Tetangga | Nct Dream.

O5. Kenalan Nih.

Sky rasanya mau kabur aja dari sini, sumpah malu banget. Tiga teman lainnya hanya tersenyum kikuk apalagi Dhira yang udah ngerasa bodoh banget di depan biasnya itu.

"Sudah-sudah daripada diam saja disana, sini, ikut gabung bersama kami." Ucap Jaemin dengan senyumnya ke arah Dhira.

"Memangnya boleh?" tanya Harumi.

"Tidak boleh." Harumi berdengus ke arah Haechan yang menampilkan wajah tengil, "Kalau sudah di ajak berarti boleh, kamu itu lucu sekali ya."

"DASAR LEE HAECHAN."

Tinggalkan lah dua orang yang baru saja ketemu tapi sudah saling ribut. Dhira paling semangat menghampiri halaman tetangga, kapan lagi kan bisa bareng-bareng gini sama semua biasnya di Nct Dream.

Sky dan Naya membantu Jeno dan Renjun yang sedang menyusun tempat duduk, Dhira membantu Jaemin menyusun tempat bakaran, Haechan dan Harumi masih ribut entah meributkan apa, Mark, Jisung dan Chenle hanya menyimak keributan yang tercipta oleh dua makhluk hidup aneh.

"Daging sudah matang semua, ayo semuanya berdoa terlebih dahulu sebelum makan." ucap Mark di ujung meja makan.

Semua berdoa dengan hikmat dan mulai menyantap hasil panggangan Jaemin dan Dhira.

Menghabiskan waktu hanya 20 menit mereka akhirnya terduduk diam, maklum kekenyangan.

"Oh ya kita belum kenalan." Seru Mark

"Oh iya benar, mau siapa duluan yang perkenalan?"

Empat gadis gila saling lempar tatapan maut.

"Masa kita duluan sih?" bisik Naya, jujur dia tuh dari tadi malu di liatin sama pria yang di depannya. Dia belum kenal sama pria itu.

"Ya terus mau gimana?"

"Terserah," Sky yang menanggapi omongan Naya gedeg sendiri pengen tampol.

"Bagaimana kalau kita suit saja? gunting, kertas, batu kalian kan sering ngelakuin itu." saran dari Harumi dan semua setuju.

"Haechan! tunjukkan pada mereka kalau kamu adalah pria sejati."

Dan Haechan dengan muka tengilnya bangkit dari tempat duduk, tatapannya menantang seorang Harumi yang duduk didepannya.

"WAH ANJIR NANTANGIN TUH MUKANYA RUM, KASIH PAHAM!" teriak Dhira heboh.

Member Nct Dream tentu tidak ada yang paham sama kata-kata tersebut.

"Emang belum tau siapa gua cih, maju lu Chan!" Harumi menaikkan satu kakinya ke kursi.

Jisung sebagai wasit mulai mempersiapkan dirinya si tengah-tengah dua makhluk hidup aneh, panggil saja seperti itu. Periwit buatan dari mulut Jisung terdengar, Harumi gunting dan Haechan batu.

Beberapa detik kemudian sorak kesenangan dari tim sebelah terdengar nyaring apalagi suara tawa milik tuan muda Zhong Chenle.

"Lihat? aku memang sejago itu. Ayo mulai perkenalannya terserah dari siapa saja." Haechan kembali duduk ke tempatnya.

Harumi menatap sebal dan memalingkan wajahnya, ternyata Haechan memang semenyebalkan itu ia kira hanya di layar kaca saja.

"Lu dulu aja Sky, kan yang paling tua." seru Harumi.

"Lu dong! lu kan yang bikin tim kita kalah."

Harumi menggeleng ribut, masih kesal.

"Udah langit cantik duluan aja," ucap Nadhira sembari terkekeh.

Sky mau nggak mau bangkit dari duduknya dan merendahkan sedikit tubuhnya, "nama aku Blue Sky biasa dipanggil Sky, aku anak kuliahan jurusan Seni."

Sky kembali duduk dengan terburu-buru, tolong dong ini siapa yang duduk di depannya, mukanya sih lucu cuma serem banget kan jadi atut.

Naya berdiri kikuk, siapa pun tutup mata pria didepannya sekarang! "Aku Anaya Prastista, panggil Naya aja aku dari jurusan keperawatan anak salam kenal kalian."

Nahloh pria didepannya sekarang tersenyum dan matanya berbentuk bulan sabit, Naya mendengus "kenapa senyum-senyum? sekarang kamu yang perkenalan soalnya aku belum kenal kamu."

"Nanti kamu juga tau siapa aku."

Oke perkenalan tidak berhenti sampai situ, Haechan sangat menunggu-nunggu nama wanita didepannya dan inilah saatnya.

Harumi sedikit mengetes suaranya, harus bagus dong didepan biasnya jangan malu-maluin, "Dengarkan ini baik-baik Haechan Oppa aku tau kamu sangat menunggu namaku, Aku Harumi Anindya, aku dari jurusan yang sama dengan Sky, Seni." Harumi tersenyum puas dan kembali duduk melihat wajah Haechan yang sedikit tersipu.

'Maap ya chan sebenarnya gua juga nahan salting anyingg!! muka mu jangan gitu dongggg' batin Harumi.

Sisa Dhira yang terlihat sangat semangat, "aku, aku, aku Nadhira Nadia Ayu, mereka panggil aku sih Dhira kalau kalian mau panggil aku yang lain juga boleh."

"Bagaimana kalau aku panggil kamu sayang?"  Celetuk Jaemin tiba-tiba membuat Chenle yang ada di sampingnya terkejut bukan main.

"Hyung? HAHAHA KAMU DEMAM YA? TIBA-TIBA SEKALI."

"Pelankan suara lumba-lumba mu!"