4. Kedatangannya

652 104 22
                                        

Happy Reading

.
.
.
.

Serigala berbulu kecoklatan yang sama, namun dengan ukuran berbeda serta dua warna iris matanya begitu menarik perhatian para rakyat dan juga para menteri kerajaan.

Tidak ada yang tau anak itu bisa berubah seagresif ini ketika marah, bahkan berani melawan Ayahnya sendiri di hadapan semua pasang mata yang menyaksikan. Rakyat dan prajurit yang terluka di bawa pergi segera untuk di obati sesuai perintah sang Raja.

Mereka menahan nafas berulang kali saat Justin terus menghempaskan tubuh werewolf kecil itu, namun anehnya Jeran sama sekali tidak mau berhenti menyerang.

Anak itu malah terlihat semakin agresif ingin mengalahkan Ayahnya sendiri, Jilory? Dia hanya bisa menggigit kuku-kuku jarinya karena merasa cemas akan sang Adik.

Bertanya-tanya kapan Ayahnya akan berhenti menyakiti si bungsu, jika Ibunya tau mengenai hal ini maka tidak mungkin sebuah pertengkaran antar orang tuanya akan kembali terulang.

Jeran begitu di sayangi oleh keluarga Ibunya, karena dia adalah seorang Alpha. Tidak seperti dirinya yang seorang omega, tetapi kasih sayang orang tuanya tidak pernah berat sebelah. Sama imbangnya.

"Bagaimana cara menghentikan mereka? Aku tidak bisa berpikir dengan jernih, tolong bekerja samalah otakku!" Kesal Jilory yang tidak bisa menemukan solusi agar pertarungan Ayah dan Adiknya berakhir sebelum Ibunya tau.

Sampai tidak sadar bahwa si bungsu sudah terkapar di lantai, merintih kesakitan sebab tubuhnya terus menerima penyerangan dari sang Ayah.

Sedangkan Justin, melakukan shifting ke wujud manusia tanpa membiarkan Jeongwoo mengambil alih. Sorot matanya masih begitu tajam menatap serigala kecil di sana, sembari memakai pakaiannya dia melangkah pelan.

Namun feromonnya tetap pada porsi yang tidak ia kurangi, maka dari itu tidak ada yang berani menolong Jeran sekalipun anak itu sudah hampir sekarat.

"Cukup!! Bukan kah kau sudah keterlaluan!?" Sergah Jilory yang merentangkan tangan agar Justin tidak menyentuh Adiknya. Ia tau Adiknya bersalah, tetapi bukankah itu sudah lebih dari cukup untuk menghukum Jeran yang sedang di kendalikan oleh werewolfnya?

"Menyingkir jika kau tidak ingin terluka," peringat Justin sembari mengumpulkan mana di tengah telapak tangannya, hal itu tentu saja jadi fokus Jilory juga pasang mata lainnya.

Mengenai apa yang akan Alpha Enigma tersebut ingin lakukan pada Pangeran Cassarion, sampai mana werewolf sang Raja ingin menghukum si bungsu.

"Tidak bisa kah kau melihat!? Dia sudah hampir sekarat karena terus mendapatkan serangan darimu, jika Ibuku tau hal ini—"

"Berani kau mengadukan pada Ibumu, kau akan menerima akibatnya dua kali lipat. Putri Mahkota," potong Justin cepat. Membuat Jilory bungkam, namun ia tetap berusaha melindungi Adiknya dari werewolf Ayahnya.

Suara ringisan serigala kecil di sana semakin mengecil seiring dengan redupnya dua warna iris matanya, tubuhnya pun terlihat semakin tidak berdaya ketika ia mencoba bangkit.

"Kau tau? Aku semakin membencimu..." ujar Jilory yang kini berbalik sembari menggores sedikit ibu jari tangannya, membiarkan darahnya menetes ke dalam mulut serigala Jeran.

Queen LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang