7. cemburu?

960 53 4
                                    

bissmilah

"Untuk apa memikirkan yang bukan mahram, pahala tidak, zina iya."
Zivana syaza zenia

💌

Tak terasa 3 bulan sudah zenia ini menjadi santri, suka duka ia lakukan tak terasa juga 3 bulan lagi ia tidak sudah tidak menjadi santri disini, cepat? Tentu saja, ia rasa baru saja ia berkenalan dengan teman temannya.


"Nia ayo, kita udah mau telat."

"Iya yayaa ini udah kok."

Mereka mulai memasuki kelas masing masing.

Tak terasa mereka sudah dijam istirahat, dimana para santri melakukan istirahat dan sholat dzuhur. Zenia, zaisha, kiren dan juga anya kini sedang berjalan menuju kantin.

Saat ia berjalan dikantin, ia melewati ndalem, disana banyak sekali santri yang mengkrumuni ndalem, tidak hanya santri saja, bahkan ustadz dan ustadzah juga disana.

Zenia hanya acuh, namun ia tidak sengaja mendengarkan banyak santri yang berbisik bisik.

"Ih ning anara sama gus zhafran cocok yaah."

"Denger denger ya, ning anara suka sama gus zhafran."

"Iyakah? Jangan jangan mereka saling suka."

"Masyaallah ning anara sama gus zhafran lucu banget."

Itulah bisikan bisikan para santri, ning anara ialah putra dari kyai muhammad ali, ia dari pondok pesantren al-hikmah

'Apaansi brisik banget.' Batin zenia lalu langsung pergi meninggalkan teman temannya yang disana

"Eh zenia tunggu kita dong." Ucap zaisha sambil menyusul zenia diikuti dengan kiren dan anya

Mereka kini sudah berada dikantin, kini kantin sepi, mungkin karna mereka masih berkumpul didekat ndalem.

Kini zenia melamun dan memikirkan tadi, 'apasih, tau gitu aku gausah berharap sama gus zhafran.' Batin zenia
'Ih tapi sifatnya bikin makin berharap, heran.' Sambung zenia

"Zen? Zenia." Ucap zaisha sambil mengnyadarkan zenia

"Zen, itu makanan kamu enggak mau dimakan? Diaduk aduk mulu, buat kiren aja sini."

"Eh eh, enggak lah, mau aku makan ini." Ucap zenia yang sudah sadar

"Kamu ngapain sih zen? Aneh banget, jangan jangan kamu mikirin ucapan santri tadi ya? Kamu cemburu sama ning anara?" Ucap kiren sambil menggoda

"A apaansih, enggak lah, orang aku kepikiran orang rumah."

"Bohong dosa loh zen."

"Apasih, buat apa aku mikirin yang bukan mahram, dapet pahala engga, zina ia."

"Iya deh iya."

💌

Kini zenia sedang merenungi dibelakang aula, ia sesudah sholat dzuhur langsung ia berpamit kepada teman temannya, daripada ia hanya bosan dikamar mending ia berada di belakang aula, disana ada danau, zenia sering kesana jika ia ingin sendiri dan melampiasakan semua amarahnya jika ia sedang marah.

imam untuk zenia 🕊️✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang