya karena ya males aja kalo harus ngasih tau jalanannya ke Nathalia kalo dia yang bawa lagi pula dimana harga dirinya jika dia dibonceng perempuan? ohh dimana juga harga dirinya jika dia diantar pulang oleh perempuan? ahhh tidak tidak itu hanya bentuk rasa tanggung jawab saja tak lebih.


"Ini rumah lo?" kata Nathalia melongo melihat rumahnya Kenzo bak istana itu. 

"Iya, kenapa?" 

"Hmm gapapa si," Nathalia yang canggung itu mengaruk kepalanya yang tak gatal. 

"Yaudah kalo gitu gue pulang dulu." ucapnya seraya memutar balik kan motornya. 

"Tunggu!" membuat Nathalia berhenti dan menaikan satu alisnya bertanda bahwa ia bertanya 'kenapa?'

"Besok pagi jangan telat jemput gue!" pintanya. 

"HAH?!" Nathalia kaget bukan main lalu apa katanya tadi?  jemput? besok pagi? lohh memangnya dipikir Nathalia tukang ojek apa yakkk.

Nathalia yang masih kaget mendengarnya sama sekali tidak dihiraukan oleh Kenzo dia justru memalingkan wajahnya dan masuk ke dalam rumah. Nathalia yang masih membeku di tempat dan melihat punggung Kenzo perlahan hilang dan ia pulang.


***


"Baru pulang kamu?!" 

"Iya pah," Nathalia yang berusaha menjawab enggan akan pertengkaran namun nyatanya nihil. 

"Mau jadi apa kamu pulang jam segini hah?!" sebentar apa katanya? memang pulang jam berapa Nathalia? ya dia pulang jam 9 malam, bukan tanpa alasan jujur dia sangat pusing sekali kalo harus berada dirumah lama lama, ia muak. Ia tak langsung pulang dulu alias dia nongkrong dulu, sendirian. Ya itu memang hobby nya, menyendiri. 

"Maaf pah tadi Lia abis dari Gramedia cari buku buat ujian besok, " alibinya sungguh ia tak suka di interogasi seperti ini tapi dia juga tidak bisa melawannya. 

"PEMBOHONG!" Plak. Tamparan itu melesat sempurna ke pipi Nathalia membuat sang empu meringis kesakitan. 

"Kamu tahu? Saya kerja banting tulang untuk menghidupi semua orang yang berada di rumah ini! Eh tapi kamu seenaknya pulang malem. Mau jadi apa kamu? Jalang seperti mamahmu itu iya?!" sakit, sungguh. Nathalia hanya bisa menangis. 

"HEY JAWAB! KAU TAK DENGAR APA YANG SAYA KATAKAN HAH?!" kini tangan Falcon 

sigap memcekram kedua pipi nya Nathalia. Dengan tangis sendu ia menjawab "E-enggak pah,"

Tak lama setelah itu telepon Falcon berbunyi dan dia menghentikan kemarahannya lalu Nathalia bergegas lari menuju kamarnya dan menguncinya ia takut jika papahnya itu masih ingin memarahinya untung saja tidak, tidak bukan Nathalia yang jadi korbannya lagi melainkan Tasya ibu kandungnya Nathalia. 

Tasya Syaputri adalah ibu dari 2 orang anak perempuan, ia bekerja sebagai buruh cuci gosok di dekat rumah nya. Ia selalu pulang larut malam dan selalu kena plampiasan kemarahannya Falcon. Ia sangat cape tapi apa daya tidak ada yang bisa meredamkan kemarahannya Falcon.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KENZONATHAWhere stories live. Discover now