Kehadiran yang lain

239 11 0
                                    

Sudah seminggu sejak kejadian 'itu', Dirrana masih saja meringkuk seperti janin di kasur king size milik Keindra.

Keindra mengizinkan Dirrana menginap atau bahkan tinggal di apartemennya. Lagipula, Ia juga merasa sendirian kalau berlama-lama di apartemennya tanpa ada teman ngobrol. Namun sekarang, sepulang kuliah, Keindra langsung menggerakkan anggota tubuhnya ke apartemen miliknya, dan berharap bisa berlama-lama disana.

Namun suatu permasalahan baru timbul. Dengan adanya Dirrana yang berseliweran di apartemennya dengan menggunakan baju kebesarannya yang tak lain adalah kaos yang sangat longgar membuat sebuah bra, dapat tecetak jelas dalam indra penglihatannya. Ditambah lagi dengan hot pants yang menutupi pahanya dengan ukuran 5 centi kurang dari daerah pribadi Dirrana, seringkali membuat Keindra salah tingkah dan memunculkan gelenyar aneh dalam dirinya.

"Honey, bangun dong. Udah pagi ini," Keindra yang berniat menyentuh lengan Dirrana, malah keliru dan tangannya terperosok menuju pinggang Dirrana. Membuat Keindra lagi-lagi menelan ludah melihat bra berwarna merah, tepat 3 centi diatas telapak tangannya. Belum lagi rambut Dirrana yang sedikit acak-acakkan, menambah kadar keseksiannya.

Dirrana mendesah, namun matanya tetap tertutup. Dirrana yang pikirannya masih polos--belum dapat berpikir apapun akibat kantuk, tak mengetahui bahwa desahannya telah membuat anjing yang jinak, berubah menjadi singa yang liar.

Tak tahan dengan keadaan seperti saat ini, Keindra dengan cepat memalingkan pandangannya dari tubuh menggoda Dirrana menuju lantai sambil tetap menggoyang-goyangkan pinggang Dirrana dengan sebelah tangannya.

"Honey, bangun dong," rengek Keindra. "nggak kuat aku," tambahnya dengan suaranya yang tiba-tiba serak.

"Eehhhmmm...bentaran lagi deh Sugar," pinta Dirrana yang tambah memajukan tubuhnya kearah Keindra membuat Keindra mati-matian menahan gairahnya yang kini sudah mencapai taraf yang tidak normal.

Namun detik berikutnya, sang singa liar menunjukkan aksinya pada Dirrana. "Kalo kamu nggak bangun, kamu tau akibatnya, Honey."

Cup.

Dirrana menggeliat karena merasa sesuatu yang basah dan hangat telah mengenai bibirnya.

Ciuman lembut yang sempat Ia rasakan tadi, sekarang telah berubah menjadi ciuman panas yang mengusik tidur indahnya. Namun betapa kagetnya, Dirrana menemukan Keindra yang tengah memungut bibirnya saat Ia membuka kelopak matanya.

"S...su...gar, a...ku ng...ak bi...sa nafas," sang Singa liar mode on pun mencoba mengontrol gerakannya saat mendengar rintihan Dirrana.

"Kamu ngapain sih?" tanya Dirrana polos, namun nafasnya masih terengah-engah.

"Aku...pengen bangunin kamu, honey," suara serak milik Keindra segera menyergap indra pendengaran milik Dirrana yang refleks membuat Dirrana menautkan kedua alisnya.

"Kamu kan bisa bangunin aku dengan cara normal?"

"Udah aku coba. Dan hasilnya, memang ini cara yang terbaik buat bangunin kamu, honey."

Dirrana tak berkutik mendengar alasan Keindra dengan suara seraknya. Ia sangat-sangat menyesali kebiasaan kebo nya yang bisa saja membuat siapapun gemas ingin membangunkannya dengan cara apapun.

Dirrana meringis perlahan. "Maap ya?"

Keindra menggeleng. "Aku nggak butuh permintaan maaf kamu, Honey. Aku cumak butuh...." kalimat Keindra yang menggantung, membuat Dirrana kepo, sehingga menyingkirkan jarak yang sempat memisahkannya dari Keindra.

"Ini...ini...ini..dan semuanya," jawab Keindra diiringi seulas seringaian.

♥__★__♥

[GF1] Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang