05

254 19 2
                                    

Beberapa bulan kemudian.

"Mau kesana sekarang?" Tanya mama Jiean.

"Emang sekarang mereka ada di rumah?" Tanya balik seseorang.

"Biasanya jam segini mereka ada di rumah."

"Yaudah ayo sekarang aja."

"Yaudah ayo."

✯✯✯

"Ini pada gabut semua kah?" Tanya Mahen.

"Iya bang, makanya kita rebahan gini." Jawab Haikal.

"Gabung sini bang." Ajak Jevano.

"Ga deh, mending gue duduk disini." Ucap Mahen kemudian duduk di sofa.

Tok tok tok

"Siapa bang?" Tanya Jiean.

"Gatau, bentar." Mahen berjalan ke arah pintu untuk membuka pintunya.

"Eh tante, nyari Jiean ya?"

"Eh engga, tante ga nyari Jiean."

"Tante kesini mau ngomong sesuatu sama kalian."

"Masuk dulu aja tante."

"Ah iya." Mama Jie-panggil saja Vena, dia pun masuk kemudian duduk di sofa.

"Kenapa kesini ma?" Tanya Jiean.

"Jiean, mulai saat ini jangan panggil mama ya? Panggil tante aja." Ucap Vena.

Deg!

"M-maksud mama?" Tanya Jiean.

"Langsung ke intinya aja ya, sebenarnya kamu itu bukan anak kandungnya saya." Jawab Vena.

"Sebenarnya kalian bertujuh itu saudara kandung, ini mama asli kalian." Sambung Vena sambil menunjuk ke arah Natta-ibu dari tujuh saudara tersebut.

"Hah? Beneran?" Tanya Mahen.

"Kalo ga percaya tanya aja ke Lina, tau Lina kan?"

"Tau, bu Lina yang punya panti asuhan itu kan?"

"Iya."

Natta menatap Jiean, dia bisa merasakan bahwa Jiean masih belum bisa menerimanya dibandingkan dengan yang lainnya.

"Jiean kayaknya belum bisa Nerima aku." Bisik Natta kepada Vena.

Mendengar itu Vena pun langsung menatap Jiean, bisa dilihat dari tatapan Jiean bahwa anak itu masih belum bisa menerima Natta.

"Gapapa, lama-kelamaan pasti bisa kok." Bisik Vena.

"Boleh aku ajak Jiean bicara bentar?" Tanya Vena sambil berbisik.

"Silahkan." Jawab Natta sambil berbisik juga.

"Jiean, tante mau bicara bentar, boleh?" Tanya Vena, Jiean mengangguk sebagai jawaban.

"Ayo bicara didepan." Vena berdiri kemudian pergi keluar diikuti oleh Jiean.

Sesampainya didepan mereka memilih untuk duduk di kursi yang berada di halaman depan.

"Ma."

"Panggil tante ya."

"Aku ga terbiasa manggil tante."

"Lama-kelamaan bakal terbiasa kok."

"Diliat dari tatapan mu tadi kamu kayaknya masih belum bisa Nerima Natta ya?" Tanya Vena.

Dreamies {7Dream}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang