Six

354 66 32
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca, tidak sulit kok 😉

.
.
.

"Terima kasih tumpangannya, Ayden-ssi." Ujar Sohyun setelah turun dari motor Ayden.

Ayden hanya tersenyum lalu menutup kaca helmnya dan pergi.

Sohyun berdehem dan berjalan masuk ke dalam perusahaan milik Jungkook, ia masuk ke dalam lift lalu menghela napasnya. Ini adalah hari pertama ia kerja di perusahaan sang mantan suami, rasanya...aneh.

Ting!

Sohyun keluar dari lift dan berjalan menuju ke meja kerjanya yang terletak tepat di depan ruangan sang bos. Baru saja ia menaruh tasnya di atas meja, telepon kabel yang berada di mejanya berdering. Sebelum mengangkat teleponnya, ia berdehem.

"Yeoboseyo?"

"Ke ruanganku,"

Sohyun menatap ruangan Jungkook dan pria itu sedang menatapnya dari dalam ruangannya, kebetulan ruangannya hanya dikelilingi kaca, jadi bisa dilihat dari luar.

"Ada apa dengan tatapannya?" Gumamnya menyadari ada yang aneh dengan tatapan Jungkook kepadanya.

Tok. Tok.

Sohyun mengetuk pintu ruangan Jungkook, saat mendengar sahutan dari dalam ia baru masuk ke dalam ruangan Jungkook.

"Maaf, Daepyonim. Ada perlu apa Anda memanggil saya?" Tanyanya sopan, ia harus profesional jika menyangkut pekerjaan.

"Aku mau cappucino," jawab Jungkook datar.

"Ye?" Sahut Sohyun tak mengerti.

"Itu hukuman karena kau sudah terlambat," ujar Jungkook menatap datar Sohyun.

"Terlambat?" Balas Sohyun terlihat bingung, ia lalu melihat jam tangannya. "Hanya satu detik, itu sedikit---"

"Aku paling benci orang yang terlambat," sela Jungkook.

Sohyun menghela napasnya, "Ye, Daepyonim."

"Coffee free, tidak untuk tempat lain." Ujar Jungkook seraya memberikan kartu kreditnya.

"Ye," balas Sohyun menerima kartu kreditnya dan pergi.

Sohyun terkejut melihat betapa panjangnya antrian pada coffee shop yang ia datangi, ia lalu melihat high heels setinggi 15 cm yang ia kenakan. Sepertinya ia salah memilih high heels hari ini, sial.

"Shh...kakiku mati rasa," gumam Sohyun setelah ia menunggu selama setengah jam lebih dan antriannya masih ada 10 orang lagi di depannya.

"Mau kugantikan?"

Sohyun menoleh dan terkejut melihat Ayden, bukankah pria itu sudah pergi tadi?

"Ayden-ssi?"

Ayden memperlihatkan senyuman manisnya.

"Huuffftt...," Sohyun duduk di kursi jalan yang berada di dekat coffee shop, ia memijat kakinya yang terasa pegal.

"Ini,"

Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang